- Kemungkinan ditundanya aksi militer AS di Suriah dan meningkatnya data ekonomi dari Cina dan Eropa telah mengangkat pasar saham di hari Senin dan memicu melemahnya obligasi pemerintah, emas dan yen Jepang. Harga minyak rebound seiring membaiknya prospek ekonomi, setelah awalnya jatuh menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama mengesampingkan aksi militer terhadap Suriah sampai anggota parlemen memiliki kesempatan untuk memberikan suara pada rencana tersebut.
- Wall Street tutup berkenaan dengan perayaan Hari Buruh di AS dimana kondisi ini telah membatasi pergerakan di pasar global.
- Pelaku pasar saat ini tengah menantikan sidang bank‐bank sentral dalam pekan ini serta rilis data non‐farm payrolls AS untuk melihat kemungkinan langkah pengurangan stimulus moneter The Fed.
- Prospek ekonomi global terlihat membaik berdasarkan rilis data PMI sektor manufaktur untuk periode Agustus. Data PMI di Cina menunjukkan terjadi ekspansi terpesat di sektor manufaktur selama lebih dari setahun terakhir, mengurangi kekhawatiran pada investor mengenai terjadinya kejatuhan ekonomi di negara tersebut dalam tahun ini.
- Peningkatan serupa juga terlihat di Eropa, dimana kegiatan manufaktur meningkat pada level terpesatnya selama lebih dari 2 tahun terakhir, dan manufaktur di Spanyol tengah bertumbuh untuk pertama kalinya sejak April 2011. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 1,8%, dalam lonjakan harian terbesarnya sejak awal Juli. Rilis optimis data manufaktur Inggris juga turut mengangkat sterling.
- Di AS, pasar saham berjangka menguat, dengan S&P 500 futures naik 16,5 poin, Dow Jones industrial average futures <DJc1> bertambah 117 poin dan Nasdaq 100 futures <NDc1> naik 35,5 poin.
- Sebaliknya, kondisi yang kontras terjadi di India, dimana kegiatan pabrikan di negara ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut malah mengalami penurunan di bulan Agustus untuk pertama kalinya selama lebih dari 4 tahun terakhir, melanjutkan tekanan pada rupee dan menambah kelesuan ekonomi negara. Data tersbeut telah menghambat rebound rupee, dimana melemah 0,4% ke 66 terhadap dolar dan tidak jauh dari posisi terendahnya di 68,80 yang tercipta di pekan lalu.
- Indeks ekuitas global naik 0,6% setelah mencatat penurunan dalam 4 pekan berturut‐turut disebabkan investor memposisikan diri untuk kemungkinan The Fed memulai langkah pengurangan stimulusnya, yang kemungkinan pada sidangnya bulan September ini.
- Membaiknya ekonomi CIna telah membantu aset emerging market dan mengangkat Aussie yang memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Cina. Aussie tercatat menguat 0,9% di $0,8990.
- Harga tembaga juga meningkat dipicu membaiknya ekonomi Cina sebagai konsumen utama, rebound 2% ke $7235 per ton setelah merosot dalam 4 hari berturut‐turut.
(vaf)
Research, review, news, rumors, recommendation about : saham, options, forex, stocks, komoditi, investasi, economics (DISCLAIMER ON)
Selasa, 03 September 2013
OUTLOOK US & GLOBAL 3 SEPTEMBER 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar