- Kemarin Gubernur BI kembali menurunkan BI-rate sebesar 25 basic points dari 6% menjadi 5,75%.
- Adapun alasan penurunan BI-rate sudah dipastikan bahwa adanya keyakinan Pemerintah bahwa inflasi akan rendah.
- Biasanya apabila ada penurunan BI-rate dan inflasi rendah membawa efek terhadap saham perbankan, namun hari kemarin tidak demikian adanya, malah beberapa sekuritas asing mendown grade banking Indonesia dengan alasan Inflasi rendah, karena banyak banking yang menempatkan dananya pada SBI sehingga dikhawatirkan menurunkan pendapatannya, dan sasaran banking yang dimaksud adalah BMRI dan BBCA.
- Dari beberapa riset asing saat ini kembali berbalik arah kepada saham-saham komoditas, terutama sektor coal dan sektor agri, sehingga beberapa hari terakhir ini sektor agri melaju kencang, karena memang secara Valuasi PER masih murah dibandingkan dengan sector lainnya.
- Walaupun dampak inflasi rendah negative terhadap banking tertentu, namun tidak demikian tentunya untuk sector property dan perkreditan mobil/motor, karena semakin rendah bunga kreditnya, justru akan semakin menambah omzet penjualannya.
- Hari ini hari Jumat, sementara Dow Jones subuh ini juga ditutup naik tipis, sehingga IHSG masih tidak akan kemana-mana, sepanjang IHSG tidak lebih rendah dari level 3962 masih tetap dalam posisi up trend.
- Namun tanpa dorongan saham Astra group, banking besar seperti BBRI, BMRI, BBNI atau group Bakrie, maka IHSG akan sulit menembus level 4000.
IHSG
INTP
BKSL
TBLA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar