• Bursa saham global dan harga minyak dunia menguat pada sesi Selasa, ditunjang oleh rilis data retail sales Amerika yang mengungguli ekspektasi menunjang minat investor pada aset beresiko, meskipun buruknya data pertumbuhan ekonomi di Eropa menguatkan ekspektasi untuk stimulus keuangan terbaru.
• Data retail sales Amerika dirilis menguat pada periode Juli, kenaikan pertama kalinya sejak 4‐bulan terakhir. Hal tersebut meningkatkan ketidakpastian di pasar obligasi mengenai apakah pertumbuhan ekonomi Amerika telah melambat pada titik dimana The Fed nampaknya harus meluncurkan stimulus keuangan terbaru pada sidangnya bulan depan. Ketidakpastian tersebut kemudian berlanjut menekan harga obligasi pemerintah Amerika.
• Sementara itu harga obligasi pemerintah Jerman juga turun setelah data terakhir dari Jerman dan Perancis berhasil menahan laju kontraksi ekonomi zona eropa pada triwulan kedua‐2012. Ekonomi dari 17‐negara anggota zona eropa tercatat mengalami kontraksi 0,2 persen pada triwulan kedua‐2012, meskipun Jerman justru berhasil mencatat kenaikan GDP sebesar 0,3 persen. Namun demikian prospek performa ekonomi zona eropa berdasarkan indicator ekonomi paling mutakhir masih cenderung suram.
• Indeks S&P 500 mencapai tingkat tertinggi sejak tanggal 1 Mei lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 2,71 poin, atau 0,02 persen, ke 13,172.14. Indeks S & P 500 berakhir turun 0,18 poin, atau 0,01 persen, ke 1,403.93. Indeks Nasdaq Composite berakhir turun 5,54 poin atau 0,18 persen, ke 3,016.98.Indeks saham Eropa naik 0,66 persen ke 1,101.97 poin, sedangkan indeks bursa saham global MSCI naik 0,15 persen menjadi 323,01 poin.
• Rilis data retail sales Amerika yang membaik kemudian mendongkrak kinerja dolar AS terhadap yen dan menekan harga emas. Dolar AS naik 0,55 persen terhadap yen ke 78.74, sedangkan euro turun 0,07 persen ke 1.2323. Harga emas turun 0,65 persen ke level terendahnya sejak lebih dari 1‐pekan terakhir, dimana berakhir pada kisaran 1598.49 USD per troy ounce. Investor cenderung berhati‐hati dalam menunggu kepastian rencana penggelontoran stimulus keuangan oleh bank sentral.
• Harga minyak dunia menguat seiring rilis data ekonomi Eropa yang masih lebih baik dari perkiraan sebelumnya, dan menjelang rilis laporan cadangan minyak Amerika yang diperkirakan akan memperlihatkan penurunan stok minyak. Harga minyak jenis Brent ditutup naik 43 sen ke 114.03 USD per barel, sedangkan minyak jenis US Crude naik 70 sen ke 93.43 USD per barel.
• Di pasar obligasi, obligasi pemerintah Amerika dan Jerman harganya mengalami penurunan seiring aksi investor yang memangkas kepemilikan pada aset safe haven terutama obligasi ditunjang oleh data pertumbuhan Jerman dan Perancis yang tidak seburuk perkiraan. Harga obligasi pemerintah Jerman turun 77 basis poin ke 142.41. Sedangkan harga obligasi pemerintah Amerika tenor 10‐tahun turun 18/32 dengan imbal hasil berkisar pada 1,727 persen
(vaf)
• Data retail sales Amerika dirilis menguat pada periode Juli, kenaikan pertama kalinya sejak 4‐bulan terakhir. Hal tersebut meningkatkan ketidakpastian di pasar obligasi mengenai apakah pertumbuhan ekonomi Amerika telah melambat pada titik dimana The Fed nampaknya harus meluncurkan stimulus keuangan terbaru pada sidangnya bulan depan. Ketidakpastian tersebut kemudian berlanjut menekan harga obligasi pemerintah Amerika.
• Sementara itu harga obligasi pemerintah Jerman juga turun setelah data terakhir dari Jerman dan Perancis berhasil menahan laju kontraksi ekonomi zona eropa pada triwulan kedua‐2012. Ekonomi dari 17‐negara anggota zona eropa tercatat mengalami kontraksi 0,2 persen pada triwulan kedua‐2012, meskipun Jerman justru berhasil mencatat kenaikan GDP sebesar 0,3 persen. Namun demikian prospek performa ekonomi zona eropa berdasarkan indicator ekonomi paling mutakhir masih cenderung suram.
• Indeks S&P 500 mencapai tingkat tertinggi sejak tanggal 1 Mei lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average
Tidak ada komentar:
Posting Komentar