• Euro menguat kembali terhadap dolar pada hari Selasa dipicu ekspektasi Spanyol akan segera mengajukan permintaan bailout, namun bursa saham AS berakhir relatif stabil akibat ketidakpastian kapan Madrid akan meminta bailout dan berkembangnya kekhawatiran atas earning kuartal ketiga. Para pejabat Eropa pada hari Senin sebelumnya mengatakan Spanyol siap untuk mengajukan permintaan bailout zona euro secepatnya pekan depan. Namun demikian, pada hari Selasa kemarin, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan bahwa permintaan untuk bantuan Eropa belum akan segera diajukan. Permintaan bailout dipandang positif bagi Spanyol dan juga euro karena akan mendorong pembelian obligasi Spanyol oleh ECB, yang akan menurunkan yield obligasi negara tersebut. Hal ini juga sekaligus akan menghapus ketidakpastian dalam penyelesaian krisis utang zona euro yang telah berlangsung selama 3 tahun terakhir.
• The MSCI global stock index <.MIWD00000PUS> berakhir tipis di 333.35. • Bursa saham Wall Street menyerahkan keuntungan awalnya dan ditutup relatif stabil ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif menyusul rally
pada S&P 500 ke level tertinggi hampir 5 tahun terhenti. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 32.75 poin atau 0.24% di 13,482.36. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 1.26 poin atau 0.09% ke level 1,445.75. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 6.51 poin atau 0.21% ke 3,120.04.
• Indeks Dow tertekan oleh saham‐saham yang berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi, termasuk saham produsen alat berat Caterpillar Inc <CAT.N> dan produsen pesawat Boeing Co <BA.N>. Suramnya kondisi ekonomi global telah menurunkan permintaan ekspor dari Eropa, yang saat ini tengah mengalami resesi.
• Hasil yang lebih buruk dari perkiraan dari produsen pupuk Mosaic <MOS.N> kian menambah kekhawatiran seputar musim perolehan laba perusahaan di kuartal ketiga, yang akan dimulai di pekan depan. Saham Mosaic turun 3.9% ke $55.76
• FTSEurofirst‐300 index of pan‐European shares <.FTEU3> turun 0.3% dan berakhir di 1,101.89 poin, juga tertekan oleh kekhawatiran terhadap buruknya laporan laba perusahaan kuartal ketiga dan melemahnya saham‐saham sumber daya.
• Euro menguat 0.2% di $1.2917, mencatat penguatan dua hari berturut‐turut terhadap dolar, sementara dolar menguat 0.2% terhadap yen ke 78.16 yen. Ketidakpastian mengenai kapan pastinya Spanyol akan mengajukan permintaan bailout telah mendorong investor untuk berlaku hati‐hati, dimana mereka melakukan aksi jual euro di saat harga tengah menguat. Faktor lain yang melemahkan euro adalah review Moody’s untuk peringkat utang Spanyol yang kemungkinan akan mendorongnya kedalam status ‘sampah”.
• Investor juga tengah menantikan sejumlah sidang reguler bank sentral pekan ini. ECB, BoE dan BOJ akan menggelar sidangnya pekan ini, meskipun ketiga bank sentral tersebut tidak terindikasi akan mengubah level suku bunganya.
• Sementara kabar mengejutkan datang dari Australia, dimana bank sentral negara tersebut, RBA, memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 3.25%. Aussie terkoreksi ke level terendah 1 bulan di $1.0291 dan terakhir diperdagangkan melemah 1% di $1.0252.
• Harga obligasi pemerintah AS me‐reverse kerugian awalnya untuk kemudian menguat menyusul turunnya harga saham yang telah mendorong minat beli pada aset‐aset aman resiko. Harga obligasi tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield berada di level 1.6146%.
• Brent crude <LCOc1> turun 62 sen dan ditutup di $111.57 per barel dipicu prospek suram untuk permintaan minyak dan melambatnya perekonomian AS. Sedangkan U.S. crude <Clc1> turun 59 sen di $91.89. Sementara untuk harga emas masih ditutup di sekitar level tertingginya. Emas dipandang sebagai aset aman resiko. Harga emas spot terakhir bergerak di sekitar $1,775.20 per ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar