• Pasar ekuitas global jatuh pada hari Kamis setelah salah seorang presiden regional The Fed mengatakan bank sentral AS dapat mulai mengurangi langkah pelonggaran moneter dalam musim panas ini, memicu penguatan dolar terhadap euro.
• Ekuitas diperdagangkam flat dengan kecenderungan melemahselama sesi berlangsung kemarin seiring laporan bahwa pasar perumahan AS, pekerjaan dan kondisi bisnis regional menunjukkan indikasi melemah dalam perekonomian AS.
• John Williams, Presiden The Federal Reserve Bank of San Francisco, juga mengatakan The Fed dapat mengakhiri program pembelian obligasinya di akhir tahun ini, mengutip laporan optimis data ketenagakerjaan AS. Ekuitas AS terkoreksi dipicu pernyataan tersebut, yang muncul di akhir sesi, mendorong indeks Dow dan S&P 500 melemah dan memicu retracement pada indeks Nasdaq, yang sebelumnya terapresiasi berkat laporan keuangan Cisco.
• "Williams' remarks are taken as meaning less stimulus, which is good for the dollar, but not good for stocks or the euro," kata Kathy Lien, managing director pada BK Asset Management di New York.
• Dolar rebound terhadap euro dan bergerak flat di $1,2886 seiring melemahnya pasar ekuitas. • Dow Jones industrial average <.DJI> turun 42,47 poin atau 0,28% di 15233,22. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 8,31 poin atau 0,50% di 1650,47. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 6,37 poin atau 0,18% di 3465,24.
• Saham Cisco Systems Inc <CSCO.O> melejit 12,6% ke $23,89 setelah produsen peralatan jaringan komputer tersebut melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan mengatakan laba kuartal berjalan berpotensi naik.
• Emas menembus level terendah 4 pekan dan mencatat koreksi dalam 6 sesi berturutan untuk pertama kalinya selama lebih dari 4 tahun terakhir karena investor khawatir dengan koreksi yang terus terjadi belakangan ini dan mendorong mereka beralih kedalam aset lainnya. Harga emas turun $6,08 ke $1386,20 per ons.
• Sejumlah data yang memberikan sentimen negatif pada perekonomian AS diantaranya kontraksi pada aktifitas pabrikan AS di wilayah Mid‐Atlantic di periode Mei, pembangunan perumahan yang mengalami penurunan di bulan April dan jobless claims yang naik di pekan lalu. Digabung dengan kondisi underlying inflation yang relatif lemah, data tersebut mengindikasikan melemahnya permintaan disaat ekonomi AS memasuki kuartal kedua. Data tersebut telah meredakan ekspektasi bahwa The Fed akan memperhitungkan kembali program pembelian asetnya, yang mana telah mendorong pasar ekuitas sebelumnya.
• "The data today was broadly weak and overall it drives home the fact that the economic backdrop remains uneven," kata Tom Porcelli, kepala ekonom AS pada RBC Capital Markets di New York.
• Data pembangunan perumahan baru di AS melemah lebih rendah dari perkiraan di bulan April, demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS, sementara Federal Reserve Bank of Philadelphia mengatakan indeks kondisi bisnis di wilayah Mid‐Atlantic turun.
• Data lain juga menunjukkan jobless claims meningkat di pekan lalu pada level terpesatnya dalam 6 bulan terakhir, demikian laporan dari Departemen Tenaga Kerja, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan yang tipis.
• Sedangkan data CPI mencatat penurunan terbesar sejak Desember 2008, mengindikasikan tekanan inflasi masih lemah dan memberikan keleluasaan bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneternya.
• MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0,3%, tertekan oleh pernyataan Williams, sementara FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> turun 0,02% dan ditutup di 1245,45.
• Harga Treasury naik dan harga Bund berjangka Jerman mencatat kenaikan tertingginya selama 6 pekan seiring data ekonomi AS meningkatkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan menegaskan lemahnya tekanan harga. Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 17/32 dengan yield 1,8792 persen, sedangkan Bund berjangka Jerman melonjak 67 poin ke 145,31, kenaikan harian terbesarnya sejak 27 Maret.
• Harga minyak naik, namun harga Brent berjangka masih di bawah $104 per barel seiring lemahnya data ekonomi AS menambah prospek bearish pada permintaan. Brent naik 12 sen di $103,80 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS naik 86 sen di $95,16 per barel.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar