• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 41,08 poin atau 0,28% ke 14799,40. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 4,24 poin atau 0,27% ke 1592,43. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 7,39 poin atau 0,22% ke 3357,25.
• The Fed saat ini melakukan pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan, bagian dari stimulus besarnya yang telah mendorong investor untuk memburu aset beresiko dan memicu naiknya bursa AS sekitar 15% tahun ini. Investor kini menghadapi tugas pembalikan perdagangan tersebut, yang diperkirakan akan terus mengacaukan pasar global di seluruh kelas aset. Pemulihan saham di sore hari bertepatan dengan artikel Wall Street Journal yang menunjukkan bahwa pasar "salah membaca" The Fed.
• Treasury tenor 10 tahun terkoreksi lebih dari 1 poin dengan yield 2,54%, sementara untuk tenor 30 tahun merosot 1‐9/32 dengan yield 3,59%.
• Dolar melanjutkan penguatannya menyusul pandangan Bernanke bahwa ekonomi AS tengah memulih yang memicu pelaku pasar untuk mengantisipasi kemungkinan suku bunga dinaikkan di akhir tahun 2014. Dolar naik 0,5% terhadap sejumlah rivalnya, mencatat kenaikan mingguan 2%, kenaikan terbesarnya sejak awal Juli 2012. Sementara euro merosot 0,7% ke $1,3126 dan dolar bertambah 0,4% terhadap yen ke 97,70 yen.
• Permintaan investor terhadap emas terlihat meningkat seiring anjloknya harga obligasi dan ekuitas, meskipun kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China masih membebani sentimen. Emas berhasil rebound dari posisi terendah 3 tahun dan terakhir tercatat naik 1,2% di $1293,65 per ons, sementara emas berjangka naik 0,6% ke $1293,40 per ons.
• Kekhawatiran terhadap permintaan dari China dan AS telah menekan harga minyak. Brent crude <LCOc1> terkoreksi $1,24 ke $100,91, sementara U.S. oil <CLc1> anjlok $1,45 ke $93,69.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar