• Bursa saham global menguat diiringi rebound euro yang ditunjang harapan bahwa bank sentral global akan bertindak untuk menguatkan ekonomi dunia menyusul lemahnya rilis data sektor manufaktur awal pekan akibat hambatan pada pertumbuhan dari krisis utang zona euro.
• Euro naik di atas level 1,26 sementara pasar ekuitas AS dan Eropa menguat dalam sesi perdagangan yang relatif tipis karena investor memperbaharui posisi seiring ekspektasi bahwa ECB akan memangkas suku bunga pada sidangnya Kamis 05 Juli.
• Pasar saham AS ditutup lebih cepat pada pada sesi Selasa menjelang liburan Hari Kemerdekaan pada Rabu 04 Juli. Investor memprediksi ECB dan Bank of England akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi.
• Bursa saham Eropa ditutup di level tertinggi sejak 2‐bulan terakhir dan bursa saham AS naik berturut‐turut dalam 3‐sesi terakhir seiring harapan investor bahwa para pengambil kebijakan akan membantu mengatasi krisis pasar keuangan yang dipicu krisis eropa.
• Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup naik 72,43 poin atau 0,56 persen pada 12,943.82. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> menguat 8,51 poin atau 0,62 persen, pada 1,374.02. Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 24,85 poin atau 0,84 persen, pada 2,976.08.
• Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> naik 1 persen menjadi 1,046.11, penutupan tertinggi sejak tanggal 1 Mei. The STOXX Euro 50 <STOXX50E.> naik 1,2 persen menjadi 2,320.43 poin, menandai penutupan tertinggi sejak 27 April.
• Para analis mengharapkan ECB akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dan mungkin akan menerapkan langkah "non‐standar" ‐ seperti mengaktifkan kembali program pembelian obligasi atau menawarkan likuiditas berbiaya murah. Bank of England juga diperkirakan akan me‐restart kembali program pelonggaran kuantitatif dengan menambah pembelian senilai 50 miliar pound.
• Dengan adanya prospek tindakan dari bank sentral, mengangkat performa emas dan komoditas lain, termasuk tembaga dan minyak. Minyak mentah jenis Brent Crude melonjak di atas 100 USD per barel untuk pertama kalinya dalam tiga minggu karena ketegangan di Iran meningkatkan kekhawatiran tentang ancaman terhadap pasokan.
• Data menunjukkan factory orders di AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei.
• Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <MIWD00000PUS.> naik 1,0 persen menjadi 316,54. • Harga obligasi AS menurun karena aksi ambil untung pelaku pasar. Obligasi tenor 10‐tahun AS <US10YT=RR> harganya turun 12/32 dengan imbal hasil 1,626 persen.
• Dolar melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya, dimana indeks dolar AS turun 0,09 persen ke 81,796. Sedangkan euro <EUR=> naik 0,17 persen ke kisaran 1,2607.
• Minyak mentah naik, minyak mentah Brent <LCOc1> naik 3,26 USD per barrel menjadi 100,60 USD per barel dan minyak mentah AS <CLc1> naik 3,66 US ke 87,41 USD per barel. Harga spot emas <XAU=> naik 24,22 USD menjadi 1,619.90 USD per troy ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar