• Bursa saham Amerika dan euro berhasil menguat pasca pelemahan beruntun dalam 3‐sesi sebelumnya, menyusul rilis data ekonomi Amerika yang cukup menggembirakan dan kesuksesan lelang obligasi Spanyol yang sedikit meredakan kekhawatiran akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Jobless claims di Amerika turun ke level terendah sejak 3‐1/2 tahun terakhir pada pekan lalu, yang kemudian meningkatkan optimisme bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Sementara itu sinyal penguatan dari sektor manufaktur juga turut menopang minat investor pada aset beresiko.
• Sinyal perbaikan ekonomi zona eropa juga mulai terlihat, antara lain dari rilis data manufaktur yang secara tak terduga mengalami kenaikan pada Desember, meskipun masih berada pada level kontraksi dalam 3‐bulan terakhir. Namun demikian, belum adanya rencana yang komprehensif dari para pemimpin Uni‐Eropa dalam penanganan krisis keuangan kawasan tersebut masih cenderung akan membuat investor lebih defensive.
• Hasil KTT Uni‐Eropa pekan lalu gagal meyakinkan investor akan resolusi menyeluruh dan mendasar pada penanganan krisis ekonomi kawasan tersebut. Kondisi ini kemudian menghasilkan tekanan pada ECB untuk melakukan upaya tambahan diantaranya dengan pembelian obligasi dalam jumlah besar. Ide tersebut ditolak oleh Jerman dan juga oleh ECB sendiri. Presiden ECB – Mario Draghi mengatakan bahwa para pemimpin Uni‐Eropa sudah berada dalam lajur yang benar dalam rangka membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat, namun Draghi mengingatkan bahwa program pembelian obligasi tidak akan bertahan lama dan akan memakan biaya sangat tinggi.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 45.33 poin atau 0.38% ke 11,868.81, indeks S&P 500 <.SPX> ditutup menguat 3.93 poin atau 0.32% ke 1,215.75 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 1.70 poin atau 0.07% ke 2,541.01. Sedangkan indeks dari saham‐saham terkemuka eropa <.FTEU3> ditutup menguat 1% dan indeks bursa saham global MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 0.4%.
• Euro kemudian menguat setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,2% terhadap dolar AS ke kisaran 1.30 setelah sempat anjlok hingga level 1.2945. Level support untuk euro berada pada level 1.2860 yang merupakan level terendahnya untuk 2011 ini. Sementara itu Swiss franc menguat ditunjang langkah SNB yang mempertahankan level batas terhadap euro yang masih berada di 1.20 per euro <EURCHF=>.
• Emas melanjutkan pelemahannya, menyusul maraknya aksi likuidasi pada fund manager menjelang akhir tahun. Harga spot emas tercatat melemah 0,5% ke 1569.75, setelah sempat mencapai level terendah sejak September di 1561.13.
• Sementara itu harga minyak dunia melemah, setelah sempat anjlok tajam dan mencetak performa harian terburuk sejak September menyusul kekhawatiran bahwa krisis keuangan Uni‐Eropa akan menurunkan permintaan minyak secara global. Harga minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 1.08 USD atau 1.1% ke 93.87.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar