• Euro dan bursa saham global menguat pada sesi Kamis setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berjanji untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi zona euro dari keruntuhan. Komentar Draghi menunjang penurunan imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> menjadi dibawah 7 persen. Pernyataan Draghi tersebut ditujukan pada pasar obligasi, yang merupakan titik penting dari krisis zona euro karena pelaku pasar telah mengerek biaya pinjaman Spanyol dan Italia. Dalam pernyataannya yang paling tegas hingga saat ini, Draghi mengatakan biaya pinjaman yang tinggi yang harus dibayar beberapa negara untuk mendanai utang mereka masih berada dalam lingkup mandat ECB.
• Dalam sepekan terakhir tumbuh kekhawatiran bahwa Yunani akan meninggalkan zona euro dan Spanyol mendekati kemungkinan permintaan bailout skala penuh. Spekulasi pun telah meningkat bahwa ECB, yang akan mengadakan pertemuan pekan depan, sedang mempertimbangkan langkah‐langkah baru untuk mengatasi krisis utang zona euro. Namun demikian investor, tetap memfokuskan diri pada berapa lama komentar Draghi itu akan mempengaruhi pasar apabila belum ada tindak lanjutnya.
• Harapan juga semakin tinggia bahwa The Fed akan meningkatkan upaya untuk merangsang ekonomi AS pada awal pekan depan, yang mana memberikan dukungan kinerja Wall Street lebih lanjut. Pejabat teras The Fed baru‐baru mengatakan tindakan yang mungkin mereka ambil untuk meningkatkan pertumbuhan dan peningkatan perekrutan tenaga kerja.
• Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> naik 211,88 poin atau 1,67 persen ke 12,887.93. Indeks S&P500 <SPX.> naik 22,13 poin atau 1,65 persen, ke 1,360.02. Nasdaq Composite <IXIC.> menguat 39.01 poin atau 1,37 persen, ke 2,893.25. Sedangkan indeks FTSEurofirst <FTEU3.> ditutup naik 2,4 persen, kenaikan harian terbesar dalam sebulan terakhir, dan indeks MSCI <. MIWD00000PUS> naik 2,1 persen setelah jatuh dalam empat sesi berturut‐turut.
• Euro naik secara singkat di atas 1.23, juga dibantu oleh data yang menunjukkan penurunan pending home sales Amerika. Data terpisah sebelumnya menunjukkan jobless claims turun pekan lalu mendekati level terendah dalam empat tahun. Data Amerika lainnya menunjukkan durable goods naik pada Juni meskipun durable goods ex‐defense yang merupakan patokan dari rencana belanja bisnis menurun, menunjuk pada perlambatan aktivitas pabrik. Para ekonom mengatakan laporan tersebut tidak terlalu banyakmengubah pandangan bahwa ekonomi Amerika terjebak dalam masa sulit, mendukung ekspektasi stimulus dari bank sentral. Euro <EUR=> berakhir menguat 1,02 persen ke 1,2280 setelah mencapai session high di 1,2329. Setelah sempat menyentuh level terendah dalam dua tahun di 1,2040 pada Selasa.
• Harga untuk obligasi Jerman tenor 10‐tahun jatuh, juga harga obligasi Amerika. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 10/32, dengan imbal hasil di 1,44 persen. Para analis mengatakan komentar Draghi bisa menjadi referensi untuk rencana untuk dimulainya kembali skema pembelian obligasi ECB, yang dikenal sebagai Securities Markets Programme (SMP), yang tidak digunakan selama berbulan‐bulan namun masih ada. Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras di Athena, dimana kreditur internasional mencoba untuk memutuskan apakah akan meneruskan paket bailout senilai 130‐miliar euro kepada negara tersebut.
• Harga minyak menguat pasca komentar Draghi, dimana data pasar kerja Amerika memberikan dukungan lebih lanjut. Minyak mentah jenis Brent <LCOc1> untuk pengiriman September naik 88 sen ke 105,26 USD per barel dan minyak mentah Amerika <CLc1> untuk pengiriman September naik 42 sen ke 89,39 USD per barel.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar