Skenario Pertama, hasil jajak pendapat yang dianggap paling mungkin terjadi (high probability), yakni Yunani membentuk pemerintahan yang pro-Uni Eropadan tidak keluar dari Uni Eropa. Bila ini terjadi,maka Yunani akan mendapat respon positif yang terbatas dari Bank Sentral Eropa. Dalam skenario ini, indeks Standard & Poor500menjadi flat cenderung menguat,euro terangkat dan imbal hasil pada Treasurynote 10tahun naik menjadi 1,75%.
Skenario kedua, yang didukung kaum ‘bullish’namun dinilai para analis memiliki kemungkinan terendah untuk terealisasi (low probabilty), adalah Yunani tetap berada di Uni Eropa namun tidak membentuk pemerintahan pro-Uni Eropa. Hal ini akan memicu kepanikan dari ECB,sehingga akan melakukan pelbagai tindakan responsif seperti pembelian obligasi, jaminan deposit bank dalam euroserta rekapitalisasiperbankan.
Bila hal ini terjadi, makaimbal hasil Treasury note 10tahunakan mencapai level tertinggi di 2%, indeks S&P 500reli10% dan saham Eropa melaju pesat. Selain itu, euro akan reli hingga di atas1,30per dolar AS, dan harga komoditas, seperti emasdan harga minyak turut melambung.
Skenario ketiga dan terakhir, tampaknya akan menyenangkan mereka yang sejak lama melontarkan prediksi suram mengenai keanggotaan Yunani di Uni Eropa. Skenario ini menyebutkan bahwa Yunani akan keluar dari Uni Eropa. Terkait hal ini, ECBserta pembuat kebijakan lainnya cenderung bersikap apatis dan angkat tangan.Analis Merrill menilai hal ini bisa saja terjadi, meski kecil kemungkinannya (low to medium probability).
Dalam kasus keluarnya Yunanidari Uni Eropa, maka pertumbuhan ekonomi akan terpukul. Akibatnya,uang mengalir kesudut-sudut teraman. Para ahli strategi melihat imbal hasil Treasury note 10 tahun akan mencapai 1,3%, saham ASdan Eropa memburuk dan euro di1,20per dolar AS. Selain itu, deflasi, yang mungkin terjadi,akan menekan harga emas dan minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar