- Bursa Wall Street mengalami konsolidasi (kembali melemah) dari level rekor tertingginya selama sesi perdagangan yang sepi pada hari Senin, sementara dolar terkoreksi terhadap yen menyusul investor masih belum jelas kapan kiranya The Fed akan mulai mengurangi program stimulus ekonominya.
- Namun demikian, tanda‐tanda meningkatnya pertumbuhan ekonomi global telah membantu mengangkat dolar dan membatasi koreksi pada ekuitas AS dan Eropa, sementara peningkatan yang lebih baik dari perkiraan untuk data ISM sektor jasa AS telah mendorong yield obligasi mendekati level tertinggi 2 tahun.
- Indeks S&P 500 tercatat naik dalam 5 sesi selama 6 pekan terakhir, terapresiasi lebih dari 7%. Indeks ditutup di level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat meskipun terdapat rilis data pekerjaan AS yang mengecewakan. Setelah mencapai kenaikan tersebut, nampaknya indeks akan kesulitan untuk melanjutkan apresiasinya, khususnya dengan musim laporan earnings yang sebagian besar telah usai.
- "We have had such a strong run, a little bit of retracement could be expected in the markets over the coming weeks," kata Sean Lynch, global investment strategist pada Wells Fargo Private Bank di Omaha, Nebraska.
- Dow Jones industrial average <.DJI> turun 46,23 poin atau 0,3% ke 15612,13, Sedangkan S&P 500 <.SPX> kehilangan 2,53 poin atau 0,15% ke 1707,14 dan Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 3,364 poin atau 0,09% ke 3692,951.
- Indeks saham Eropa <.FTEU3> ditutup naik 0,1% dilevel tertinggi 2 bulan, sementara indeks ekuitas global MSCI turun0,1%.
- Sejumlah investor mencermati rilis data pekerjaan AS yang lebih rendah dari perkiraan sebagai sinyal bahwa The Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneternya, meskipun data sektor jasa AS yang dirilis semalam mengurangi pandangan seperti itu.
- Bank sentral saat ini membeli $85milyar obligasi tiap bulannya, sebuah program yang telah berhasi lmengangkat indeks saham AS hampir 20%tahunini.TheFedmenjanjikanakan mengurangi program pembelian asetnya akhir tahun ini jika pemulihan ekonomi terus berkelanjutan seperti yang diharapkan. Turunnya tingkat pengangguran di bulan lalu telah memberikan peluang bagi The Fed untuk segera menghentikan program stimulusnya, sebuah komentar dari Presiden Fed Dallas Richard Fisher.
- Dolarmelemah0,6%ke98,31yen,danterkoreksi0,1%terhadapsejumlahrivalutamanya.
- Prospek pemulihan ekonomi global sedikit terangkat menyusul rilis optimis data PMI sektor jasa. Data PMI sektor jasa Cina melanjutkan ekspansinya di bulan Juli, sedangkan di zona euro mencatat ekspansi untuk pertama kalinya dalam 18 bulan, meskipun masih relatif tipis. Namun demikian, masih belum jelas apakah resesi yang melanda kawasan Eropa telah berangsur surut. Sedangkan data PMI sektor jasa Inggris mencatat ekspansi terpesatnya selama lebih dari 6 tahun dan memperkuat indikasi membaiknya pemulihan ekonomi di negara tersebut. Pertumbuhan sektor jasa AS juga terakselerasi, meningkat dari level terendah 3 tahun menyusul new orders menigkat ke level tertinggi dalam 5 bulan.
- Treasury AS tenor 10 tahun turun 11/32 dengan yield 2,6381 persen, tidak jauh dari posisi teratas 2 tahun.
- Harga minyak tertekan seiring meningkatnya produksi minyak Libya dan tekanan harga minyak Laut Utara, meskipun rilis optimis data ekonomi telah mengurangi tekanan. Brent crude <LCOc1> turun 25 sen di $108,70 per barel dan U.S. crude <CLc1> turun 38 sen di $106,56.
(vaf)
Research, review, news, rumors, recommendation about : saham, options, forex, stocks, komoditi, investasi, economics (DISCLAIMER ON)
Selasa, 06 Agustus 2013
OUTLOOK US & GLOBAL 6 AGUSTUS 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar