• Akhir pekan lalu bursa saham global ditutup beragam, sementara euro ditutup stagnan pada sesi akhir pekan lalu seiring berkembangnya kekhawatiran akan prospek pemangkasan peringkat kredit beberapa negara Uni‐Eropa yang menurunkan minat terhadap aset beresiko. Pesimisme akan potensi berkembangnya krisis keuangan Uni‐Eropa menutupi rilis data ekonomi Amerika yang membaik. Volume perdagangan berada di bawah rata‐rata perdagangan harian menjelang libur akhir tahun.
• Sementara itu kegelisahan para investor akan prospek pemangkasan peringkat hutang negara‐negara di kawasan Uni‐Eropa menopang minat pada aset yang dipandang lebih aman yaitu obligasi pemerintah Amerika dan Jerman. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings akhir pekan lalu menempatkan Belgia, Siprus, Perancis, Irlandia, Italia, Slovenia dan Spanyol dalam pengawasan untuk kemungkinan pemangkasan. Fitch bahkan memperkirakan bahwa langkah yang komprehensif dalam penanganan krisis nampaknya “secara teknikal dan politis sangat sulit tercapai”.
• Data pemerintah Amerika yang rilis pada sesi Jumat memperlihatkan bahwa tekanan inflasi Amerika semakin menyusut, data tersebut kemudian menghembuskan ekspektasi di kalangan investor bahwa The Fed dapat menempuh upaya lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi. Sebelumnya, pada sesi Kamis, rilis data sektor ketenagakerjaan memperlihatkan adanya prospek pemulihan. Namun demikian kekhawatiran investor mengenai krisis hutang Uni‐Eropa masih berlanjut seiring belum adanya langkah yang drastis dan menyeluruh serta mendasar pada penanganan krisis pasca hasil KTT Brussels pekan sebelumnya yang kurang meyakinkan.
• Bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> tercatat menguat 0.3% setelah sempat merosot ke level terendah dalam 3‐pekan terakhir pada sesi Kamis 15 Desember, dalam sepekan terakhir tercatat melemah 3,5%. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah tipis 2.42 poin atau 0.02% ke 11,866.39, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup menguat 3.91 poin atau 0.32% ke 1,219.66 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 14.32 poin atau 0.56% ke 2,555.33. Sepanjang pekan lalu, Dow tercatat melemah 2.7%, S&P turun 2.9% dan Nasdaq melemah 3.5%. Bursa saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 0,5%, tercatat merosot 2.9% dalam sepekan terakhir.
• Euro berhasil bertengger pada kisaran 1.3 per dolar AS setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir pada sesi Rabu 14 Desember lalu. Dalam sepekan terakhir, euro tercatat melemah 2,6% terhadap dolar AS ke 1.3035. Euro tercatat melemah 1,8% terhadap sterling ke 0.8388 setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 10‐bulan terakhir di 0.8369.
• Emas <XAU=> berhasil bangkit dari pelemahan tajam sejak awal pekan lalu akibat aksi likuidasi besar‐besaran para investor menyambut akhir tahun. Sementara pada sesi Jumat emas tercatat menguat 1,5% ke kisaran 1597.60 USD per troy ounce setelah sempat mencetak level terendah sejak September pada sesi Kamis 15 Desember. Dalam sepekan terakhir, emas tercatat melemah 6,55%, yang merupakan pelemaham mingguan terbesar sejak akhir September silam.
• Sementara itu minyak gagal mempertahankan penguatan awal sesi seiring pesimisme pelaku pasar akan prospek permintaan minyak global terdampak krisis Uni‐Eropa. Minyak jenis February Brent crude futures <LCOG2> ditutup melemah 25 cent ke 103.35 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 34 cent ke 93.53 USD per barel setelah berada dibawah level moving average 300‐harian nya.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar