IHSG Outlook 10 Juni 2011

- Kemarin IHSG dalam tekanan jual, semua sektor merah kecuali sector AGRI, karena adanya listing saham IPO SIMP yang naik cukup tinggi sehingga nampak sektor AGRI menjadi hijau, sedangkan semua sektor lainnya merah.
- Kekhawatiran Dow tembus dibawah 12.000, ternyata tidak terjadi, dow ditutup menguat cukup signifikan sebesar 0.65%, sehingga seharusnya dapat memberikan setimen positif bagi bursa regional, dan IHSG pada khususnya, dan semoga Dow mengakhiri masa down trendnya yang sudah berjalan hampir 29 hari kerja dari level 13.000 hingga level hampir 12.000.
- Namun kemarin IHSG ditekan melebih index regional, dan asing net sell hampir 700 Milyard, apabila dikurangi asing net buy pada SIMP sebesar 153 Milyard, berarti asing melakukan net sell sebesar hampir 850 milyard.
- Hari ini mari kita melihat apakah saham BBNI menjelang cum date deviden pada tanggal 10 Juni 2011 ini sebesar Rp. 60,- masih mendapat tekanan jual atau tidak, karena kemarin tekanan jual masih ada, namun volumenya mulai berkurang.
- Demikian juga saham BMRI dan BBRI dalam tekanan jual, namun volumenya tidak begitu besar.
- Sehingga bila sektor banking akan rebound, cukup kita perhatikan ke 3 saham itu, yaitu BBNI, BMRI, dan BBRI.
- Disamping itu boleh perhatikan juga saham BUMI, ASII, GGRM, ITMG, sebagai saham balancing Index.
- Penguman BI-rate yang tertap bertahan pada level 6.75%/tahun, nampak tidak memberikan signal positif apapun juga terhadap market BEI ini.
- Harga minyak hari ini masih berada diatas 100 USD, sehingga apabila IHSG tidak anomali, seharusnya IHSG juga ikut rebound, hanya yang perlu diperhatikan rebound menggunakan sektor banking ataukah sektor coal?
- Bila kedua sektor itu bisa rebound bersama kembali, berarti IHSG akan bullish kembali.
- Bila saham-saham Bakrie dan saham-saham kecil masih ramai, maka saham blue chips tentunya masih akan konsolidasi.

TABEL Support dab Resistant :