• Bursa saham Amerika, harga minyak dunia, harga emas dan euro semuanya ditutup melemah sebagai dampak dari naiknya borrowing cost Italia yang semakin menaikkan kekhawatiran investor akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Langkah The Fed yang belum melanjutkan kembali program pembelian aset juga turut menopang naiknya minat investor pada obligasi Jerman dan Amerika.
• Pasar ekuitas global kembali anjlok dan mencatat pelemahan dalam 3‐sesi berturut‐turut sementara euro mencapai level terendah sejak 11 bulan terakhir. Sementara itu minyak dan emas membukukan performa harian terburuk sejak akhir September silam. Dalam lelang obligasi Italia untuk tenor 5‐tahun, terjadi kenaikan borrowing cost menjadi 6,47%, atau merupakan level tertinggi sejak November silam yang mencapai 6,3%. Sementara di sisi lain lelang obligasi Jerman untuk tenor 2‐tahun mendulang kesuksesan dengan imbal hasil yang sangat rendah di 0,29%.
• Tingginya permintaan terhadap obligasi Jerman dengan tenor 2‐tahun dan obligasi Amerika dengan tenor 30‐tahun memberikan gambaran nyata meningkatnya keputusasaan investor dalam upaya mengamankan asetnya masing‐masing.
• Indeks Dow Jones <.DJI> turun 131.46 poin atau 1.10% ke 11,823.48, indeks S&P500 <.SPX> tuurn 13.91 poin atau 1.13% ke 1,211.82 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 39.96 poin atau 1.55% ke 2,539.31. Sementara itu indeks dari saham‐saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 2,1%.
• Euro tercatat melemah 0,4% terhadap dolar AS ke 1.2979, setelah anjlok di bawah level 1.3 untuk pertama kalinya sejak Januari. Pelaku pasar saat ini memprediksi euro akan turun lebih dalam lagi jika terjadi pemangkasan peringkat kredit negara‐negara Uni‐Eropa. Sementara itu indeks dolar AS <.DXY>, yang mengukur kinerja dolar AS terhadap mata uang utama dunia naik ke level tertinggi sejak Januari, menguat 0,4% ke 80.555.
• Kanselir Jerman Angela Merkel di hadapan parlemen Jerman mengatakan bahwa pengetatan anggaran sangat diperlukan guna menanggulangi krisis hutang Uni‐Eropa, Merkel memprediksi krisis ini baru akan dapat ditangani dalam hitungan tahun. Pandangan Merkel ini semakin melengkapi kegalauan investor yang tidak kunjung menemui kepastian akan resolusi komplit dan menyeluruh terhadap krisis hutang yang telah menyedot energi sejak 2‐tahun terakhir.
• Investor mengalihkan investasinya pada aset‐aset yang cenderung lebih aman, seperti dolar AS dan obligasi yang kemudian berimbas pada anjloknya minyak, emas dan komoditas industrial seiring ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi global masih akan terus berlangsung.
• Harga tembaga di bursa London <CMCU3> ditutup melemah 5% ke 7,222.75 USD per ton, mencapai level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir, sementara minyak jenis Brent crude <LCOF2> ditutup melemah 4,1% ke 105.02 USD per barrel dan minyak jenis US crude untuk pengiriman Januari <CLc1> ditutup melemah 5,2% ke 94.95 USD per barel. Emas melemah 3,9% ke 1,566.79 USD per troy ounce, setelah membukukan rekor harga terendahnya sejak September silam, akibat maraknya aksi ambil untung pelaku pasar untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lainnya.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar