- Harga minyak turun tajam pada hari Kamis menyusul kemungkinan terjadinya serangan militer Barat ke Suriah masih belum pasti, sehingga memicu investor untuk melakukan profit‐taking menjelang libur panjang akhir pekan di AS, sementara sinyal menguatnya pertumbuhan ekonomi AS mendorong dolar ke level tertinggi 3 pekan. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun $1,45 di $115,16 per barel, setelah ditransaksikan serendah $114,91 sesaat sebelum pasar tutup. Brent telah melonjak lebih dari 5% dalam 2 sesi terakhir, mencatat kenaikan 2 hari terkuatnya sejak Januari 2012.
- Amerika Serikat dan sekutu‐sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan sebuah serangan dalam menanggapi laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun terhadap warga sipil. Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis kemarin sedang mempertimbangkan respon "sangat menentukan dan terbatas" untuk setiap temuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.
- Namun, Amerika Serikat dan sekutunya belum memiliki "informasi yang benar‐benar pasti dan teruji" untuk membuktikan Assad secara pribadi memerintahkan serangan itu, kata beberapa pejabat keamanan nasional AS.
- Kurangnya kejelasan dari kekuatan Barat pada Kamis kemarin tentang apa langkah berikutnya nampaknya telah memicu kegelisahan di pasar dan mendorong investor untuk melakukan ambil‐untung.
- Dolar menguat ke level tertinggi lebih dari 3 pekan terhadap sejumlah rival utamanya setelah data semalam memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya bulan depan.
- Sedangkan indeks saham AS ditutup naik dalam volume yang tipis, melanjutkan rebound‐nya setelah mencatat koreksi harian terburuknya sejak Juni di awal pekan ini. Dalam 2 sesi terakhir, indeks S&P 500 mencatat naik 0,5% namun masih turun 1,5% dalam sepekan. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 16,44 poin atau 0,11 % di 14840,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 3,21 poin atau 0,20% di 1638,17. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir menguat 26,95 poin atau 0,75% di 3620,30.
- Di Eropa, keuntungan besar antara saham telekomunikasi didukung rebound dalam ekuitas setelah Vodafone <VOD.L> dikonfirmasi dalam pembicaraan dengan Verizon <VZ.N> untuk menjual saham dari perusahaan patungan AS. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0,7% di 1207,05 poin, kembali menguat setelah anjlok sekitar 2% dalam 2 hari terakhir. Indeks ekuitas MSCI naik 0,2%.
- Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober berakhir melemah $1,30 per barel di $108,80, tidak jauh dari level intraday low di $108,40.
- Dolar menguat terhadap sejumlah rivalnya setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,5% di kuartal kedua, lebih cepat dari perkiraan. Sedangkan data lain menyebutkan klaim pengangguran yang membaik kian memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya .
- "This is a good report for those who expect the Fed to taper in September. One of the key concerns that the Fed has voiced recently has been the dichotomy between firm employment and soft GDP growth. This should ease some of those concerns," kata Vassili Serebriakov, analis mata uang pada BNP Paribas di New York.
- Dolar terakhir terpantau naik 0,7% terhadap sejumlah rival utamanya di 81,958 setelah menembus 82,067, level tertinggi sejak 5 Agustus. Sedangkan terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,7% di 98,28 yen.
- Di pasar negara berkembang, keputusan Brasil untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi 16 bulan di 9% pada hari rabu telah membantu menstabilkan real, sedangkan di Indonesia, rupiah menguat tipis setelah BI menaikkan suku bunganya.
- Rupee India naik setinggi 66,85 per dolar, naik tajam dari rekor terendah 68,85 per dolar pada hari Rabu ketika bank sentral India bergerak untuk menyediakan dolar langsung ke perusahaan minyak untuk memberikan beberapa bantuan mata uang.
- Treasury AS tenor 10 tahun berhasil menguat 6/32 dengan yield 2,745 persen, dari 2,765 persen di hari rabu sebelumnya.
(vaf)
Research, review, news, rumors, recommendation about : saham, options, forex, stocks, komoditi, investasi, economics (DISCLAIMER ON)
Jumat, 30 Agustus 2013
OUTLOOK US & GLOBAL 30 AGUSTUS 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar