• Bursa saham global bergerak melemah pada perdagangan hari Kamis dan euro terkoreksi mendekati level terendah 2 pekan terhadap dolar setelah Kepala ECB mengatakan dewan kebijakan moneter akan memonitor dampak dari penguatan euro dan melihat adanya resiko melemah pada ekonomi kawasan.
• Di Wall Street, bursa saham berakhir melemah namun berhasil mengurangi kerugiannya di akhir sesi. Komentar dari Presiden ECB Mario Draghi yang terlihat kurang optimis terhadap perekonomian ditengarai menyebabkan melemahnya bursa saham. Bursa saham AS telah mengalami uptrend sepanjang tahun ini, dengan indeks S&P 500 naik lebih dari 5%.
• Harga Treasury AS naik seiring melemahnya saham telah mengangkat minat pada aset aman resiko. Obligasi pemerintah Irlandia mengalami rally, dengan yield turun ke level terendahnya sejak awal 2007 setelah Dublin mencapai kesepakatan akan memangkas suku bunga.
• Usai sidang ECB yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 0,75%, Draghi kemudian mengatakan bahwa nilai tukar mata uang bukanlah target kebijakan moneter, namun hal tersebut penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga. Ia juga melihat adanya resiko melemah pada perekonomian kawasan yang masih akan berlangsung dalam beberapa bulan kedepan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 42,47 poin atau 0,30% ke 13.944,05. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup turun 2,73 poin atau 0,18% ke 1.509,39. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 3,34 poin atau 0,11% ke 3.165,13.
• Indeks saham Eropa, FTSEurofirst turun 0,3% ke 1.148,28 <.FTEU3>, sementara indeks ekuitas global MSCI <.MIWD00000PUS> turun 0,5% di 353,80.
• Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar $1,3398, turun 0,9%, dengan mencetak intraday low di $1,3369, level terendahnya sejak 25 Januari. Terhadap yen, eurou terkoreksi 1% ke 125,34 yen, dengan mencatat intraday low di 124,48 yen. Sebelum mengalami koreksi pada hari kamis, euro telah menguat lebih dari 2% terhadap dolar sepanjang tahun ini dan lebih dari 10% terhadap yen.
• Harga obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield di 1,953%. Sedangkan yield obligasi Irlandia Oktober 2020 turun ke level intraday low 3,955%, level terendahnya sejak awal 2007.
• Irlandia mencapai kesepakatan yang telah lama ditunggu‐tunggu pada hari Kamis kemarin dengan ECB untuk meringankan beban utang untuk menyelamatkan sistem perbankan dengan cara akan mengurangi defisit anggaran dan kebutuhan pinjaman dan meletakkannya di jalurnya untuk mengakhiri ketergantungannya pada pinjaman Uni Eropa ‐IMF tahun ini.
• Yield obligasi Spanyol turun menyusul maraknya permintaan, meskipun ketidakpastian politik berkaitan dengan skandal korupsi menyelimuti negara tersebut.
• Sedangkan di pasar komoditas, harga minyak Brent naik pada perdagangan hari Kamis setelah Iran menolak seruan untuk melakukan dialog langsung dengan AS, sementara harga minyak mentah AS jatuh di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan stok minyak domestik di Midwest. Brent ditutup menguat 51 sen di $117,24 per barel, level penutupan tertingginya sejak medio September dan minyak mentah AS turun 79 sen ke $95,83 per barel.
• Harga emas juga turun ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif, bergerak searah dengan ekuitas dan komoditas industri AS setelah komentar Draghi memberikan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi Eropa. Harga emas turun 0,3% ke $1.671,44 per ons
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar