- IHSG ada pada kondisi jenuh beli, demikian juga Dow Jones, sehingga diperlukan koreksi wajar agar menjadi sehat.
- Permasalahannya adalah sampai dimana koreksi disebut wajar dan koreksi disebut crash?
- Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan untuk koreksi wajar/sehat yaitu :
a. Turun tidak disertai oleh volume yang besar, apalagi yang jualannya bukan asing, hanya trader lokal.
b. IHSG bisa bertahan diatas level 4000.
c. Untuk jangka mid term, IHSG tidak turun dari level MA-20.
d. Asing masih melakukan pembelian net buy.
- Namun tidak semua trader bisa menerima koreksi tsb, apabila :
a. Harga trader membeli pada harga tinggi, sehingga koreksi sedikit saja akan membuat kerugian dan tidak nyaman.
b. Volume trader beli maksimal keuangannya, sehingga membuat mental trader menjadi turun dan secara psikologis menjadi takut.
- Untuk itu maka perlu mengatur money management yang baik, kapan melakukan pembelian dengan volume besar, dan kapan melakukan pembelian dengan volume ala kadarnya, karena pada saat ini, IHSG masih dibutuhkan koreksi minimal 1-2 hari lagi.
- Namun sekalipun IHSG turun/koreksi, namun tidak semua saham turun, karena setiap hari selalu ada saham yang naik dan selalu ada saham yang turun.
- Saham-saham yang mampu naik pada saat IHSG koreksi, hampir selalu saham-saham Bimantara group (BHIT, MNSN, dan BMTR), disamping saham-saham property dan kontruksi yang sedang semangat naik setelah sector banking mulai melempem.
- Saham mining sepertinya belum waktunya bergerak, disamping harga emas yang masih ada dibawah 1700 usd/troy ounce, harga komoditi lainnya seperti timah dan nikel juga sama terkoreksi, kecuali harga CPO agak naik.
IHSG
BKSL
DILD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar