• Sinyal yang jelas mengenai kebijakan moneter longgar dari bank sentral Inggris dan Eropa pada hari Kamis kemarin telah memicu euro untuk terkoreksi ke level terendah 5 pekan , mengangkat harga obligasi dan memberi dukungan positif bagi pasar saham. Testimoni oleh ECB dan BoE mengarah pada dukungannya untuk merangsang pemulihan ekonomi dalam menghadapi upaya penarikan program stimulus The Fed.
• Kebijakan bank sentral Eropa tersebut telah memicu euro melemah 1% ke $1,2883, mendorong yield obligasi Jerman tenor 10 tahun ke level terendah 2 pekan dan memberikan hari terbaik perdagangan pasar saham Eropa dalam 11 bulan terakhir.
• Koreksi euro potensial berlanjut jika data non‐farm payrolls AS periode Juni yang akan dirilis malam nanti memperkuat indikasi akan segeranya diakhiri kebijakan pembelian obligasi The Fed senilai $85 milyar per bulan.
• ECB dan BoE tetap mempertahankan suku bunganya dalam sidangnya semalam ditengah kondisi ekonomi mereka yang masih rapuh. Namun kedua bank sentral tersebut kemudian memberikan indikasi untuk prospek suku bunganya. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan suku bunga akan terus dipertahankan dalam periode yang diperpanjang atau bahkan bisa saja diturunkan.
• Sementara dalam sidang perdananya setelah menjabat sebagai gubernur BoE, Mark Carney menegaskan bahwa kenaikan suku bunga tidak sepenuhnya dijamin oleh perkembangan kondisi ekonomi Inggris belakangan ini yang menunjukkan terjadinya pemulihan. Hal ini mengisyaratkan BoE belum terburu‐ buru untuk menaikkan suku bunganya.
• Sterling terkoreksi ke $1,5054, level terendahnya sejak 29 Mei dan terakhir bergerak di sekitar $1,5075 atau melemah 1,3% terhadap dolar, sementara London's FTSE 100 <.FTSE> terapresiasi dan ditutup naik 3,1%
• Indeks saham Eropa melonjak 3,1%, mencatat kenaikan harian terbesarnya dalam 1 bulan, membantu mengangkat indeks ekuitas global MSCI sebesar 0,6%.
• Pasar AS tutup berkenaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan namun berhasil ditutup naik pada hari Rabu sebelumnya seiring investor memposisikan diri menjelang rilis data payrolls AS.
• Di pasar fixed income, indikasi bahwa ECB akan memangkas suku bunga telah mendorong yield obligasi Jerman tenor 10 tahun ke level terendah 1,6% dan begitupula dengan yield obligasi Spanyol dan Italia yang kemungkinan akan turun.
• Kondisi ini telah cukup untuk membalik kenaikan yield obligasi Portugal yang sebelumnya terjadi akibat meningkatnya kekacauan politik setelah pengunduran diri 2 orang menteri dalam pekan ini yang memicu kekhawatiran akan sulitnya Lisbon keluar dari program bailout Uni Eropa/IMF.
• "As long as Portuguese bond yields start heading back down again and we don't see contagion into the rest of the periphery, my expectation is that Europe slowly gets better from here," kata Alistair Gunn, fund manager pada Jupiter.
• Yield obligasi Portugal tenor 10 tahun turun 20 basis poin untuk ditutup di 7,32%.
• Di Mesir, kudeta militer untuk menggulingka Presiden Mohamed Mursi mendapat reaksi positif dari investor. Yield obligasi tenor 5 tahun negara itu turun 80 basis poin dan pasar saham naik 7 persen. Dengan ancaman gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah dinilai telah mereda setelah peristiwa di Kairo, minyak mentah Brent <LCOc1> merosot ke $105,31 per barel dari level tertinggi dua minggu.
• Pasar komoditas lainnya bergerak terbatas menjelang rilis data payrolls AS. Emas turun 0,3% di $1247,90 per ons, meskipun kekacauan di Portugal dan Mesir telah mendorong minat beli pada aset‐aset aman resiko.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar