• Euro terkoreksi terhadap dolar pada hari Jumat setelah Spanyol merevisi target defisit 2012 ke tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, dan harga minyak juga melemah setelah mencatat level tertinggi 3,5 tahun menyusul meredanya kekhawatiran soal hambatan pada pasokan minyak dari Arab Saudi. Bursa AS melemah, meskipun S&P 500 dan Nasdaq masih berada dalam areal tertinggi 8 pekan. Penguatan dolar telah menekan emas, yang menghadapi kinerja mingguan terburuk dalam 2 bulan.
• Euro mencatat kinerja mingguan terburuk terhadap dolar sejak medio Desember setelah Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan bahwa target Spanyol untuk defisit terhadap produk domestik bruto 2012 akan mencapai 5,8 persen, terhadap target sebelumnya sebesar 4,4 persen yang disepakati sebelumnya dengan Uni Eropa. Euro terakhir bergerak di sekitar $1.3201, turun 0.9% dan menderita kerugian mingguan hampir 2%. Terhadap yen, dolar naik ke level tertinggi 9 bulan setelah data Jepang periode Januari menunjukkan inflasi inti turun untuk keempat kalinya berturut‐turut. Data tersebut mengisyaratkan bahwa BOJ akan fokus pada kebijakan moneter longgar yang mana akan menekan yen. Yen terakhir tercatat turun 0.7% di 81.63 terhadap dolar.
• Di pasar komoditas, Brent crude futures terkoreksi setelah menguat di atas $128 per barel, level tertingginya sejak Juli 2008 yang terkait berita terjadinya kebakaran pipa minyak di Arab Saudi. Harga minyak kemudian kembali turun setelah CNBC mengutip pernyataan pejabat minyak Arab bahwa laporan berita tersebut tidaklah benar. London's Brent crude <LCOc1> turun hampir 2% di $123.97 per barel. U.S. crude <CLc1> juga turun hampir 2% ke $106.86. Harga minyak sedang disorot oleh pasar, karena jika terjadi kenaikan tajam, maka akan memangkas consumer spending dan menghambat proses pemulihan ekonomi.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 2.73 poin atau 0.02% ke 12,977.57. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 4.46 poin atau 0.32% ke 1,369.63. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 12.78 poin atau 0.43% dan ditutup di 2,976.19. Dalam sepekan, Dow telah terkoreksi 0.05%, sementara S&P 500 naik 0.3% dan Nasdaq bertambah 0.4%. DI hari Selasa lalu, Dow ditutup di atas 13000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008, meskipun saat ini terus berupaya untuk kembali bertengger di atas level tersebut.
• Bursa Eropa ditutup relatif flat meskipun efek dari injeksi dana murah oleh ECB telah mendongkrak saham perbankan dan diprediksi akan berlanjut di pekan ini. STOXX Europe 600 banking sector index <.SX7P> naik 0.6%. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index ditutup naik 0.03% di 1,087.08 poin, sehari setelah mencatat naik 1.1%. Ekuitas global yang terangkum dalam MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS>, turun 0.4%. Harga Treasury AS naik setelah terkoreksi dalam 3 sesi terakhir. Treasury tenor 10 tahun naik 14/32 dengan yield sebesar 1.9808%.
• Emas berhasil memangkas kerugiannya namun masih gagal rebound untuk kedua kalinya pasca mengalami koreksi tajam pada hari Rabu. Harga emas spot turun 0.1% dibanding penurunan 0.6% di awal sesi. Dalam sepekan, logam mulia mencatat penurunan 3.5%, yang utamanya disebabkan oleh koreksi tajam hingga 5% di hari Rabu, yang merupakan koreski harian tertajamnya selama lebih dari 3 tahun.
• Bank‐bank sentral di Eropa, Inggris dan Asia kemungkinan akan memberikan sinyal untuk mempertahankan tingkat suku bunga rendah pada minggu ini setelah melepaskan gelombang likuiditas untuk mencegah penurunan tajam ekonomi global, sehingga mendorong investor untuk mencari nilai dalam saham dan komoditas. Data payrolls AS pada akhir pekan ini dan data factoy output dari seluruh zona euro, Inggris dan China akan menunjukkan seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai bank sentral dalam upaya memulihkan kinerja ekonominya.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar