• Bursa saham global ditutup menguat pada hari Rabu setelah The Fed semalam mempertahankan rencananya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sementara euro bergerak stabil seiring harapan dewan kebijakan Eropa akan membantu mengatasi krisis keuangan Siprus.
• Dalam sidangnya semalam, The Fed mempertahankan kebijakan pembelian obligasi skala besar untuk mendorong pertumbuhan ekonominya meskipun data yang dirilis belakangan ini menunjukkan terjadinya pemulihan ekonomi. Namun demikian, besaran dan laju pembelian dapat berubah berdasarkan keberhasilan dan biaya yang diharapkan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 55.91 poin atau 0.39% di 14,511.73. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 10.37 poin atau 0.67% di 1,558.71. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 25.09 poin atau 0.78% di 3,254.19.
• Upaya untuk menyelamatkan Siprus telah dikacaukan pada Selasa lalu ketika anggota parlemen menolak syarat untuk mendapatkan bailout 10 milyar euro dari Uni Eropa. Sementara investor khawatir tentang dampak dari runtuhnya Siprus bisa saja menular ke anggota zona euro lainnya, sebuah kondisi, termasuk pengenaan pajak deposan bank, juga menunjukkan sikap skeptis. Namun, pasar dibuat tenang karena investor memprediksi akan adanya solusi alternatif.
• Bursa saham Eropa mengakhiri serangkaian koreksinya selama 3 hari terakhir, dengan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup menguat 0.3% sementara MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.4%. Euro rebound dari level terendah 4 bulan ke $1.2933 dan indeks dolar turun 0.2%.
• Di pasar Asia, bursa Hong Kong juga berhasil rebound dari posisi terendah 3 bulan, berkat rally pada saham‐saham Cina, namun indeks MSCI untuk saham‐ saham diluar Jepang turun 0.1% menyusul kekhawatiran pasar regional lainnya terhadap masalah krisis Siprus. Pasar Jepang tutup untuk merayakan hari libur nasionalnya pada Rabu kemarin.
• Kekhawatiran tentang Siprus jelas terlihat pada lelang obligasi pemerintah Jerman, sebagai aset aman resiko Eropa. Penjualan 3.36 milyar euro untuk obligasi baru tenor 10‐tahun menarik permintaan yang kuat dan dijual dengan yield rata‐rata 1.36 persen, harga lelang terendah sejak Juli tahun lalu. Harga obligasi Jerman turun, dengan Bund future <FGBLc1> turun 0.3% di 144.16. Sementara di pasar obligasi AS, Treasury AS tenor 10 tahun turun 15/32 dengan yield 1.9564 persen. Investor obligasi mencermati komentar Bank Sentral Eropa, yang mengatakan akan menyediakan likuiditas kepada bank Siprus dalam batas‐ batas tertentu. Bahkan jika tidak ada bailout, bank harus mengakhiri bantuan pinjaman darurat di bawah aturan saat ini.
• Para pemimpin Siprus mengadakan pembicaraan soal krisis di Nicosia Rabu kemarin untuk mencoba mencegah krisis keuangan setelah penolakan besar di hari Selasa sebelumnya atas persyaratan untuk memperoleh bailout Uni Eropa, yang melibatkan retribusi deposito bank. Negara ini sedang berusaha untuk mendapatkan bantuan dari Rusia, mengingat tingginya tingkat simpanan Rusia di bank Siprus, namun gagal menyepakati kesepakatan hutang dalam perundingan putaran pertama.
• Indeks saham London Inggris turun tipis 0.2%. Menteri Keuangan Inggris George Osborne meminta BoE untuk berupaya lebih keras lagi dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi menyusul pengumumannya yang mengurangi separuh dari target pertumbuhan tahun ini.
• Harga minyak menguat, dengan Brent crude <LCOc1> naik 1.1% ke $108.59 per barel, sementara U.S. crude futures <CLc1> bertambah 0.9% ke $92.96. • Hasil keputusan The Fed semalam telah memicu koreksi tipis harga emas. Harga logam mulia tersebut tercatat turun 0.42% di sekitar $1,606 per ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar