• Bursa saham global bergerak menguat sementara dolar terkoreksi terhadap euro dan yen pada hari Kamis menyusul investor mengurangi kepemilikan dolar mereka ditengah kekhawatiran data pekerjaan AS akan dirilis buruk nanti malam.
• Wall Street rebound pasca koreksinya di awal sesi ketika ekuitas AS merosot bersamaan dengan pergerakan dramtis pasar uang. Indeks S&P 500 jatuh menembus area MA50, namun saham rebound menyusul maraknya aksi beli.
• "You get this rally that is more technical than anything else, because there's no dramatic economic news or anything said out of Europe or anywhere else today. But I think over the next couple of weeks the market is going to test (going below the 50‐day moving average) again and move a little bit lower," kata Ken Polcari, director of the NYSE floor division pada O'Neil Securities di New York.
• Nikkei futures <JNIc1> turun 1,8% setelah sempat mencatat koreksi lebih dari 3%.
• Emas dengan cepat berubah menguat dan mencatat kenaikan 1% dipicu aksi investor yang melepas dolar. Emas berjangka COMEX untuk pengiriman Agustus berakhir naik $17,30 di $1415,80 per ons.
• Sentimen berubah menjadi negatif di pasar menyusul kekhawatiran data non‐farm payrolls AS nanti malam akan dirilis lebih rendah dari perkiraan setelah sejumlah data ekonomi AS dirilis buruk yang mengisyaratkan lemahnya pemulihan ekonomi. Pasar memprediksi telah tercipta pekerjaan sebanyak 170000 selama bulan Mei dengan tingkat pengangguran diprediksi bertahan di level terendah 4‐1/2 tahun di 7,5%.
• Dolar jatuh ke level terendah 3‐1/2 bulan terhadap euro menyusul mata uang tunggal melejit ke $1,3304. Euro terakhir tercatat naik 1,16% di $1,3245. Terhadap yen, dolar terlihat bergerak liar, awalnya sempat jatuh lebih dari 3% ke 95,98 yen, level terendah 6 pekan. Dolar kemudian diperdagangkan di sekitar 97,09 yen atau turun 1,99%.
• Kekhawatiran tentang berkurangnya stimulus dari Federal Reserve AS, bersama dengan kekhawatiran tentang efektivitas stimulus ekonomi yang radikal di Jepang belakangan ini telah mengguncang pasar saham global, meninggalkan indeks saham dunia MSCI berada dekat dengan posisi terendah enam minggu.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 80,03 poin atau 0,53% di 15040,62. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> berakhir naik 13,66 poin atau 0,85% di 1622,56. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 22,58 poin atau 0,66% di 3424,05.
• Namun, dengan perkembangan terkini mengenai kemungkinan The Fed belum akan mengakhiri program stimulusnya, telah mendorong investor untuk memburu obligasi pemerintah AS. Treasury tenor 10 tahun naik 5/32 dan membawa yield‐nya untuk turun ke 2,0733 persen, setelah sempat menyentuh level 2%.
• Euro awalnya sempat menguat setelah ECB mempertahankan suku bunganya dan Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pelonggaran moneter lebih lanjut nampaknya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, ECB mempertahankan suku bunganya di level 0,5% dan memutuskan untuk menganalisa lebih lanjut perkembangan ekonomi kawasan di semester kedua sebelum memutuskan kebijakan berikutnya. Draghi menegaskan bahwa secara teknikal ECB telah siap untuk menerapkan suku bunga deposito negatif, namun belum ada alasan yang kuat untuk melakukannya saat ini.
• Indeks MSCI memangkas kerugiannya dan mencatat naik 0,44%. Sedangkan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 1,2% di 1178,59.
• Di hari yang sama, Bank Sentral Inggris (BoE) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya dan kebijakan moneter longgarnya di hari terakhir kepemimpinan Gubernur Mervyn king, setelah data ekonomi Inggris yang dirilis belakangan ini masih mengisyaratkan kondisi yang belum stabil, meskipun terlihat ada kecenderungan membaik.
• Di pasar komoditas, harga minyak naik setelah sebuah laporan mengatakan terjadi penurunan tajam pada stok minyak AS. Brent crude <LCOc1> berakhir naik 57 sen di $103,61 per barel, sedangkan U.S. oil <CLc1> naik $1,02 di $94,76 per barel.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar