Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Jumat, 28 Juni 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 28 JUNI 2013


• Pasar ekuitas global dan obligasi melanjutkan apresiasinya pada hari Kamis, menunjukkan semakin stabilnya kondisi keduanya setelah mengalami tekanan jual secara dramatis menyusul meredanya spekulasi mengenai akan segera dicabutnya program stimulus The Fed.
• Harga Treasury AS naik, melanjutkan rebound‐nya pasca koreksi tajamnya pekan lalu, menyusul penjualan obligasi tenor 7 tahun menunjukkan penawaran yang lebih agresif dari perkiraan pasar. Treasury merosot pekan lalu setelah Kepala The Fed Ben Bernanke mengatakan The Fed dapat menarik kembali program pembelian obligasi per bulannya senilai $85 milyar segera setelah ekonomi membaik. Namun harga Treasury meningkat pekan ini setelah tekanan jual sebelumnya membawa yield ke level tertinggi dalam 22 bulan.
• Bursa saham AS naik untuk hari ketiga secara berturut‐turut, dengan indeks S&P 500 membukukan kenaikan 3 hari terbaiknya sejak Januari setelah 3 anggota The Fed berusaha untuk meredam gagasan bahwa bank sentral akan segera mengakhiri kebijakan moneter akomodatif, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
• Sementara itu, sejumlah laporan optimis ekonomi AS pada sektor perumahan dan belanja konsumen lebih lanjut meredakan kekhawatiran mengenai apakah ekonomi terbesar dunia bisa menahan dampak dari pengurangan stimulus moneter The Fed.
 "I think the Fed is trying to delicately prepare the markets for an eventual ending of QE3. The Fed has bent over backwards to introduce this huge program over the past few years to get the economy going. The last thing the Fed wants to do is pull the plug too fast and have the economy go down the drain," kata David Carter, chief investment officer pada Lenox Wealth Advisors di New York.
• Pada hari Kamis, William Dudley, presiden Federal Reserve Bank of New York, mengatakan pembelian aset The Fed dapat dilakukan lebih agresif lagi dari yang telah dilakukan Bernanke akhir‐akhir ini jika ternyata kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja memburuk. Dudley menegaskan bahwa pengurangan pembelian obligasi The Fed akan bergantung pada prospek ekonomi dan bukannya pada jadwal kalender.
• Dalam perdagangan Treasury, untuk tenor 10 tahun naik 18/32 dengan yield 2,474 persen, dibandingkan dengan kenaikan harga 12/32 sesaat sebelum penjualan obligasi tenor 7 tahun. Sedangkan untuk Treasury tenor 30 tahun naik 27/32 dengan yield 3,5316 persen.
• Saham Eropa berakhir menguat, dengan indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> mencatat rally untuk hari ketiga berturut‐turut untuk ditutup menguat 0,7% di 1157,42. Indeks masih melemah hampir 8% sejak akhir Mei, berupaya menembus kembali di atas level resistance utama MA‐200, mengisyaratkan sinyal positif secara teknikal.
• Indeks saham dunia dalam MSCI naik 1% setelah menyentuh level tertinggi dalam sepekan.
 Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir naik 114,35 poin atau 0,77% di 15024,49. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 9,94 poin atau 0,62% di 1613,20. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 25,64 poin atau 0,76% di 3401,86.
• Dengan yield untuk obligasi AS tenor 10 tahun yang terlihat stabil di sekitar 2,5%, obligasi Eropa dari Jerman hingga Yunani dapat merangkak naik kembali dari koreksinya selama mengalami tekanan jual belakangan ini.
• Di pasar minyak, Brent crude oil futures <LCOc1> naik untuk keempat kalinya secara berturut‐turut, setelah mencatat naik 1,1% ke $102,82 per barel. Sedangkan U.S. crude <CLc1> juga ditutup naik $1,55 di $97,05 per barel.
• Euro naik 0,2% terhadap dolar di $1,3040 setelah mencatat intraday low di $1,2999.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar