• Bursa saham global dan euro melemah pada sesi akhir pekan lalu seiring menyeruaknya kembali kekhawatiran pada krisis hutang Uni‐Eropa berkaitan dengan perkembangan dari Yunani, menutupi sentimen positif rilis data sektor ketenagakerjaan Amerika yang membaik. Perdana Menteri Yunani – George Papandreou menghadapi jajak pendapat masyarakat akan kepercayaan pada pemerintahan (hingga laporan ini diturunkan hasil jajak pendapat tersebut belum diterima) berkaitan penerimaan dana talangan dari Uni‐Eropa.
• Analis menegaskan sulit untuk memprediksi hasil jajak pendapat tersebut, namun terdapat pandangan bahwa Papandreou akan lolos dari mosi kepercayaan tersebut. Namun demikian hasil dari jajak pendapat tersebut diprediksi tidak akan serta merta menurunkan eskalasi ketidakpastian berkaitan Yunani dan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Kondisi tersebut meningkatkan minat investor terhadap aset berstatus safe haven, harga obligasi pemerintah meningkat setelah Kanselir Jerman – Angela Merkel mengatakan bahwa dari anggota G20, hanya sebagian kecil saja yang berkomitmen untuk memberikan bantuan pada dana talangan Uni‐Eropa. Komentar tersebut menunjukkan rentannya kesepakatan yang tercapai dalam penanganan krisis hutang Yunani yang diantaranya memiliki target menaikkan dana EFSF hingga 1 tirliun euro.
• Tanda‐tanda perbaikan sektor ketenagakerjaan Amerika gagal menaikkan optimisme pelaku pasar. Data dari Labor Department memperlihatkan adanya penurunan non‐farm payrolls selama Oktober, namun disisi lain unemployment mencapai level terendah dalam kurun 6‐bulan terakhir.
• Sesi perdagangan cukup volatile berkaitan dengan perubahan berita dari kawasan Eropa. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 61.23 poin atau 0.51% ke 11,983.24, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> turun 7.92 poin atau 0.63% ke 1,253.23 dan Nasdaq <.IXIC> merosot 11.82 poin atau 0.44% ke 2,686.15. Sektor‐sektor industri, keuangan, material dan energi yang terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi dan berhubungan dengan kawasan Uni‐Eropa memimpin pelemahan di bursa Wall Street.
• Euro melemah terhadap dollar AS seiring meningkatnya ketidakpastian berkaitan program dana talangan Uni‐Eropa. Euro melemah 0,3% ke 1.3794, dalam sepekan terakhir tercatat melemah 2,5%. Investor cenderung bersikap wait and see sampai dengan adanya kepastian berkaitan kondisi terakhir Yunani. Tanpa menerima dana talangan sebesar 130 miliar euro, Yunani dapat dipastikan akan gagal bayar dan akan berdampak sistemik pada kondisi keuangan global.
• Harga minyak dunia tercatat menguat dalam sesi perdagangan yang cukup volatile, minyak jenis Brent futures <LCOc1> naik 1.14 USD ke 111.97 USD per barrel, sedangkan harga minyak jenis U.S. light crude futures <CLc1> naik 19 cents ke 94.26 USD per barrel.
• Harga emas turun dalam sesi perdagangan yang sepi, kinerja emas mengikuti pelemahan aset beresiko seiring meningkatnya kekhawatiran pada kondisi Uni‐Eropa. Harha spot emas <XAU=> ditutup melemah 0.4% ke 1,753.29 USd per troy ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar