• Pasar ekuitas global, minyak mentah dan euro jatuh pada hari Kamis seiring tumbuhnya kehawatiran kemungkinan runtuhnya sektor perbankan dan gagal bayar di Siprus, dan indikasi pelemahan ekonomi yang semakin dalam di Eropa.
• Laporan optimis data perumahan AS, dan prospek aktifitas ekonomi serta kondisi bisnis di wilayah Mid‐Atlantic dan juga meningkatnya kegiatan di sektor industri Cina kesemuanya telah gagal mengangkat sentimen investor.
• Koreksi pada bursa saham AS berlanjut di akhir sesi New York setelah investor memangkas eksposure mereka dan pemerintah Siprus berusaha untuk menerapkan kontrol modal untuk membendung keluarnya dana dari negara tersebut.
• Sesaat sebelum tutup pasar AS, Standard & Poor's memangkas peringkat utang jangka panjang Siprus kedalam status sampah.
• Harga obligasi pemerintah AS dan Jerman meningkat karena investor khawatir apakah Siprus akan mencapai kesepakatan untuk menghindarkannya dari gagal bayar dan kemungkinan terjadinya krisis keuangan. Treasury AS tenor 10 tahun naik 11/32 dengan yield 1.9199%, sedangkan Bund futures <FGBLc1> naik 11 poin menjadi 144.41.
• Bank Sentral Eropa hanya memberi batas waktu bantuan darurat bagi perbankan Siprus sampai Senin (25/3). Selanjutnya dana bantuan itu hanya akan dikucurkan jika syarat rencana bantuan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional diberlakukan, yang menjamin kestabilan bank‐bank itu, demikian disampaikan Bank Sentral Eropa Kamis (20/3) di Frankfurt. Dua bank terbesar Siprus praktis tidak akan mampu membayar dan hanya berharap dari kucuran dana. Sistem perbankan Siprus dengan simpanan 70 miliar Euro dan pendapatan ekonomi hanya sekitar 18 miliar Euro, dinilai luar biasa kritis.
• Emas berhasil naik ke level tertinggi selama hampir sebulan dipicu kekhawatiran mengenai Siprus. Harga emas berjangka untuk pengiriman April berakhir naik $6.30 per ons di $1,613.80.
• Bursa saham AS juga terpukul oleh laporan laba yang buruk dari Oracle Corp <ORCL.O> dan setelah beberapa broker menurunkan target harga mereka pada ikon teknologi tersebut. Saham Oracle jatuh $9.6882 ke $32.30.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 90.24 poin atau 0.62% di 14,421.49. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 12.91 poin atau 0.83% di 1,545.80. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 31.59 poin atau 0.97% di 3,222.60.
• Bursa saham Eropa jatuh setelah Jerman menunjukkan indikasi pelemahan dan sektor bisnis Perancis mencatat kinerja terburuk dalam 4 tahun di bulan Maret. Perancis, ekonomi terbesar kedua zona euro, kemungkinan jatuh ke dalam sebuah resesi.
• Wall Street jatuh meskipun data yang dirilis semalam menunjukkan berlanjutnya pemulihan di sektor perumahan AS. Data penjualan rumah bekas huni (existing home sales) menembus level tertinggi 3 tahun dan harga melonjak di bulan Februari, sementara kegiatan pabrikan di wilayah Mid‐Atlantic meningkat di bulan Maret pasca mengalami kontraksi pada 2 bulan sebelumnya. Sementara laporan lainnya menunjukkan Conference Board's Leading Economic Index, barometer untuk melihat kegiatan ekonomi AS di masa mendatang, meningkat untuk ketiga kalinya secara berturutan di bulan Februari.
• Rilis mengecewakan data ekonomi Jerman kian menambah kekhawatiran mengenai krisis Siprus, meskipun sejumlah pelaku pasar memprediksi koreksi pada pasar ekuitas kemungkinan hanya bersifat sementara saja. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0.7% di 1,190.72. Sedangkan MSCI's all‐country world equity index <.MIWD00000PUS> jatuh 0.57% ke 357.60.
• Harga minyak melemah akibat kekhawatiran krisis Eropa dan melemahnya sektor manufaktur kawasan tersebut. Brent crude futures <LCOc1> untuk pengiriman bulan Mei turun $1.25 ke $107.47 per barel. Sedangkan U.S. crude futures for May <CLc1> berakhir melemah $1.05 di $92.45.
(vaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar