• Bursa saham global menguat pada hari Senin menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina yang masih sesuai perkiraan telah mengangkat sentimen ditambah laporan awal earnings AS yang positif. Namun demikian, kenaikan bursa saham dibatasi oleh rilis data retail sales AS yang lebih rendah dari perkiraan, sebuah indikasi bahwa kondisi ekonomi AS masih rapuh.
• Dolar menguat tipis sementara euro terkoreksi tipis. Yield pada Treasury AS tenor 10 tahun jatuh dan Bunds melemah. • Indeks saham Eropa naik 0,4% sementara S&P 500 berakhir naik untuk 8 sesi berturutan, kenaikan terlamanya sejak Januari.
• Kenaikan saham didukung oleh laporan kuat laba Citigroup Inc. yang naik 2% ke $51,81. S&P financial sector <.SPSY> bertambah 0,4%.
• That financials are "finally doing well in a convincing way is a major bullish indicator. We believe the economy is getting better, so they should be doing well," kata Nicholas Colas, chief market strategist pada ConvergEx Group di New York. "I'm impressed by the rally today."
• Sementara earnings untuk kuartal kedua secara umum dirilis lebih baik dari perkiraan sejauh ini, hanya prosentase kecil saja dari komponen S&P 500 yang telah melaporkan keuntungannya. Pekan ini lusinan perusahaan termasuk komponen Dow akan melaporkan perolehan labanya.
• Kenaikan pada bursa AS juga didukung oleh Boeing Co. yang melonjak 3,7% ke $101,66 menyusul investigasi terhadap kebakaran yang terjadi di salah satu perusahaan Dreamliner 787 tidak menyalahkan baterai pesawat itu.
• Data retail sales AS naik 0,4% di bulan Juni, hanya separuh dari 0,8% kenaikan yang diprediksi pasar sebelumnya. Laporan mengecewakan ini berhasil diredam oleh akselerasi pertumbuhan di sektor manufaktur New York di bulan Juli, berdasarkan laporan dari New York Federal Reserve. Laporan yang beragam ini telah memicu perdebatan mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.
• Laporan lain menunjukkan pertumbuhan ekonomi Cina melambat menjadi 7,5% di kuartal kedua dari setahun lalu, sementara data lain menunjukkan kenaikan pada retail sales dan industrial production yang dirilis sedikit di bawah ekspektasi. Saham Shanghai naik 1%.
• Komentar dari Beijing pekan lalu telah memicu spekulasi di pasar bahwa laporan data ekonomi Cina bakal mengecewakan. Komoditas awalnya naik, namun saham, menghadapi profit‐taking pasca kenaikan tajamnya pekan lalu.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 19,96 poin atau 0,13% di 15484,26. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 2,31 poin atau 0,14% di 1682,50. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 7,41 poin atau 0,21% di 3607,49.
• MSCI world index <.MIWD00000PUS> naik 0,3%.
• Brent crude oil <LCOc1> naik 0,2%, menembus level tertinggi 3 bulan, sementara emas dan perak keduanya menguat tipis. Sedangkan harga tembaga jatuh.
• Dolar Australia (Aussie), yang berhubungan erat dengan nasib Cina sebagai negara importir bahan mentah Australia, naik 0,64%. DOlar menguat 0,1% terhadap sejumlah rival utamnya. Sedangkan euro flat di $1,3064.
• Pasar obligasi terlihat lesu. Treasury AS tenor 10 tahun naik 13/32, dengan yield 2,5428 persen. Sementara Bund futures Jerman melemah 0,1% di 143,46, setelah naik hampir 2 poin di pekan lalu, sedangkan tekanan jual pada obligasi Portugis terus berlangsung seiring pelaku pasar menunggu perkembangan pasca terjadi krisis politik di negara tersebut
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar