• Pasar ekuitas global rebound pada hari Jumat, pasca koreksi tajamnya di sesi sebelumnya, namun euro menembus level terendah 6 pekan terhadap dolar dipicu kekhawatiran baru mengenai kesehatan sistem finansial zona euro.
• Wall Street berakhir menguat, didorong oleh naiknya komponen Dow, Hewlett‐Packard <HPQ.N>, yang sahamnya naik pasca meraup laba yang tinggi, dan juga komentar dari petinggi The Fed yang meredakan kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan mengurangi langkah‐langkah stimulus. Namun dalam sepekan, S&P 500 mencatat koreksi mingguan pertamanya tahun ini.
• Risiko yang terkait aset telah mengguncang pasar minggu kemarin menyusul indikasi bahwa The Fed akan menghentikan atau memperlambat dukungan moneter lebih cepat dari yang diharapkan dan oleh data zona euro yang lemah yang memupus harapan terjadinya pemulihan awal di wilayah yang sedang dilanda resesi tersebut.
• Seiring dengan indikasi bahwa beberapa bank zona euro mungkin masih perlu dukungan, ECB mengatakan hanya sekitar 61 miliar euro ($81 miliar) dari 530 miliar euro yang dipinjamkan ECB pada puncak krisis kawasan di tahun lalu itu akan dibayar, ketika bank mendapatkan kesempatan pertama minggu depan. Jumlah pembayaran tersebut jauh di bawah 130 milyar euro yang diprediksi pelaku pasar sebelumnya yang berarti bahwa masih ada lebih dari cukup uang dalam sistem perbankan untuk menjaga tekanan pada suku bunga pasar uang. Berita itu mendorong euro ke level terendah enam minggu terhadap dolar.
• Bursa saham Eropa berhasil menguat dipicu aksi ambil untung investor pasca koreksi tajamnya, meskipun mereka masih mengkhawatirkan masalah pemilu di Italia. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 1,2% di 1.165,43, setelah anjlok 1,5% pada hari Kamis.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 119,95 poin atau 0,86% ke 14.000,57. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> berakhir naik 13,18 poin atau 0,88% di 1.515,60. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 30,33 poin atau 0,97% di 3.161,82. Namun dalam sepekan terakhir, indeks S&P 500 merosot 0,3% dan Nasdaq turun hampir 1%. Hanya indeks Dow yang menutup pekan kemarin dengan naik 0,1%.
• Indeks ekuitas global MSCI naik 0,6%. Dalam sepekan, indeks tercatat melemah 0,5%.
• Komoditas juga berhasil rebound pasca koreksi tajamnya hari Kamis sebelumnya. Brent crude <LCOc1> naik 57 sen ke $114,10 per barel, namun mencatat turun 3% dalam sepekan. U.S. crude futures <CLc1> naik 29 sen ke $93,13 per barel, namun turun 2,8% dalam sepekan.
• Ketua Federal Reserve Ben Bernanke meredakan kekhawatiran bahwa The Fed telah memicu gelembung aset yang dapat merugikan perekonomian dalam pertemuan pribadi dengan dealer obligasi dan investor awal bulan ini, menurut laporan Bloomberg pada hari Jumat. Pandangan Bernanke membantu meredakan kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan mengakhiri kebijakan moneter longgar.
• Minutes dari sidang terkini The Fed telah memukul pasar pada hari Rabu lalu setelah pasar menginterpretasikan adanya perbedaan pendapat mengenai manfaat dari stimulus sebagai sinyal bahwa kebijakan moneter longgar akan dihentikan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Pasar saat ini tengah menantikan testimoni Bernanke di depan Senate Banking Committee pada hari Selasa besok. Adapun Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Gubernur Fed Jerome Powell keduanya membela program pembelian aset bank sentral AS, dengan alasan bahwa kebijakan tersebut membantu perekonomian AS. Testimoni Bernanke Selasa besok kemungkinan akan mendukung pernyataan kedua petinggi The Fed tersebut.
• Harga obligasi AS tenor 10 tahun naik sebagai langkah antisipasi investor atas testimoni Bernanke di pekan ini. Treasury tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield di 1,964%, turun 1 basis poin dari posisi hari Kamis.
• Euro terkoreksi ke level intraday low $1,3144, level terendahnya sejak 10 Januari, merosot dari posisi intraday high $1,3244 setelah survey Ifo Jerman menunjukkan terjadinya kenaikan tajam pada kepercayaan bisnis di Jerman, memberikan indikasi cerah pada prospek ekonomi negara tersebut. Yen melemah terhadap dolar dan euro, dan diprediksi akan melemah lebih lanjut menyusul indikasi bahwa BOJ akan melanjutkan langkah kebijakan mneter longgar untuk menangkal deflasi. Sedangkan minimnya jumlah pembayaran utang oleh perbankan, laporan dari Komisi Eropa yang memprediksi ekonomi zona euro akan mengalami kontraksi kembali di tahun 2013 serta kekhawatiran menjelang pemilu di Italia telah menekan euro di pekan kemarin, yang mencatatkannya mengalami koreksi dalam 3 hari berturutan. Dalam sepekan, euro telah melemah 1,3% terhadap dolar namun naik 0,3% terhadap yen di 123,12 yen. Dolar menguat 0,3% ke 93,39 yen, mendekati level tertinggi 33 bulan di 94,47 yen yang dicapai pekan sebelumnya.
• Harga emas naik Jumat kemarin, namun mencatat kerugian mingguan keduanya secara berturutan. Harga emas naik 0,3% ke $1.579,91 per ons, mencatat koreksi mingguan hampir2%.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar