• Dolar melemah dan bursa saham jatuh pada perdagangan hari Selasa, mengakhiri rally selama 8 sesi terakhir oleh indeks S&P 500, setelah investor menahan diri menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke nanti malam di depan Kongres AS. Kalangan analis pasar memprediksi Bernanke akan menegaskan kembali pernyataannya terdahulu bahwa kebijakan moneter AS akan tetap akomodatif (pro pelonggaran moneter). Namun demikian, investor akan mencermati setiap indikasi mengenai kapan kirangan The Fed akan mengakhiri program pembelian obligasinya.
• Pelemahan dolar terhadap euro dibatasi oleh rilis sentimen investor Jerman yang diluar dugaan melemah di bulan Juli dan menurunnya inflasi di zona euro dimana telah memperkuat ekspektasi bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga rendah untuk mendukung proses pemulihan ekonomi.
• Bursa AS awalnya diperdagangkan mendekati titik‐impas, namun kemudian terkoreksi seiring dengan koreksi tajam pada bursa Eropa.
• Euro naik 0,7% ke $1,3153, rebound dari $1,3057 pasca rilis data indeks ZEW Jerman. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,71% ke 99,14 yen.
• Dolar jatuh pekan lalu ketika Bernanke mengatakan bahwa kebijakan moneter yang akomodatif akan dibutuhkan untuk masa mendatang. Adapun testimoni Bernanke nanti malam akan dirilis pukul 19.30 wib.
• "Bernanke will be a dove in his testimony and it will continue to surprise me that it is actually not fully priced in," kata Sebastien Galy, foreign exchange strategist pada Societe Generale di New York.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 32,41 poin atau 0,21% ke 15451,85. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 6,24 poin atau 0,37% ke 1676,26. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8,99 poin atau 0,25% di 3598,50.
• Saham Coca‐Cola Co <KO.N> jatuh setelah melaporkan penjualan kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan dipicu memburuknya ekonomi global dan cuaca dingin telah mengurangi tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk minuman ringan. Saham komponen Dow jatuh 1,9% ke $40,23. • Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, ditutup melemah 0,73% di 1191,15, sementara indeks ekuitas global, MSCI, turun 0,06%.
• Treasury AS diperdagangkan mendekati titik‐impas menjelang testimoni Bernanke. Ia diprediksi akan menekankan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka panjang kedepan. Yield pada Treasury tenor 10 tahun telah jatuh dari level tertinggi 2 tahun di 2,76% pada 8 Juli menyusul petinggi bank sentral mencoba menenangkan kekhawatiran pasar mengenai rencana penghentian program stimulus moneter. Treasury tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield 2,5317 persen.
• Tom Tucci, kepala perdagangan Treasury pada CIBC di New York, berpendapat bahwa The Fed akan mengakhiri program pembelian obligasi untuk membantu ekonomi.
• Inflasi AS terakselerasi di bulan Juni, namun tekanan pada underlying inflation (sebagai barometer dalam mengambil kebijakan moneter bank sentral) cenderung stabil, mempertahankan pandangan bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasinya tahun ini. Sementara data lain menunjukkan industrial production AS meningkat di bulan Juni, memberikan harapan akan meredanya pelambatan pada kegiatan pabrikan AS.
• Harga minyak Brent naik menyusul naiknya harga bensin AS ke level tertinggi 4 bulan dipicu masalah pada proses penyulingan. Brent naik 31 sen ke $109,40 per barel dan minyak mentah AS turun 32 sen ke $106,00 per barel
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar