Banyak rekan yang menanyakan apakah perbedaan dari Krisis 2008 dengan krisis 2011
- Pada thn 2008, yg bermasalah adalah emiten yg bangkrut dan tidak sanggup membayar utang akibat dari kredit perumahan di US.
- Pada saat ini, yg bermasalah adalah negara yg utangnya kegedean dan bisa membuat ekonomi dimana emiten beroperasi terganggu.
MANA YG BERBAHAYA ?.
- Thn 2008, sumber masalah adalah perusahaan yg memberi kredit yg over lending, akibatnya perusahaan jatuh dan rontok.
- Saat ini sumber masalah adalah negara/fiskal sedangkan perusahaan terkena imbas situasi makro ekonomi dan moneter yg buruk akibat negara terlalu banyak berhuutang.
Dari pernyataan diatas krisis 2008 lebih berat dari saat ini.
Coba kita liat sisi lain:
Jika perusahaan tidak membayar utang maka perusahaan tsb akan/bisa dipailitkan, sedangkan jika negara default atau ngemplang atau rating utangnya diturunkan maka negara tsb tidak bisa dibangkrutkan tapi harga surat utangnya akan jatuh.
Nah siapa yg punya surat hutang US ?
Hampir semua negara didunia pasti punya surat utang US, jadi efeknya sangat mengglobal. Dan negara yg paling banyak ngasih hutang terhadap US seperti China dan Jepang akan mengalami kerugian yg terbesar.
Dulu yg banyak menanggung kerugian utang tidak terbayar adalah swasta, saat ini yg menanggung kerugian utang tidak terbayar adalah negara dan perusahaan .
Tapi meskipun Amerika default, Amerika tetap ada, berbeda dengan debitur biasa yg bisa dipailitkan, Amerika tidak bisa disita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar