• Bursa saham global anjlok dan euro menembus level terendah 1 minggu terhadap dolar pada sesi perdagangan Selasa kemarin dipicu hasil buruk laporan keuangan perusahaan AS dan downgrade peringkat utang sejumlah negara zona euro oleh Moody’s, sehingga menambah keprihatinan investor terhadap prospek ekonomi global.
• Dow Jones industrial average membukukan penurunan terbesarnya sejak Juni, terkoreksi lebih dari 240 poin, setelah perusahaan multinasional seperti Dupont <DD.N> dan United Technologies <UTX.N> melaporkan perolehan laba yang mengecewakan dan juga prospek perolehan laba kedepannya.
• Euro jatuh ke level intraday low $1.2950, level terendahnya terhadap dolar sejak 16 Oktober dan terakhir diperdagangkan di sekitar $1.2964 atau melemah 0.7%. Euro juga melemah terhadap yen setelah yield obligasi Spanyol naik tajam usai lembaga pemeringkat Moody’s men‐downgrade 5 wilayah zona euro, termasuk Catalonia.
• Pelemahan bursa saham AS meluas, dengan 10 dari sektor S&P 500 turun. Saham Dupont anjlok 9.1% ke $45.23 setelah perusahaan kimia tersebut memangkas proyeksi earning dan memberikan laporan laba kuartalan yang mengecewakan. Saham Apple turun 3.3% di $613.35 dalam perdagangan yang sangat fluktuatif.
• Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir turun 243.36 poin atau 1.82% di 13,102.53. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup melemah 20.71 poin atau 1.44% di 1,413.11. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup turun 26.49 poin atau 0.88% di 2,990.46.
• Saham global <.MIWD00000PUS> jatuh 1.5%. Di Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir melemah 1.7% di 1,088.71, level penutupan terendahnya sejak 5 September. Selasa kemarin adalah hari terburuk untuk perdagangan saham zona euro dan kenaikan terbesar untuk volatilitas sejak 26 September, ketika kekerasan terkait protes anti‐ penghematan melanda Spanyol dan Yunani.
• Di Wall Street, indeks Dow dan S&P 500 menyerahkan seluruh keuntungannya sejak diumumkannya rencana pembelian obligasi oleh ECB pada 6 September lalu untuk mengatasi krisis utang kawasan. Perusahaan yang tergabung kedalam S&P 500 yang telah melaporkan hasil labanya mencapai total 145 perusahaan. 63% melaporkan laba di bawah ekspektasi, sebuah kondisi yang kontras dengan tahun 1994 ketika 62% perusahaan melaporkan laba yang melampaui ekspektasi. Earning keseluruhan dari S&P 500 diprediksi turun 2.5% ddi kuartal ketiga dari tahun lalu.
• Usai tutup pasar New York semalam, Facebook Inc <FB.O> melaporkan laba yang naik 32% di kuartal ketiga menjadi $1.26 milyar, setelah melaporkan perolehan laba sebesar $954 juta di periode tahun lalu. Saham tersebut naik 3.6%. Sedangkan saham perusahaan jasa rental video, Netflix Inc <NFLX.O>, melaporkan perolehan laba di kuartal ketiga, namun sahamnya turun 15%.
• Dari Eropa dilaporkan, ekonomi Spanyol mengalami kontraksi di kuartal ketiga. Euro terkoreksi terhadap yen dan menembus level terendah 1 pekan terhadap dolar. Pasar masih menantikan permintaan bailout Spanyol untuk mendorong ECB melakukan pembelian obligasi untuk mengatasi krisis utang kawasan.
• Pasar juga menantikan hasil sidang The Fed nanti malam. Federal Open Market Committee (FOMC) kemungkinan akan menunda pengambilan langkah‐langkah baru, dan memilih untuk meninjau dampak dari tindakan signifikan bulan lalu dan akan menahan diri sebelum pemilu 6 November. The New York Times melaporkan Ketua Fed Ben Bernanke mengatakan kemungkinan tidak akan menjalani masa jabatan ketiga di bank sentral AS meskipun Presiden Barack Obama memenangkan pemilu 6 November.
• Harga minyak jatuh seiring tertekannya harga ekuitas dan komoditi akibat suramnya prospek ekonomi global. Brent untuk pengiriman Desember turun $1.19 atau 1.09% di $108.25 per barel. Sedangkan minyak mentah AS pengiriman Desember turun $1.98 atau 2.23% di $86.67 per barel. Treasury AS tenor 10 tahun naik 16/32 dengan yield di 1.759%. Harga emas spot turun 1.3% di $1,706.20 per ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar