• Euro berakhir melemah pada sesi Rabu 21 Desember seiring munculnya keraguan pada efektifitas pinjaman ECB terhadap perbankan, pelaku pasar meragukan perbankan akan menggunakannya untuk membeli obligasi negara‐negara eropa. Sementara itu rilis earning Oracle yang kurang menggembirakan kemudian menahan saham‐saham teknologi dan mengantarkan bursa Wall Street ditutup relatif stagnan. Bursa saham global rata‐rata ditutup menguat, mengikuti penguatan tajam pada sesi Selasa, meskipun volume perdagangan cukup tipis menjelang libur akhir tahun. Imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol menguat, menutupi pelemahan dalam 8‐sesi sebelumnya, sementara itu harga obligasi Jerman atau German Bunds naik.
• ECB meminjamkan dana senilai 489 miliar euro (641.08 miliar USD) kepada perbankan kawasan Uni‐Eropa untuk menekan kemungkinan kesulitan pendanaan dan likuiditas, serta menghimbau dana tersebut digunakan untuk membeli obligasi Spanyol dan Italia. Namun pelaku pasar kemudian menilai, besarnya dana yang dipinjamkan ECB tersebut semakin memberikan kejelasan akan besarnya tekanan keuangan yang dialami perbankan Uni‐Eropa saat ini.
• Sementara itu saham produsen piranti lunak terbesar ketiga dunia ‐ Oracle Corp <ORCL.O>, melemah 11.7% setelah earning‐nya anjlok dibawah perkiraan untuk pertama kalinya sejak 1 dekade terakhir. Sementara itu saham Microsoft Corp <MSFT.O> turun 1%. Sektor teknologi S&P <.GSPT> melemah 2%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat tipis 4.16 poin atau 0.03% ke 12,107.74, sedangkan indeks S&P 500 <.INX> menguat 2.42 poin atau 0.19% ke 1,243.72. Namun indeks Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 25.76 poin atau 0.99% ke 2,577.97. Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 0.23%, sementara the European benchmark FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutupmelemah 0.47%.
• Euro melemah terhadap dolar AS meskipun setelah permintaan terhadap penawaran pinjaman biaya rendah oleh ECB kepada perbankan Uni‐Eropa mencapai jumlah yang cukup besar atau melebihi perkiraan. Namun pelaku pasar menanggapi dingin, dan ragu bahwa program tersebut belum serta merta menangani krisis Uni‐Eropa. Euro <EUR=> yang sempat menguat hingga 1% ke 1.3200 level tertinggi sejak 1‐pekan terakhir, kemudian ditutup melemah 0,3% terhadap dolar AS ke kisaran 1.3040.
• Harga minyak jenis U.S. crude futures ditutup menguat 1.43 USD atau 1,5% ke 98.67 USD per barrel, setelah data memperlihatkan cadangan minyak Amerika mengalami penurunan ke level terendah sejak akhir 2008 silam.
• Emas ditutup melemah, mengikuti pelemahan euro terhadap dolar AS setelah pinjaman ECB kepada perbankan kawasan Uni‐Eropa gagal menopang optimisme pelaku pasar bahwa program tersebut akan dapat mengatasi krisis hutang Uni‐Eropa. Harga emas di pasar spot <XAU=> ditutup melemah ke 1611.79 USD per tory ounce.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar