• Euro dan bursa saham global menguat pada hari Senin namun kekhawatiran tentang kondisi ekonomi Eropa dan permasalahan pada sektor perbankan, ditambah dengan sikap hati‐hati menjelang penjualan obligasi Italia dan Spanyol pekan ini telah menempatkan aset‐aset beresiko mengalami rentan tekanan.
• Seiring bursa AS ditutup menguat tipis menjelang musim laporan earnings, bursa saham Eropa justru melemah. Ancaman dari Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy bahwa Yunani tidak akan memperoleh tambahan bailout hingga tercapai kesepakatan dengan bank‐bank kreditor mengenai bond swap telah memberikan kekhawatiran baru pada krisis utang Eropa. Sebagai indikasi adanya kekhawatiran investor terlihat setelah Jerman menjual 3,9 milyar euro obligasi bertenor 6 bulan dengan sebuah yield negatif ‐‐‐ untuk pertama kalinya hal ini terjadi dalam sebuah lelang obligasi. Penjualan ini mengandung arti bahwa pembeli lebih mengharapkan agar pemerintah Jerman melindungi uang mereka ketimbang mengharapkan keuntungan dari sisi bunga.
• Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir naik 32,77 poin atau 0,27% di 12392.69. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 2,89 poin atau 0,23% di 1280.70. Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir naik 2,34 poin atau 0,09% di 2676.56.
• Saham Alcoa <AA.N>, produsen alumunium terbesar AS, ditutup naik hampir 3% di $9,43 menjelang rilis earningnya pasca tutup pasar. Alcoa dipandang sebagai barometer untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih luas karena peran alumunium dalam produksi berbagai barang. Investor khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi bakal melambat.
• Sementara earnings kuartal keempat S&P 500 diprediksi akan naik 7,8% dari tahun sebelumnya, berdasarkan proyeksi Thomson Reuters, turun dari proyeksi 1 Juli sebesar 17,6%.
• Saham perbankan pimpin kejatuhan bursa saham Eropa. UniCredit <CRDI.MI>, bank terbesar Italia berdasarkan aset, anjlok 12,8% menyusul pihaknya memulai rights issue untuk menaikkan modalnya. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> menurun 0,5% ke 1008.69.
• Data ekonomi Jerman menunjukkan ekspor melonjak dibulan November, mengisyaratkan GDP‐Q4 negara tersebut kemungkinan lebih kuat dari perkiraan, meskipun industrial output menurun dan investor masih was‐was. MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.,3%, menguat kembali dari pelemahannya di sesi Eropa dan Asia.
• Euro rebound dari level terendah 16 bulan terhadap dolar, namun kondisinya masih cenderung bearish dalam pekan ini. Euro naik 0,4% ke posisi $1.2765.
• Franc Swiss naik tipis menyusul berita Kepala Swiss National Bank Philipp Hildebrand mengundurkan diri terkait skandal perdagangan mata uang yang kontroversial oleh istrinya. Dengan berhentinya Hildebrand, maka SNB akan mendapat tekanan lebih kuat untuk mempertahankan patokan nilai tukarnya terhadap euro, yang berpotensi mendorong naiknya kembali franc Swiss.
• Brent crude futures turun ditengah perdagangan yang volatile karena investor terus dicemaskan oleh memburuknya kondisi ekonomi Eropa terhadap ancaman penutupan Selat Hormuz, sebagai jalur utama ekspor minyak, yang merupakan reaksi atas sanksi AS dan Eropa terhadap program nuklir Iran. February Brent crude futures <LCOc1> turun 61 sen di $112.18 per barel pasca menguat lebih dari 5% pekan lalu. Dalam perdagangan New York Mercantile Exchange, February U.S. light crude futures <CLc1> turun 25 sen di $101.31 per barel. U.S. February gold futures <GCG2> untuk pengiriman Februari turun $5,89 per ounce di $1610.50.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar