• Wall Street rally pada perdagangan terakhir 2012 di hari Senin kemarin, dan ekuitas global menutup tahun terbaiknya dalam 3 tahun terakhir menyusul dewan kebijakan moneter AS telah mendekati pencapaian kesepakatan untuk menghindari krisis keuangan yang selama ini dikhawatirkan akan menyebabkan resesi ekonomi AS di tahun 2013.
• Presiden AS Barack Obama mengatakan Kongres mendekati kesepakatan yang akan mulai memangkas defisit tanpa menaikkan pajak kelas menengah. Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell juga mengatakan kesepakatan itu "sangat, sangat dekat," meskipun tidak jelas apakah pemungutan suara akan terjadi pada hari Senin atau akan dilakukan di awal 2013.
• Bursa saham AS menguat dan menjadikan MSCI all‐world index <.MIWD00000PUS> mengakhiri perdagangan tahun 2012 dengan naik lebih dari 13%. S&P 500 menutup 2012 dengan mencatat naik 13.4% setelah kinerja hampir flat di tahun sebelumnya. Dow naik 7.3% dan Nasdaq naik hampir 16%.
• Harga minyak naik seiring optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran, sementara harga obligasi pemerintah AS turun.
• Meskipun kesepakatan anggaran tidak dimaksudkan untuk menyediakan peta jalan jangka panjang untuk mengurangi defisit anggaran AS, yang telah di atas $ 1 triliun untuk empat tahun berturut‐turut, namun tanpa kesepakatan tersebut maka pemotongan belanja dan kenaikan pajak secara otomatis sebesar $ 600 miliar akan mulai berlaku 1 Januari, sebuah ledakan penghematan yang ekonom takutkan akan mendorong ekonomi Amerika Serikat ke dalam resesi dan melemahkan pertumbuhan ekonomi dunia.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 150.93 poin atau 1.17% di 13,089.04. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 21.80 poin atau 1.55% di 1,424.23. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 59.94 poin atau 2.02% di 3,020.25.
• Bursa saham Eropa juga naik setelah bergerak tipis di sesi Asia. Dengan sejumlah bank sentral dunia terindikasi akan melanjutkan stimulus kedalam perekonomiannya, maka ekuitas diprediksi akan naik di tahun 2013.
• Treasury AS tenor 10 tahun turun 16/32 dengan yield di 1.76% seiring tertundanya kesepakatan anggaran AS. Yield obligasi AS menutup tahun 2012 sedikit di atas level permulaan perdagangannya, berkat maraknya safe‐haven buying dan program pembelian aset oleh The Fed untuk menjaga suku bunga jangka panjang tetap rendah.
• Namun resiko masih menghadang di tahun 2013. Ekonomi Eropa masih berpotensi memburuk jika pertumbuhan tetap lambat di Spanyol dan Italia. Sedangkan di AS, keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan defisit juga menjadi tantangan.
• European FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik hampir 13% tahun 2012 kemarin terutama karena janji Bank Sentral Eropa untuk mengatasi krisis utang kawasan, dan rebound dari koreksinya di sesi Senin dan ditutup di tahun kemarin di level 1,131.64.
• Euro terkoreksi 0.2% di $1.3191, namun naik 2% dalam setahun. Kesepakatan mengenai anggaran AS juga berpotensi memberikan dukungan positif bagi euro karena hal tersebut akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi global. Terhadap yen, dolar menembus 86.64 yen, mencatat kinerja terbaiknya sejak medio 2010, dan mengakhiri 2012 dengan menguat terhadap mata uang Jepang, kenaikan terbaiknya sejak 2005. Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe yang akan mengadopsi kebijakan moneter longgar dan belanja fiskal secara agresif untuk mengatasi deflasi, maka yen diprediksi masih akan mengalami tekanan di tahun 2013.
• Komoditas juga menguat setelah mendapat dukungan dari rilis optimis data ekonomi di sejumlah negara maju seperti Cina. Harga emas tercatat di $1,675.60 per ons, naik lebih dari 6% dalam setahun dan mencatat kenaikan tahunan sebanyak 12 kali. Sedangkan U.S. crude futures <CLc1> mengakhiri perdagangan tahun 2012 dengan mencatat kerugian tahunan $7.01 atau 7.1%, mengakhiri kenaikan tahunan selama 3 kali berturut‐turut menyusul meningkatnya produksi minyak domestik dan minimnya permintaan. U.S. February crude <CLG3> naik $1.02 atau 1.12% di $91.82 per barel. Brent crude menutup perdagangan 2012 dengan mencatat kenaikan tahunan 4 kali berturut‐turut setelah ancaman geopolitik telah mengimbangi menurunnya permintaan. Harga rata‐rata minyak mentah Brent lebih dari $111 per barel di tahun 2012, mencatat level tertingginya.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar