• Harga minyak berjangka dan saham AS turun di hari Rabu kemarin setelah rilis terkini data ekonom AS dan Cina kian menambah kekhawatiran terhadap kekuatan ekonomi global.
• Pasar terlihat tidak terlalu menanggapi atas hasil sidang The Fed semalam yang berencana untuk membeli obligasi senilai $85 milyar per bulannya guna menjaga suku bunga tetap rendah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, sebuah keputusan yang telah diantisipasi pasar sebelumnya. Yield obligasi pemerintah AS naik dari level terendah 4 bulan setelah muncul testimoni The Fed tersebut, sementara dolar dengan cepat menguat atas yen. The Fed melihat adanya resiko ekonomi atas langkah penghematan yang dilakukan Washington belakangan ini.
• "That the Fed won't end QE (quantitative easing) any time soon is positive for stocks in the near term, but the data we've seen is creating a lot of angst for investors," kata Mike Gibbs, co‐head of the equity advisory group pada Raymond James di Memphis, Tennessee.
• Diantara data terkini AS yang menunjukkan terjadinya perlambatan ekonomi antara lain data ADP National Employment yang menunjukkan perusahaan swasta menembah pekerjaan sebanyak 119000 di bulan April, jauh di bawah ekspektasi terjadi penambahan 150000. Laporan lainnya datang dari Institute for Supply Management yang menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami ekspansi tipis di bulan April.
• Disamping itu, pertumbuhan sektor manufaktur di CIna juga diluar dugaan melambat di bulan April seiring turunnya order baru, menambah kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi negara tersebut pasca rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang mengecewakan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 138,85 poin atau 0,94% dan ditutup di 14700,95. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 14,87 poin atau 0,93% di 1582,70. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 29,66 poin atau 0,89% di 3299,13. Indeks S&P 500 menembus level intraday hiugh dan level penutupan tertingginya pada hari Selasa.
• MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0,6%, sementara Britain's FTSE 100 <.FTSE> naik 0,3%, dipimpin naiknya saham perbankan ditengah ekspektasi akan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh ECB ketika bersidang hari Kamis ini.bursa saham Paris dan Frankfurt tutup berkenaan dengan libur Hari Buruh.
• Data yang menunjukkan naiknya stok minyak mentah AS ke level tertingginya juga turut menekan harga minyak. Brent crude futures <LCOc1> turun $2,42 ke $99,95 per barel. Sedangkan U.S. oil <CLc1> turun $2,43 ke $91,03.
• Dolar terakhir kali tercatat turun 0,06% ke sekitar 97,35 yen setelah sempat menguat tajam. Sementara euro naik 0,2% terhadap dolar di $1,3186.
• ECB diprediksi akan memangkas suku bunganya ke level rekor terendah 0,5% pada sidangnya nanti malam dan pelaku pasar ingin melihat upaya besar apalagi yang akan ditempuh ECB untuk menyelamatkan perekonomian zona euro.
• Di pasar obligasi, Treasury AS tenor 10 tahun naik 11/32 dengan yield 1,637%, setelah terkoreksi ke 1,614% sebelum muncul statement The Fed, level terendahnya sejak Desember. Yield telah turun dari sekitar 1,67% sebelumnya di hari Rabu.
• Harga tembaga turun menyusul kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Cina sebagai konsumen utamanya. Harga tembaga berjangka turun 3,6% di $6795 per ton setelah diperdagangkan mendekati level terendah 18 bulan yang dicapainya di pekan lalu.
• Sementara harga emas turun lebih dari 1$, prosentase penurunan harian terbesarnya sejak mencatat penurunan historisnya di pertengahan April, meskipun logam mulia tersebut berhasil memangkas kerugiannya setelah keputusan The Fed semalam. Harga emas turun 1,3% di $1457,90 per ons
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar