- Ketidakpastian geopolitik seputar kemungkinan AS memimpin serangan militer terhadap pasukan Presiden Bashar al‐Assad telah mendorong naiknya harga minyak ke level tertinggi 6 bulan pada hari Selasa dan memicu koreksi tajam pada bursa global. Harga minyak Brent dan crude AS keduanya naik lebih dari $3 per barel menyusul kekhawatiran memuncak bahwa intervensi Barat akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga dari minyak dunia.
- Bursa saham AS dan Eropa mencatat kinerja terburuk sejak Juni. Kekhawatiran investor tercermin pada lonjakan hampir 12% pada CBOE volatility index <.VIX>, yang juga disebut sebagai barometer kecemasan Wall Street.
- Sejumlah negara dan kelompok, seperti Inggris, Perancis, Kanada dan Liga Arab, bergabung dengan Amerika Serikat dalam mendorong respon tegas kepada pemerintah Bashar al‐ Assad dan mengatakan dunia tidak akan dapat berdiri jika menggunakan senjata kimia. Rusia, sekutu utama Suriah dan pemasok senjata, menentang aksi militer.
- Sumber‐sumber Barat yang menghadiri pertemuan di Istanbul mengatakan "tindakan untuk mencegah penggunaan lebih lanjut senjata kimia oleh rezim Assad bisa terjadi secepatnya dalam beberapa hari ke depan."
- Turut menambah aksi jual, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan adalah penting bagi Kongres untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah pada pertengahan Oktober atau negara akan menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Kenaikan pada harga obligasi pemerintah AS dan menguatnya mata uang Swiss dan Jepang mengindikasikan meningkatnya minat pada aset aman resiko. Treasury AS tenor 10 tahun naik 20/32 dengan yield 2,7123 persen.
- Mata uang safe‐haven seperti yen dan franc Swiss menguat sedangkan mata uang beresiko seperti Aussie dan kiwi melemah seiring meningkatnya tekanan geopolitik. Dolar terakhir kali terlihat diperdagangkan melemah 1,5% terhadap yen, di 97,04 yen, tidak jauh dari level terendah 1 pekan di 96,97 yen yang dicapai sebelumnya dan jauh meninggalkan level tertinggi selama hampir 3 pekan di 99,15 yen yang dicapai pada hari Jumat. Euro juga tertekan terhadap yen, terkoreksi 1,3% ke 129,94 yen. Terhadap franc Swiss, dolar merosot 0,6% ke 0,9178 franc, sementara euro turun 0,5% di 1,2286 franc. Aussie turun 0,4% di $0,8994, sementara terhadap yen, Aussie melemah 1,8% ke 87,28 yen. Dolar Selandia Baru atau kiwi tercatat melemah 2,1% terhadap yen ke 75,74 yen.
- Harga emas terapresiasi lebih dari 1% ke $1423,41, level tertingginya selama lebih dari 3 bulan.
- Mata uang negara berkembang seperti lira Turki dan rupee India mengalami tekanan akibat situasi di Suriah. Rupee India anjlok sebanyak 2,5% ke level rekor terendah 65,93 per dolar, sedangkan lira Turki turun ke 2,03 terhadap dolar, juga rekor terendahnya. Sedangkan indeks saham Turki tersungkur ke level terendah dalam setahun terakhir.
- Indeks S&P 500 turun di bawah MA‐100 untuk pertama kalinya sejak 24 Juni, sebuah sinyal pelemahan dalam jangka pendek kedepan. Penurunan ini sebagai respon lanjutan atas ketidakpastian seputar kapan kiranya The Fed akan mulai untuk mengurangi kebijakan stimulus moneternya.
- Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 170,33 poin atau 1,14% di 14776,13. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 26,30 poin atau 1,59% di 1630,48. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 79,05 poin atau 2,16% di 3578,52.
- Brent crude futures <LCOc1> berakhir di $114,36 per barel, naik $3,63 atau 3,28%, prosentase kenaikan harian terbesarnya sejak awal Mei. Sementara U.S. crude <CLc1> ditutup di $109,01 per barel, naik $3,09 atau 2,92%.
- Rubel Rusia, yang biasanya diuntungkan dari harga minyak yang lebih kuat, mencapai titik terendah empat tahun terhadap sejumlah rival dolar‐euro akibat kekhawatiran atas situasi di Suriah.
- Rusia telah mendesak Washington untuk tidak menggunakan kekuatan militer terhadap pemerintah Assad. Para pedagang mengatakan responnya terhadap setiap tindakan AS terhadap Suriah akan menjadi kunci untuk melihat apakah beralihnya minat pada aset‐aset aman resiko akan menjadi sebuah gelombang besar.
- Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir melemah 1,7% di 1202,36, memangkas keuntungannya yang dicapai sejak awal Juli menjadi 4,4%.
- Pasar saham Asia merosot 1,2%, sementara indeks Nikkei berakhir melemah 0,7%. Sedangkan indeks ekuitas dunia MSCI turun 1,4%.
(vaf)
Research, review, news, rumors, recommendation about : saham, options, forex, stocks, komoditi, investasi, economics (DISCLAIMER ON)
Rabu, 28 Agustus 2013
OUTLOOK US & GLOBAL 28 AGUSTUS 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar