• Bursa saham AS dan euro merosot pada sesi Kamis, akibat langkah stimulus bank sentral global yang gagal meningkatkan kepercayaan diri para investor, yang saat ini berfokus pada laporan ketenagakerjaan Amerika untuk mendapatkan gambaran apakah krisis utang Eropa membebani pemulihan ekonomi AS.
• Sesuai dengan perkiraan, ECB memangkas suku bunga utamanya ke rekor terendah dan Bank of England mengumumkan akan penambahan jumlah pembelian aset senilai 50 miliar pound, sementara China mengejutkan para investor dengan pemotongan suku bunga pinjaman untuk yang kedua dalam dua bulan terakhir.
• Namun euforia atas langkah‐langkah tersebut, yang awalnya mendorong ekuitas Eropa ke level tertinggi dua bulan, pudar pada saat pembukaan bursa Wall Street. Mulai timbul pertanyaan dikalangan investor apakah The Fed akan meluncurkan stimulus tambahan yang mungkin akan mendukung kinerja bursa Wall Street.
• Data ADP Employment memperlihatkan bahwa perusahaan swasta menambahkan 176.000 pekerja baru pada periode Juni, setelah meningkat 136.000 pada bulan Mei. Sedangkan jobless claims turun 14.000 ke 374.000 minggu lalu, demikian berdasarkan laporan dari Departemen Tenaga Kerja dalam sebuah laporan terpisah.
• Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup turun 47,15 poin atau 0,36 persen, pada 12,896.67. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 6,44 poin atau 0,47 persen, pada 1,367.58. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 0,04 poin, atau 0,00 persen, pada 2,976.12. Saham‐saham keuangan membebani Wall Street, dengan komponen Dow JPMorgan Chase jatuh 4,2 persen dan Bank of America Corp turun 3 persen. Indeks keuangan S&P <GSPF.> dan KBW Bank index <. BKX> turun sekitar 1,5 persen.
• Indeks saham eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup melemah 0,1 persen pada 1,044.47. Indeks MSCI <MIWD00000PUS.> berakhir turun 0,6 persen pada 314,33.
• Euro merosot terhadap mayoritas mata uang utama dunia, mencapai level terendah dalam 1‐bulan terakhir terhadap dolar AS. Euro ditutup melemah sekitar 1,09 persen terhadap dolar ke kisaran 1,2390, setelah anjlok hingga level 1,2362.
• Komoditas, pasar logam, termasuk emas, mengikuti sentimen pelemahan di bursa Wall Street, sementara minyak menguat ditunjang oleh pemogokan pekerja minyak berkepanjangan di Norwegia.
• Kekhawatiran terhadap kondisi Eropa kembali ke menyeruak ke permukaan setelah pemerintah Spanyol menyatakan hanya mendapatkan sedikit manfaat dari kesepakatan Uni Eropa pekan lalu untuk membantu menurunkan biaya pinjaman negara tersebut. Pemerintah Madrid terpaksa membayar dalam biaya tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan untuk meminjam dana dengan tenor 10‐tahun. Permintaan pasar dalam lelang obligasi senilai 3 miliar euro cuukp stabil namun imbal hasil obligasi naik menjadi 6,43 persen.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar