• Bursa saham Wall Street ditutup melemah dalam 6‐sesi secara beruntun ditengah penurunan bursa saham dunia ke level terendahnya sejak 6‐pekan terakhir. Pelemahan mana tertekan aktifitas manufaktur Cina dan Jerman yang melemah, menaikkan kekhawatiran akan resesi.
• Euro merosot ke level terendahnya sejak 06 Oktober silam setelah lelang obligasi Jerman tidak sesuai dengan ekspektasi, ini merupakan kejadian pertama kalinya sejak 1999 silam. Analis menyebutnya sebagai salah satu sinyal yang sangat berbahaya berkaitan dengan posisi obligasi Jerman yang masih terhitung sebagai aset safe haven. Kondisi ini menjadi gambaran bahwa minat investor untuk membeli German Bunds mulai merosot akibat merebaknya frustasi dikalangan investor berkaitan dengan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Harga komoditas juga melemah, tembaga merosot ke level terendahnya sejak 1‐bulan terakhir, sementara crude oil berpotensi mencatat performa mingguan terburuk sejak awal Oktober silam. Harga minyak jenis US crude oil <LCOc1> turun 1.84 USD atau 1.9% ke 96.17 USD per barrel.
• Aktifitas manufaktur di Cina pada November tercatat melemah ke level terendah sejak 32 bulan terakhir, menaikkan kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan mulai melanda ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Sementara itu aktifitas manufaktur di Jerman kembali terkontraksi dalam 2‐bulan terakhir secara berturut‐turut akibat penurunan ekspor.
• Dollar AS menguat ke level tertinggi sejak 6‐pekan terakhir terhadap euro dan menguat terhadap yen seiring maraknya aksi investor beralih pada aset safe haven termasuk dollar AS. Harga obligasi Amerika menguat, menutupi pelemahan pada sesi sebelumnya, seiring pelemahan bursa saham dunia terdesak krisis hutang Uni‐ Eropa yang kemudian menaikkan minat beli investor pada obligasi Amerika.
• Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa jobless claims pekan lalu tercatat 393.000, berada dibawah level 400.000 dalam 3‐pekan terakhir, menguatkan ekspektasi bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Data durable goods diluar transportasi untuk Oktober mengalami kenaikan 0,7%, sedangkan consumer spending naik 0,1%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> melemah 236.17 poin atau 2.05% ke 11,257.55, indeks S&P500 <.SPX> turun 26.25 poin atau 2.21% ke 1,161.79 dan Nasdaq <.IXIC> turun 61.20 poin atau 2.43% ke 2,460.08. Volume perdagangan cukup tipis menyambut libur nasional Thanksgiving di Amerika.
• Sedangkan bursa saham global yang terangkum dalam MSCI All‐Country World Index <.MIWD00000PUS>, tercatat melemah 2,2% setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 06 Oktober silam, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 1,3%.
• Emas mencatat pelemahannya pada sesi Rabu 23 November, mengikuti penurunan bursa ekuitas dunia dan euro tertekan data manufaktur Cina dan eropa yang kembali menaikkan aksi jual pada investor. Harga spot emas <XAU=> tercatat melemah 0.6% ke 1,689.29 USD per troy ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar