• Euro melemah dan bursa global memangkas keuntungannya setelah Wall Street yang awalnya sempat rally hingga mencatat level tertinggi 7 bulan, kemudian terkoreksi akibat kekhawatiran terkendalanya perolehan bailout Yunani dan keraguan sejumlah petinggi The Fed terhadap prospek ekonominya.
• Bursa AS terkoreksi untuk ketiga kalinya dalam 4 sesi terakhir, dipicu oleh melemahnya saham Apple Inc <AAPL.O>, perusahaan terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar. Setelah menembus level rekor tertingginya, Apple ditutup melemah lebih dari 2%. Sebuah laporan yang mengatakan Apple telah meminta Amazon <AMZN.O> untuk menghentikan penjualan iPad di China telah mengejutkan investor, sesaat setelah minutes dari sidang The Fed dirilis, dimana telah memicu risk aversion. Juru bicara Apple kemudian mengatakan Amazon bukanlah penjual resmi dari iPad di Cina atau Amerika Serikat. Sebuah perusahaan teknologi Cina sedang mencoba untuk melarang pengiriman tablet Apple dalam dan luar negeri dalam pertempuran hukum atas nama iPad. Bursa AS melemah seiring turunnya saham Apple, dimana Apple ditutup melemah 2,3% ke $497.67 setelah menembus rekor tertinggi di $526.29.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 97.33 poin atau 0.76% di 12,780.95. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> terkoreksi 7.27 poin atau 0.54% di 1,343.23. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 16.00 poin atau 0.55% di 2,915.83.
• Euro mempertajam koreksinya terhadap dolar, turun ke level terendah lebih dari sepekan, sementara dolar memangkas kerugian terhadap yen. Euro melemah 0,5% di $1.3067.
• Sementara itu, minutes dari sidang The Fed semalam menjelaskan bahwa sejumlah petinggi The Fed meyakini bahwa putaran lain dari pembelian obligasi oleh bank sentral kemungkinan akan diperlukan untuk menopang pemulihan ekonomi, namun sebagian anggota lainnya lebih memilih untuk melihat perkembangan data ekonomi berikutnya.
• Bursa global menguat menyusul data ekonomi AS dirilis menggembirakan ditambah adanya indikasi membaiknya ekonomi di Jerman dan Perancis sehingga mampu menepis kekhawatiran seputar prospek perolehan bailout Yunani. MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0,2%. Namun bursa Eropa memangkas keuntungannya, setelah dilaporkan adanya kemungkinan penundaan pemberian bailout Yunani hingga negara tersebut menyelesaikan pemilu di bulan April. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir naik 0.6% di 1,075.75 poin.
• Meskipun kondisi industrial output secara umum flat di bulan Januari, namun kenaikan untuk kali kedua pada komponen manufaktur mempertegas adanya pemulihan pada ekonomi.
• Harga obligasi AS dan Jerman naik menyusul kemungkinan ditundanya pemberian bailout. Treasury AS tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield sebesar 1,93%. Sedangkan Bund futures naik 53 pip di 139.05, dan berpotensi melanjutkan kenaikan hingga 140 jika nasib Yunani masih terus digantung.
• Brent oil ditutup di level tertinggi 8 bulan, akibat kekhawatiran terkendalanya pasokan minyak dari Iran. Di London, ICE April Brent crude <LCOc1> ditutup di $118.93 per barel, atau naik $1.58 dan mencatat penutupan tertinggi sejak 14 Juni. Sedangkan untuk U.S. March crude <CLc1> berakhir di $101.80 per barel, atau naik $1.06, level penutupan tertinggi dalam sebulan. Sementara untuk U.S. COMEX gold futures pengiriman April <GCJ2> ditutup naik $10.40 di $1,728.10.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar