• Bursa saham global menguat beriringan dengan kenaikan euro terdongkrak bertumbuhnya optimisme bahwa pemimpin Uni‐Eropa telah menyiapkan beberapa rencana penanganan krisis hutang kawasan tersebut. Namun demikian beberapa trader masih skeptis pada kemungkinan tersebut dan keberhasilannya, yang apabila tidak tercapai dalam waktu dekat maka potensial membalikkan sentimen positif yang berkembang awal pekan ini.
• Perkembangan terakhir memperlihatkan bahwa menjelang EU summit pada 09 Desember mendatang Jerman dan Perancis tengah berusaha untuk dapat menolak anggaran negara di kawasan Uni‐Eropa yang anggaran tersebut melebihi kesepakatan Uni‐Eropa. Namun demikian adanya keingininan perubahan pada perjanjian Uni‐Eropa dalam penyelenggaraan serikat fiskal secara luas diperkirakan akan mendapat tentangan dari beberapa negara anggota Uni‐Eropa. Ini berarti bantuan ECB untuk dapat mengatasi limbungnya kondisi obligasi Uni‐Eropa tidak akan tercapai dalam waktu dekat.
• Serikat fiskal memang dapat menghindarkan Uni‐Eropa terjatuh kembali dalam krisis hutang seperti yang saat ini dialami, dan sempat mengancam akan terpuruk ke kondisi resesi. Namun rencana tersebut diperkirakan akan lebih terfokus pada obligasi dengan peringkat AAA, yang berarti tidak menyertakan Italia dan Spanyol.
• Sementara itu pelemahan harga obligasi Amerika diprediksi akan dapat berbalik menyusul adanya peringatan dari lembaga pemeringkat Moody’s bahwa naiknya eskalasi krisis obligasi dan perbankan Uni‐Eropa mengancam peringkat hutang semua obligasi di kawasan tersebut.
• Menjelang akhir sesi perdagangan Amerika, lembaga pemeringkat Fitch merevisi outlook hutang Amerika menjadi negatif dengan menyatakan terus turunnya kepercayaan lembaga pemeringkat tersebut pada penanganan masalah finansial yang akan dapat tercapai dalam waktu lebih cepat dari yang diharapkan. Akhir
pekan lalu komite di Kongres Amerika gagal mencapai kata sepakat untuk pemangkasan defisit anggaran senilai 1,2 triliun USD.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 291.23 poin atau 2.59% ke 11,523.01, indeks S&P 500 <.SPX> naik 33.88 poin atau 2.92% ke 1,192.55 dan Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 85.83 poin atau 3.52% ke 2,527.34. Indeks S&P500 bahkan membukukan performa harian terbaik sejak 1‐bulan terakhir, setelah sempat anjlok secara beruntun dalam 7‐sesi terakhir. Indeks bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> menguat 3,1%,
meskipun dalam hitungan year to date masih terhitung melemah 13%.
• Tingginya harapan bahwa pemimpin eropa akan dapat menangani krisis hutang didampingi oleh tingginya pencapaian penjualan libur Thanksgiving di Amerika, kombinasi keduanya kemudian mengangkat performa harga minyak dunia. Harga minyak jenis ICE Brent January crude <LCOF2> naik 2%, sementara minyak jenis U.S. January crude <CLF2> menguat 1% ke 97.75 USD per barel. Harga tembaga <CMCU3> menguat 2,8%, meskipun para pengamat memandang kenaikan ini cukup rentan terutama menjelang European summit pekan depan.
• Euro tercatat menguat 0,6% ke 1.3310 ditunjang oleh sentimen positif penangan krisis hutang kawasan.
• Emas menguat lebih dari 2% pada sesi awal pekan ini mengungguli diatas level 1700 USD per troy ounce, mencatat performa harian terbaik sejak 3‐pekan terakhir. Penguatan tersebut ditunjang oleh maraknya harapan akan upaya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas tercatat menguat 1,8% ke 1709.44 USD per troy ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar