• Bursa saham global dan euro rebound signifikan Selasa kemarin didukung oleh optimisme antisipasi menjelang voting (mosi percaya) parlemen Yunani terhadap pemerintahnya dalam rangka mengatasi persoalan krisis utang dan mencegah default (gagal bayar) utang‐utangnya.
• Dan kemudian pemerintah Yunani pun berhasil memenangkan mosi percaya dari parlemennya, setelah lebih dari setengah dari total 300 anggota parlemennya mendukung pemerintahan sosialis Yunani di bawah pimpinan PM Papandreou tersebut – sehingga membuka jalan bagi langkah‐langkah penghematan baru (new austerity measures) – berupa pemangkasan spending besar‐besaran dan kenaikan pajak – sebagai syarat untuk memperoleh paket bantuan lanjutan senilai 12 milyar euro. Hasil voting ini baru selesai sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi.
• Ketidakpastian krisis utang di Eropa belakangan ini telah menjadi salah satu pemicu utama tekanan di bursa saham dunia – tercatat mengalami tekanan hampir 8% dari level tertingginya selama 3 tahun yang dicapai awal Mei lalu. Sementara di bursa Wall Street, indeks S&P500 meraih peningkatan harian terbesar selama 2 bulan untuk skala persentase di hari Selasa kemarin. Hal ini pun mendorong kenaikan indeks Nasdaq yang kembali berada di territorial positif untuk kinerja sepanjang 2011 ini.
• Bursa saham Tokyo berpotensi dibuka kembali menguat setelah indeks Nikkei di bursa berjangka Chicago berlanjut naik hingga ke areal 9550, atau naik lebih dari 100 poin.
• Sementara EURUSD naik menembus MA‐55 hari, hingga 1.4432, sebelum kemudian terkoreksi signifikan hingga 1.4366 sebelum stabil di areal 1.4380an di pukul 05.45 WIB pagi hari tadi usai voting parlemen Yunani. Nampaknya pasar cenderung melakukan aksi: buy on rumor sell on news, membeli euro karena antisipasi positif menjelang voting parlemen Yunani dan kemudian menjualnya ketika hasil voting memenuhi ekspektasi. Sebaliknya, indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia terkoreksi sekitar 0,5%.
• Hasil diskusi menteri‐menteri keuangan Eropa mengatakan bahwa Yunani memiliki waktu sampai 3 Juli untuk memutuskan setuju/tidak setuju terhadap syarat reformasi finansial untuk memperoleh paket bantuan lanjutan senilai total 120 milyar euro dari Uni Eropa dan IMF untuk menghindari bankruptcy, atau gagal bayar (default) utang‐utangnya.
• Indeks saham Eropa (FTSE Eurofirst 300) naik dengan akselerasi tercepat selama 2 bulan sebesar 1,5%, bangkit dari level penutupan terendahnya selama 3 bulan (sejak 20 April). Harga komoditas dunia, yang tergabung dalam indeks Reuters‐Jefferies CRB index <CRB.> berhasil naik sekitar 0,6% setelah sempat memangkas perolehan kenaikannya di sesi awal. Indeks saham dunia dalam MSCI naik 1,6% dan indeks saham di bursa negara berkembang <.MSCIEF) naik 1,5%.
• Sementara itu fokus pasar hari ini nampaknya akan beralih ke AS, karena nanti malam merupakan hari terakhir dari 2 hari pertemuan regular dewan moneter bank sentral AS (FOMC‐The Fed AS) – dimana para pengamat akan menilai bagaimana kebijakan moneter AS terkait dengan gerak ekonomi yang saat ini cenderung melamban sementara inflasi mulai meningkat.
• Rebound EURUSD dari reaksi positif pasar terhadap voting parlemen Yunani, oleh beberapa kalangan dikatakan hanya akan bersifat sementara karena itu tidak menjamin sepenuhnya Yunani akan melakukan new austerity measures pada 28 Juni mendatang. Dengan demikian voting Yunani belum mengakhiri uncertainty terhadap krisis utang di sejumlah wilayah zona eropa, dan ini masih akan menghambat investor besar masuk ke aset‐aset beresiko tinggi. Harga minyak mentah di bursa berjangka AS </CLc1> ditutup naik 0,4% ke level $93.70/barel. Sementara harga obligasi AS bertenor 10 tahun <US10YT=RR> turun dan memicu kenaikan yield‐nya ke 2,98%. Emas berlanjut naik dalam 3 hari berturut‐turut, hingga ke areal $1547.90/ons sebelum diperdagangkan di areal $1545 usai penutupan NY, akibat melemahnya dolar AS dan masih adanya uncertainty di Eropa.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar