• Komoditas mengalami tekanan jual pada hari Jumat, dengan emas terkoreksi lebih dari 4% ke bawah $1500 per ons, sementara pasar ekuitas jatuh setelah data sentimen konsumen dan retail sales AS dirilis buruk yang memperkuat kekhawatiran terhadap lemahnya ekonomi AS yang akan membebani pertumbuhan ekonomi global. Emas jatuh ke level terendah sejak Juli 2011, tertekan oleh draft rencana Siprus untuk menjual cadangan emasnya sebagai bagian dari bailout oleh para kreditor internasional. Emas saat ini berada sekitar 22% di bawah level puncaknya di $1920,30 per ons yang dicapai pada September 2011.
• Meskipun terjadi tekanan jual pada komoditas, namun bursa saham AS mampu memangkas kerugiannya di akhir sesi dan mencatat keuntungan mingguan terbaik keduanya sepanjang tahun ini.
• Perak pimpin kejatuhan pada harga logam mulia, setelah merosot 5,1%. Komoditas lainnya juga mengalami kejatuhan, dengan Brent oil <LCOc1> menembus level terendah 8 bulan hanya sedikit di atas $101 per barel menyusul prospek suram untuk permintaan minyak global. Brent kemudian memangkas kerugiannya dan ditutup di atas $103 per barel.
• Maraknya aksi jual nampaknya terkait pada harga obligasi pemerintah Jepang yang belum menentu, yang telah memaksa para pemegang obligasi untuk menjual aset lainnya guna memenuhi model dari prtofolio investasi mereka.
• Both the Cypriot plan to sell gold and volatility in the Japanese bond market are most likely behind the gold plunge, kata Jeffrey Sherman, menejer portofolio komoditas pada DoubleLine Capital LP di Los Angeles.
• Wall Street jatuh setelah Commerce Department melaporkan penjualan ritel AS turun 0,4% di bulan Maret, kontraksi keduanya dalam 3 bulan. Data dirilis lebih buruk dari perkiraan dan memicu kekhawatiran akan melemahnya belanja konsumen, indikator penting pada ekonomi AS.
• Data survey sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan juga turut menekan pasar saham, setelah menunjukkan penurunan ke level terendah 9 bulan di periode April.
• Anjloknya harga minyak telah menekan saham material dan energi. Hasil laba kuartalan dari JP Morgan Chase & Co <JPM.N> dan Wells Fargo & Co <WFC.N> yang mengecewakan telah menambah sentimen negatif.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 0,08 poin di 14865,06. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> jatuh 4,52 poin atau 0,28% di 1588,85. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 5,21 poin atau 0,16% di 3294,95. Dalam sepekan, Dow mencatat naik 2,1%, S&P naik 2,3% dan Nasdaq melonjak 2,8%.
• Indeks ekuitas global dalam MSCI jatuh 0,48%, sedangkan indeks saham utama Eropa dalam FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,9% di 1182,10. Bursa saham Eropa mengakhiri rally‐nya selama 4 hari terakhir ditengah keprihatinan masalah ekonomi Siprus dan juga krisis zona euro.
• Bunds Jerman naik dan diprediksi akan terus naik dalam beberapa sesi kedepan menyusul SIprus kemungkinan akan membutuhkan dana bailout, mengangkat permintaan pada aset rendah resiko. Bund future <FGBLc1> naik 63 poin di 145,88.
• Harga Treasury AS naik, dengan obligasi tenor 30 tahun naik lebih dari 1 poin dan yield pada obligasi tenor 10 tahun turun ke 1,72 persen. harga Treasury tenor 10 tahun naik 20/32 dengan yield 1,7225 persen, sedangkan untuk tenor 30 tahun naik 1‐19/32 dengan yield di 2,9207 persen.
• Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan wholesale prices turun tajam di bulan Maret dipicu turunnya harga bensin. Indeks harga produsen turun 0,6%, koreksi tertajamnya sejak Mei lalu setelah naik 0,7% di bulan Februari.
• Harga emas turun $71,98 ke $1488,70 per ons. Dolar merosot 0,9% ke 98,77 yen. Brent crude <LCOc1> terkoreksi $1,16 ke $103,11 per barel, sementara U.S. crude oil futures <CLc1>ditutupmelemah$2,22ke$91,29perbarel.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar