• Dolar menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada perdagangan hari Jumat dipicu berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan segera mulai mengekang program pembelian obligasi dan setelah data menunjukkkan sentimen konsumen menembus level tertinggi hampir 6 tahun di bulan Mei. Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 naik ke level penutupan tertinggi dalam sebuah rally yang membawa kedua indeks naik 17% tahun ini. Indeks ekuitas Eropa ke level tertinggi 5 tahun, dipicu kenaikan pada saham otomotif seiring indikasi meningkatnya penjualan domestik.
• Bursa saham di kedua wilayah Atlantik terangkat setelah data sentimen konsumen AS di awal Mei naik melampaui ekspektasi pasar, menyusul lebih banyak warga AS yang optimis dengan kondisi keuangan dan prospek ekonomi, khususnya di kalangan rumah tangga berpendapatan tinggi. Sementara laporan lainnya menunjukkan, barometer untuk aktifitas ekonomi di masa mendatang mengisyaratkan pelambatan ekonomi AS nampaknya hanya sementara saja, dengan indeks naik di bulan April mendekati level tertinggi 5 tahun. Kedua laporan tersebut memberikan dukungan setelah laporan hari Kamis sebelumnya menyebutkan pertumbuhan ekonomi tengah melemah.
• Menguatnya dolar terutama diakibatkan oleh euro setelah mata uang tunggal terkoreksi ke level terendah 6 pekan ditengah pembicaraan mengenai kemungkinan ECB memberlakukan suku bunga deposito negatif, sebuah langkah yang secara efektif akan membuat bank membayar untuk memarkir uang mereka di ECB. ECB sendiri tidak memberikan komentar atas rumor tersebut.
• Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar atas 6 rival utamanya, naik ke 84,371, level tertingginya hampir 3 tahun. Di sekitar sesi tengah hari New York, indeks dolar naik 0,81% di 84,266. Euro terkoreksi 0,42% ke $1,2827, sementara dolar menembus level tertinggi 4‐1/2 tahun terhadap yen Jepang, naik 0,93% di 103,19 yen. Namun demikian, sejumlah pelaku pasar mengkhawatirkan terjadinya retracement (gerak balik) usai rally dolar belakangan ini.
• "It is a dollar story this year as the U.S. labor and housing markets appear to be recovering," kata Peter Kinsella, pengamat Commerzbank di London.
• Indeks ekuitas global MSCI, naik 0,22%.
• Dow Jones Industrial Average <.DJI> ditutup naik 121,18 poin atau 0,80% di 15354,40. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 15,65 poin atau 0,95% di 1666,12. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 33,72 poin atau 0,97% di 3498,97. Dalam sepekan, Dow naik 1,6%, S&P bertambah 2,0% dan Nasdaq naik 1,8%.
• Indeks FTSEurofirst‐300 Eropa <.FTEU3> berhasil rebound 0,22% dan ditutup di 1248,18, level penutupan tertinggi 5 tahun. Indeks tercatat telah naik 1,3% dalam sepekan, mencatat kenaikan mingguan keempat kalinya secara berturutan. Di London, FTSE‐100 index <.FTSE> naik 0,53% ke 6723,06, level tertinggi sejak Oktober 2007.
• Harga emas jatuh untuk hari ketujuh secara berturutan, kejatuhan terlamanya dalam 4 tahun terakhir, dipicu spekulasi bahwa The Fed akan segera mengurangi program pembelian aset. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni berakhir turun 1,6% di $1364,70 per ons. Dalam sepekan, emas jatuh lebih dari 5%. Sedangkan harga emas spot terkoreksi $29,43 ke $1356,20 per ons.
• Harga saham AS dan emas jatuh sementara dolar menguat pada hari Kamis, dipicu komentar dari John Williams, Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, bahwa The Fed dapat segera mengurangi program stimulunya di musim panas ini.
• Harga Treasury AS terkoreksi setelah indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan mencatat naik ke 83,7 di awal Mei dari 76,4 bulan April lalu, melampaui ekspektasi pasar untuk naik di 78. Data Mei adalah yang tertinggi sejak Juli 2007. Treasury tenor 10 tahun turun 21/32 ke yield 1,9524 persen. di Eropa, Bunds Jerman menembus level tertinggi 1 pekan, menyusul pembicaraan bahwa ECB sedang berkoordinasi dengan perbankan apakah mereka siap untuk memangkas suku bunga deposito ke level negatif. Bunds berjangka Jerman naik 43 poin ke 145,74, sebelum akhirnya memangkas keuntungannya untuk diperdagangkan melemah 17 poin.
• Harga minyak naik untuk hari ketiga secara berturutan, dipicu oleh rilis optimis data ekonomi, meskipun penguatan dolar telah membatasi kenaikan harga minyak. Brent crude <LCOc1> naik 86 sen ke $104,64 per barel, sedangkan U.S. crude futures <CLc1> naik 86 sen di $96,02.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar