• Pasar ekuitas global dan harga minyak rebound pada hari Jumat lalu pasca mengalami tekanan jual dalam sepekan terakhir yang dipicu oleh indikasi melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
• Upaya pencarian dan penangkapan tersangka dalam pemboman Marathon Boston setelah tersangka lainnya tewas tampaknya tidak berdampak pada harga, meskipun volume perdagangan mungkin telah sedikit tertekan. Boston adalah pusat keuangan utama AS.
• Harga minyak Brent stabil di atas $99 per barel selama kenaikannya dalam 2 hari perdagangannya, sementara bursa saham Wall Street dan Eropa terapresiasi menyusul maraknya permintaan global.
• Di awal sesi selama perdagangan pekan kemarin, saham mengalami koreksi dipicu suramnya data ekonomi yang dirilis dan anjloknya harga komoditas. Indeks saham Eropa dan AS mencatat kinerja mingguan terburuknya tahun ini. S&P 500 ditutup di bawah MA50 pada hari Kamis yang mengisyaratkan uptrend dalam jangka menengah berpotensi terhambat. Terakhir kali indeks ditutup di bawah MA50 pada awal Desember silam. Volume perdagangan terlihat menurun karena adanya tekanan jual dan absennya data ekonomi AS pada hari Jumat.
• Despite the sell‐off, the S&P is still up about 9 percent for the year and the pullback could lead investors to re‐evaluate their positions. Unless there's a shock to the system, investors will move back into the market as we head through earnings season, but now investors have an opportunity to study the winners and losers more closely, said Michael Sheldon, chief market strategist at RD Financial in Westport, Connecticut.
• Marquee tech telah mendorong pasar dan memicu naiknya Nasdaq lebih dari 1%, sehari setelah Google Inc <Googol> dan Microsoft Corp <MSFT.O> membukukan perolehan laba yang kuat. Google ditutup di sekitar $800 per saham.
• Dow Industrials secara umum melemah selama perdagangan akhir pekan kemarin, dipicu perolehan laba yang kurang memuaskan dari International Business Machines Corp <IBM.N>. Tiga broker memangkas target harga untuk saham perusahaan tersebut, dimana saham turun 8,3% ke $190,00 dan memberi tekanan kuat pada Dow yang mana Dow akhirnya berhasil ditutup naik di akhir sesi.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 10,37 poin atau 0,07% di 14547,51. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 13,64 poin atau 0,88% di 1555,25. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 39,69 poin atau 1,25% di 3206,06.
• MSCI's all‐country world equity index <.MIWD00000PUS>, yang mendata 9000 saham di 45 negara, naik 0,6% ke 355,94. Dalam sepekan kemarin, indeks membukukan prosentase penurunan terbesarnya sejak Juni.
• Di Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0,5% untuk ditutup di 1153,19. Indeks tercatat melemah 2,4% selama sepekan kemarin, dipicu buruknya data ekonomi Jerman, demikian juga dengan data ekonomi AS.
• Dolar melanjutkan penguatannya terhadap yen setelah petinggi Jepang di Washington mengatakan komunitas global memahami kebijakan moneter yang diterapkan pemerintah Jepang yang semata‐mata ditujukan untuk menstabilkan perekonomian dan bukan untuk memanipulasi nilai tukar. Euro menguat ke level intraday high terhadap dolar setelah anggota ECB Jensen Weidman mengatakan suku bunga di Eropa masih sesuai. Euro kemudian memangkas keuntungannya. Dolar naik 1,44% ke 99,54 yen, mendekati level puncak 4 tahun di 99,95 yen yang dicapai pekan sebelumnya. Sementara terhadap dolar, euro bergerak relatif stabil di sekitar $1,3048.
• Naiknya bursa saham telah mendorong naiknya harga minyak, dengan Brent naik di atas $100 per barel. Namun kekhawatiran mengenai permintaan global dan oversupply telah membatasi rebound. Brent crude <LCOc1> naik 52 sen dan ditutup di $99,65 per barel, sedangkan U.S. crude <CLc1> naik 28 sen ke $88,01 per barel.
• Treasury AS tenor 10 tahun turun 6/32 dengan yield di 1,7049 persen.
• Emas naik dipicu oleh maraknya physical buying pada hari Jumat meskipun terlihat masih terhambat setelah dalam sepekan kemarin emas masih melemah lebih dari 5% pasca mencatat koreksi harian tertajamnya pada hari Senin (15/04). Emas naik 0,6% ke $1398,96 per ons setelah mencatat intraday high di $1424,51. Emas mendapat support setelah Fitch Ratings menjadi lembaga internasional kedua yang memangkas peringkat kredit teratas Inggris menjadi AA‐plus dari AAA, mengutip melemahnya prospek ekonomi dan fiskal.
(v af)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar