• Pasar ekuitas meningkat dan sebagian besar mata uang utama telah menguat terhadap dolar sepanjang tahun ini setelah anggota parlemen AS mencapai kesepakatan mengenai pajak, mengurangi kekhawatiran terjadinya pengetatan fiskal mendadak yang akan memperlambat perekonomian. Kepala Chicago Federal Reserve Bank Charles Evans, seorang voting member untuk dewan kebijakan The Fed tahun ini, memberikan pandangan optimis bahwa ekonomi AS akan tumbuh 2.5% di tahun 2013 dan 3.5% di tahun 2014.
• Prospek cerah ekonomi AS juga ditunjukkan oleh aliran mingguan terbesar untuk reksa dana AS selama lebih dari 11 tahun di pekan lalu, sebuah sinyal bahwa saham akan kembali diburu investor. S&P 500 naik 3.1% sepanjang tahun 2013 ini. Gambaran ekonomi global juga terlihat membaik, khusunya data ekonomi Cina dan juga Jepang, memulai strategi baru untuk mengangkat dirinya keluar dari resesi. Langkah ini melemahkan yen secara substansial tetapi mendorong kenaikan saham Tokyo.
• Treasury AS tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield di 1.8554%.
• Hingga berita ini ditulis, investor tengah menantikan testimoni dari Kepala The Fed Ben Bernanke, mengenai prospek ekonomi AS, dimana investor akan mencermati kemungkinan pernyataannya memberikan indikasi seberapa lama lagi program pembelian obligasi akan berlangsung. Jika terindikasi The Fed belum akan mengakhiri program quantitative easing (QE) maka dolar berpotensi melemah terhadap rival utamanya.
• Yen Jepang melemah tipis di 89.44 yen terhadap dolar, rebound dari level terendah 2‐1/2 tahun menyusul ekspektasi bahwa sebuah babak pelonggaran moneter agresif akan segera hadir di Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe menegaskan kembali seruannya pada hari Minggu kemarin agar BOJ memberlakukan target inflasi 2% dan melakukan pelonggaran moneter lebih berani untuk mengakhiri deflasi yang telah berlangsung hampir selama 2 dekade. Abe, yang belum lama ini mengumumkan stimulus anggaran yang besar untuk ekonomi Jepang, mengatakan ia akan mengangkat seorang kepala bank sentral yang baru ketika masa jabatan Gubernur Masaaki Shirakawa berakhir pada bulan April.
• Minyak kembali mendapat dukungan akibat kekhawatiran adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah. Pemangkasan produksi minyak mentah Arab Saudi bulan lalu, sabotase pipa di Yaman dan penurunan yang berhubungan dengan cuaca untuk pengiriman minyak Irak telah mengurangi output. Pertempuran di Suriah dan latihan angkatan laut Iran di Selat Hormuz telah mengingatkan investor tentang risiko gangguan yang lebih luas untuk pasokan minyak Timur Tengah. Brent February crude <LCOc1>, yang akan jatuh tempo pada hari Rabu, naik $1.24 ke $111.88 per barel. Sedangkan kontrak Brent untuk pengiriman Maret naik $1.11 ke $110.95 per barel. Sementara untuk U.S. February crude <CLc1> naik 58 sen ke $94.14 per barel. Tembaga turun 0.5% ke $8,000.15 per ton sementara harga emas naik tipis.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar