Bursa saham dunia naik tipis ditengah minimnya perdagangan pada hari Selasa karena investor bersikap menahan diri menjelang dibukanya kembali bursa AS hari Rabu ini setelah ditutup selama 2 hari karena terjangan Badai Sandy yang membawa kehancuran di pesisir timur AS. Badai tersebut telah menelan korban jiwa setidaknya 30 orang, memadamkan listrik dan menutup distrik finansial New York dalam 2 hari. Bursa utama AS akan dibuka kembali hari ini dan pasar fixed income juga akan dibuka untuk perdagangan terakhir untuk bulan Oktober sebagai kunci untuk menaksir portofolio investasinya. Pergerakan pasar nampaknya akan fluktuatif usai tutup pasar finansial terbesar dunia tersebut.
• Indeks saham utama Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, naik 0.75% di 1,101.75 poin dan, menguat sebelumnya di sesi Asia, MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.3% ke 328.86 points. Sedangkan indeks sahaam berjangka AS yang diperdagangkan di Eropa, bergerak melemah, namun volume transaksi sangat tipis.
• Sepanjang perdagangan Eropa, perhatian pasar tertuju pada earning korporasi, seperti Deutsche Bank <DBKGn.DE> Jerman, bank raksasa Swiss UBS <UBSN.VX> dan saham perusahaan minyak BP <BP.L> menaikkan harga. Saham UBS menanjak lebih dari 4% setelah menegaskan rencana untuk memotong 10.000 pekerjaan. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0.75%, indeks DAX Jerman naik 0.9% dan indeks SMI Swiss naik 0.5%.
• Di pasar uang, dolar tertekan atas yen setelah BOJ melonggarkan kebijakan moneter tidak sebesar harapan sebelumnya. BOJ menaikkan stimulus moneter untuk kedua kalinya sebesar 11 trilyun, dimana telah mengecewakan sejumlah investor yang sebelumnya memprediksi langkah BOJ akan lebih agresif. Dolar menembus level terendah 1 pekan di 79.25 yen dan terkoreksi terhadap sejumlah rival utamanya di 79.94 poin.
• Melemahnya dolar telah mambantu mengangkat mata uang tunggal Eropa untuk naik 0.4% ke $1.2958, sementara berita mengenai kontraksi ekonomi Spanyol yang tidak seburuk perkiraan sebelumnya dan yield obligasi Italia yang mengalami penurunan telah memberi sentimen positif bagi euro. Namun penguatan euro nampaknya masih akan terbatas menyusul ketidakpastian apakah Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditornya, dan kapan Spanyol akan mengajukan bailout.
• Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun stabil di 5.67%, demikian juga dengan obligasi Jerman. Sementara Italia berhasil menjual 7 milyar euro obligasi baru untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun pada harga terendahnya sejak Mei 2011. Yield obligasi Italia tenor 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 5%, setelah naik sekitar 25 basis poin dalam 2 pekan terakhir.
• Harga minyak merangkak naik setelah investor menunggu dampak dari Badai Sandy terhadap kilang minyak di pesisir timur AS. Brent crude for December <LCOc1> naik 8 sen ke $109.36 per barel, rebound dari kejatuhannya sebelumnya di $108.75, sementara U.S. crude for December <CLc1> naik 60 sen di $86.14. U.S. gasoline futures <RBc1> relatif stabil di $2.7530 per galon, setelah naik lebih dari 5 sen pada hari Senin.
• Harga emas menguat tipis menyusul menguatnya bursa saham Eropa dan melemahnya dolar, namun pergerakan relatif terbatas seiring tutupnya pasar AS akibat badai Sandy dan menjelang laporan data pekerjaan AS akhir pekan ini. Harga emas spot naik hanya 0.6 sen ke $1,7 09 . 86 per ounce. Sedangkan untuk U .S. gold futures for December <GCcv1> naik $3. 40 ke $1,712.10.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar