- Setelah kemarin sukses 3 saham baru yang melantai di bursa BEI, yaitu MLPT dari harga perdana 480, ternyata mampu AR kanan di harga 720, saham perdana VICO Rp. 125, mampu AR kanan di harga 210,- dan saham IPO BBMD Rp. 1380 mampu naik hingga 1560,-, untuk kedua kalinya sukses IPO dibawah under writernya Citadana, demikian juga untuk underwriternya Pt Andalan Artha Advisindo (AAA).
- Hari ini masih terdapat 2 saham yang akan listing yaitu CIPAGANTI CITRA GRAHA (CPGT), Rp 190 (penjamin emisi Mandiri sec dan Kim Eng), dan BANK MITRANIAGA, Rp. 180, dimana Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA) bertindak sebagai penjamin emisi IPO.
- Saham MTPT boleh sukses AR kanan, namun tidak demikian untuk saham induknya MLPL malah babak belur dibantai hingga turun -15% dalam 1 hari.
- Kemarin IHSG kembali mendapat tekanan jual dari asing hampir 1 trilyun, dengan penurunan IHSG -3.68%, banyak saham-saham (terutama saham properti) yang turun dibawah 10%. sepertinya market mulai ketakutan dengan masalah inflasi yang tinggi, sehingga berdampak kepada BI-rate dan suku bunga pinjaman, dan mengakibatkan turunnya minat masyarakat terhadap property.
- Sebenernya tidak ada alasan untuk property-property menengah ke atas, karena mereka tidak akan terpengaruh, namun berlainan dengan masyarakat menegah dan kecil akan berdampak sekali, oleh karena itu penurunan terhadap saham-saham property, untuk orang-orang berduit, seharusnya malah kesempatan untuk membeli, seperti SMRA, dsb.
- Demikian juga saham perbankan yang dipukul dalam seperti BBCA, BMRI, BBRI, penurunan yang semakin dalam, malah semakin bagi untuk membeli, masih ingat kan dulu harga BMRI dan BBRI cukup lama bertengger di harga Rp. 5000an, apakah mungkin BMRI dan BBRI kembali ke harga 5000? jelas tidak mungkin, karena laba mereka sudah naik signifikan, kalau harga saat ini 7000an, adalah sudah mendekati harga bootmnya, apakah mungkin harga BMRI ke level 6000an? Malah harga BBCA masih mampu bertahan diatas 9000an.
- Namun bagi trader by TA, tentu saja beli ketika naik dan jual ketika mulai turun, sehingga mari kita perhatikan apakah BMRI sudah mencapai titik bottomnya atau belum.
- Saham-saham properti banyak yang jebol support, seperti misalnya LPKR jebol 1400 meluncur ke 1170, BSDE jebol support 1660 meluncur ke 1500, ASRI jebol 750 meluncur ke 680, SSIA jebol 1200 meluncur ke 1050.
- Saham-saham berbasic konstruksi juga ikutan jebol support, tidak ada pengaruh dari Menko Ekuin yang mengatakan DPR tidak akan memangkas dana infrastruktur seperti yang diberitakan oleh Jakarta Post, rupanya asing tetap menarik uangnya untuk kembali ke negara asalnya.
- IHSG sendiri kemarin dibuka langsung jebol MA200, sehingga meluncur hingga level 4433, sehingga saat ini jika IHSG tidak mampu bertahan pada lowest tanggal 25 Juni 2013 di level 4373, maka IHSG akan membuat new low baru dengan target 4000. So bagi yang bermuatan banyak, maka setiap kenaikan adalah kesempatan untuk mengurangi muatan dulu, karena money management yang baik, market yang tertekan justru yang punya cash banyak akan mendapat peluang untung besar nanti.
- DOW ditutup naik 0.59%, namun tetap EIDO masih -1.57%, sehingga hari ini IHSG benar-benar akan menguji level lowest kemarin di level 4373, yang hanya 60 points lagi.
- Kemungkinan IHSG masih merah untuk 2 hari lagi, setelah itu memasuki jenuh jual dan hampir dipastikan candle akan keluar dari lower bolinger band, sehingga berpotensi untuk tehnical rebound.
- Hari ini saham pilihan cari saham yang kemarin turunnya relatif kecil, dan asing tidak banyak menjual, seperti saham MAIN, PWON, MDLN, LSIP, SMCB, ACES. TELE,
- Market cenderung sepi dalam rangkan memasuki bulan Puasa, jadi bagi scalper jangan terlalu aktif trading saat ini, lebih mudah rugi daripada untung, artinya RISK > REWARD.
Research, review, news, rumors, recommendation about : saham, options, forex, stocks, komoditi, investasi, economics (DISCLAIMER ON)
Selasa, 09 Juli 2013
IHSG 9 JULY 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar