• Dolar jatuh ke level terendah 5 pekan pada hari Jumat dipicu ekspektasi The Fed akan menegaskan tekadnya untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama pada sidang regulernya pekan ini, sementara bursa saham AS berhasil rebound tipis di akhir sesi.
• Emas juga memangkas kerugiannya di akhir sesi, mencatat kenaikan mingguan ketiganya. Namun minyak, yang umumnya mendapat keuntungan dari melemahnya dolar, terkoreksi dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan dari Cina, sebagai negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia.
• Dolar telah jatuh bulan ini setelah pejabat The Fed bertindak untuk meredakan kekhawatiran tentang rencana menarik stimulus.
• Sebuah laporan Wall Street Journal yang diterbitkan online pada hari Kamis memberikan kontribusi terhadap penurunan terbaru dollar. Dikatakan bahwa The Fed, yang akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Selasa, mungkin akan berdebat mengenai keputusan untuk tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
• Dolar telah terkoreksi 0,4% terhadap sejumlah rivalnya. Dolar awalnya menembus 81,548, level terendahnya sejak 20 Juni dan hanya sedikit di atas area support di 81,506, yang merupakan area MA‐200.
• Disamping sidang The Fed, pelaku pasar juga akan mencermati sejumlah data ekonomi AS yang puncaknya akan tertuju pada data non‐farm payrolls hari Jumat. Pelemahan dolar telah dimulai pada 10 Juli lalu, ketika minutes dari sidang The Fed bulan Juni telah membuat investor berpikir dua kali tentang kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi stimulus.
• Bulan lalu The Fed mengatakan pihaknya memprediksi akan mulai mengurangi pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan di akhir tahun ini. Ketua The Fed Ben Bernanke kemudian mempertegas sikapnya bahwa langkah pengurangan stimulus tidak di tetapkan secara pasti dan akan bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi yang terjadi, sebuah komentar yang kemudian mendorong kenaikan pada bursa saham Wall Street dan pasar obligasi.
• Pelemahan dolar telah mengangkat euro ke level tertinggi 5 pekan di $1,3296. Namun kemudian memangkas keuntungannya dan terakhir tercatat di sekitar $1,3273 atau melemah tipis.
• Bursa AS rebound dari koreksinya di awal sesi dan ditutup menguat tipis menyusul investor mengkhawatirkan musim laporan earnings dan juga hasil kebijakan moneter bank sentral. Diantara sejumlah perusahaan yang memberikan laporan, saham Amazon.com <AMZN.O> naik 2,9% dan ditutup di level tertingginya. Perusahaan tersebut melaporkan kerugian kuartal kedua pada hari Kamis namun bisnis domestiknya melonjak secara cepat. Lebih dari setengah lusin bank‐bank investasi menaikkan target harga saham pada Amazon pada hari Jumat.
• Dengan S&P 500 naik lebih dari 18% tahun ini, maka perdagangan hari Jumat menawarkan peluang untuk terjadinya profit‐taking. S&P telah melemah tipis dalam sepekan, mencatatkannya mengalami penurunan pertama dalam 5 pekan terakhir. Indeks naik 5,3% sepanjang tahun ini, dan menempatkannya pada performa bulan terbaiknya sejak Oktober 2011. Nasdaq naik 6,2% sepanjang bulan Juli ini, mencatat kenaikan bulanan terbaiknya dalam setahun setengah.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 3,22 poin atau 0,02% di 15558,83. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> bertambah 1,40 poin atau 0,08% ke 1691,65. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 7,98 poin atau 0,22% ke 3613,16.
• Treasury AS tenor 10 tahun naik 4/32, dengan yield di 2,5643 persen.
• Indeks FTSEurofirst 300 ditutup melemah 0,3%, mencatat penurunan mingguan pertamanya selama lebih dari sebulan.
• Yield obligasi Italia dan Spanyol tenor 2 tahun turun dari masing‐masing 5% dan 6,4% menjadi di bawah 2%.
• Emas memangkas kerugiannya dan terakhir tercatat turun 0,01% di $1332,86 per ons.
• Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman September turun 48 sen ke $107,17 per barel setelah membukukan kenaikan 46 sen pada hari Kamis. Sedangkan U.S. light crude untuk pengiriman September berakhir melemah 79 sen di $104,70 per barel.
• Harga minyak telah tertekan oleh kekhawatiran atas permintaan dari Cina setelah kementerian industri Cina memerintahkan perusahaan di 19 sektor industri untuk menutup kegiatan produksi mereka yang telah usang pada akhir September.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar