- Setelah Dow turun 500 point atau turun sekitar 4%, maka keesokan harinya ISHG turun terpuruk, bahkan sempat turun sebesar 7%, walau akhirnya close ditutup turun 4.9%.
- Berita yang berkembang terakhir adalah Lembaga Pemeringkat S&P mendown grade hutang Amerika dari Level AAA menjadi AA+, setelah Market Dow Jones tutup, sehingga untuk Senin ini apakah Dow jones akan naik atau masih melanjutkan penurunannya belum bisa dipastikan.
- Pemerintah R.I melalui Menko mengatakan bahwa Investor jangan sibuk/panic selling, sebenarnya yang panic selling itu siapa? Investor asing yang menekan jualan dengan dibuka open gap diatas 4-5%, kalau IHSG tidak ingin turun besar, adalah jangan ada yang beli, kosongkan pemasangan beli, tentu saja ini bukan solusi.. hehehe..
- Gencarnya asing berjualan kemarin sebesar 1,23 trilyun, tentu saja IHSG akan terkoreksi cukup dalam, bahkan rupiah juga melemah banyak, serta harga minyak drop jauh. Pagi ini harga minyak dunia tembus dibawah 85 USD.
- Bagimana IHSG Senin ini? Tentu saja kita kembali berpatokan kepada indikator-indikator tsb, yaitu bila mana asing pagi ini masih agresif berjualan, maka jangan harap IHSG akan rebound, karena asing yang mengendalikan bursa kita kok.
- Harga minyak dunia makin turun ke level 84 USD, berarti resesi dunia makin terpuruk.
- Pada prinsipnya saat ini bila dalam waktu dekat Dow tidak bisa pulih ke level 12.000 dan IHSG tidak bisa tembus diatas 4000, maka IHSG belum aman.
- Market akan berfluktuasi tajam, turun dan naik terjadi dengan perubahan harga naik/turun 4-5 point sangat mungkin terjadi, ini akan membuat para scalper senang untuk bermain-main dengan gerakan yang volalitas tinggi tsb, sehingga itulah kenapa IHSG jumat kemarin value sampai naik ditas 9T.
- Bagi Pembaca yang senang dan pandai nyopet (scalper), tentu saja diperlukan tehnik dan cara scalper tersendiri, tehniknya tidak terlalu sukar, asal perhatikan 1-2 saham saja, jangan terlalu banyak lirik kiri kanan dengan saham-saham yang begitu banyak, karena itu tidak akan berguna dan hanya menambah stress pikiran saja, ingat peribahasa tidak semua wanita “cantik” bisa dimiliki”.
- Bagi yang bisa berscalper atau one day trade (ODT) tentu saja ini bisa dengan cepat mengambil keuntungan, dengan mengambil profit 2-3% dalam beberpa menit atau beberapa jam, sehingga bagi para scalper, buat apa buy and hold dengan arah yang belum pasti.
- Apabila hari ini IHSG open gap up dan asing malah balik net buy, maka hampir dipastikan IHSG akan rebound luar biasa, dan akan banyak saham-saham yang membentuk “abandon baby” candle, tapi harapan saya untuk terjadi seperti itu peluangnya sangat tipis, melihat harga minyak yang makin turun.
- Tetapi sebaliknya waspadalah bila asing masih agresif net sell, karena mereka’lah yang menyetir IHSG, porsi mereka adalah 65%, sedangkan local hanya 35%, asing kok dilawan?
- Langkah bijaksana adalah memperbanyak posisi cash, dengan minimal pegang 50-60%, untuk trading harian saja, dengan melihat begitu harga saham mulai naik, kita ikut masuk, dan bila sudah ada cuan 2-3% kita jual lagi, bila hal ini bisa berjalan 10-20 hari, bukankah kita akan cuan sebesar misalkan 10 hari x 2% saja = 20%, berarti kerugian Anda malah bisa cepat tercover dengan swing trading tsb.
- Pertanyaannya kenapakah Asing jualan terhadap IHSG padahal ekonomi Indonesia adalah bagus? Jawaban saya adalah karena asing ingin membeli kembali di harga yang lebih super murah lagi, saat ini IHSG diatas 4000, PER rata-rata IHSG adalah sekitar 15x, sedangkan target IHSG akhir tahun hanya sekitar 4400, berakhir kemarin telah mencapai 4200, potensi up side hanya tinggal 5% lagi, sehingga tidak menarik lagi buat Bandar besar.
- Bagi yang bilang saham-saham IHSG saat ini sudah murah, bagi saya “not yet”, karena perhatikan PER nya saham Astra dan groupnya, perhatikan perbankan besar seperti BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dsb, perhatikan saham-saham coal, apakah valuasi PER nya saat ini murah? (Disebut murah ketika harga naik, tetapi disebut mahal ketika harga turun).
- Kalau asing hendak distribusi, maka dia akan melakukan kenaikan harga dan menjualnya pelan-pelan, tetapi kalau asing menekan harga secara drastic, itu bukan distribusi karena dia pun akan kesulitan berjualan, bayangkan saja kalau tiap hari turun 5%, bila turun 4 hari berturut-tururt 5%, berarti 4 x 5% = 20%, apakah asing/Bandar akan untung?
- Itulah sebabkan market akan berfluktuasi, turun dan naik dengan cepat, dan nanti kita akan melihat dengan jelas beberapa hari kemudian.
- Tidak ada salahnya perhatikan gerakan saham ketika market crash pada tahun 2008, dimulai tanggal 18 Januari 2008, IHSG dari level 2840 dipukul turun dalam waktu kurang lebih seminggu hingga level 2225, artinya dalam 1 minggu telah turun sekitar 20%, namun sekitar 1,5 bulan mendekati akhir Pebuari 2008 IHSG diangkat hingga level 2722, artinya market hampir kembali seperti sedia kala, setelah itu secara perlahan-lahan IHSG dari level 2722 dibawah turun hingga akhir October 2008 menuju level 1089, artinya turun hingga sekitar 60%, sungguh mengerikan bukan?
- Oleh karena itu terlepas dari kemanakah arah IHSG ke depannya, saya anjurkan berpikirlah lebih bijak, rugi 10-20% saat ini banyak terjadi pada porotoflio Anda, tapi jangan lupa pada tahun 2008, harga saham BUMI dari level 8700 pernah turun ke harga 380.
- Demikian juga yang akan siap buy and hold, saya pikir belum bijaksana, dengan cara cepat-cepat buy saat ini dengan market yang tidak menentu, bersabarlah 1-2 hari kedepan, dengan memperhatikan beberapa indicator diatas yang saya sering sebutkan.
- Patut di pikirkan Analogi dari Pater Span : “Berinvestasi di pasar saham akan menyikapi hubungan Anda yang sebenarnya dengan uang. Ini adalah Guru yang keras, dingin, lincah dan kejam dari Karakter manusia. Setiap Ketamakan yang anda tunjukan, dengan cepet akan dikoreksi oleh kerugian dalam pasar. Setiap keraguan dengan cepat akan dihancurkan oleh Hilangnya kesempatan. Setiap kesalahan dalam penilaian akan dengan cepat diperbesar kerugian. Disiplin dan kemampuan memprediksi merupakan kunci permainan ini” (Peter Spann)
- Baik yang untung atau yang rugi saat ini, silahkan pelan-pelan simak tulisan diatas dan tetap harus berpikiran jernih, bijaksana dan smart. Kalau uang Anda hanya 10-20% di saham masih mending, tapi kalau uang ada posisi diatas 70%, maka berhati-hatilah. Kalau ada peri bahasa Ibu Kota lebih kejam dari ibu Tiri, maka Pasar Saham lebih kejam dari Ibu kota. Haha…
- Kerugian masih bisa dicari ketika kita pegang cash yang banyak, tetapi apa yang terjadi kalau uang kita pada posisi di saham yang terjepit dan makin turun? Mungkin saja papar aset (saham) ini akan lebih murah dri paper Koran…
- Tapi kalau kita mau cepat Cut loss juga jangan terlalu emosional, ingat turun tidak akan seperti garis lurus kebawah, dan naik juga tidak akan seperti garis lurus keatas.
DOW
IHSG
Strong Down Trend Stocks List
Support & Resistant Tabel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar