Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Rabu, 05 Juni 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 5 JUNI 2013


• Bursa saham AS terkoreksi pada hari Selasa sementara dolar rally menyusul investor mempertanyakan seberapa lama The Fed akan mempertahankan program stimulusnya yang telah mendongkrak perekonomiannya.
• Menjelang sidang reguler bank sentral dan data pekerjaan AS pekan ini awalnya sempat menahan laju tajam perdagangan. namun seiring mengendurnya pasar Eropa, dolar menyerahkan sejumlah keuntungannya terhadap rival utamanya dan bursa saham AS terkoreksi tajam.
• Pasar saham belakangan ini mengalami tekanan menyusul minutes dari sidang terakhir The Fed dan testimoni Bernanke yang mengisyaratkan The Fed akan segera mengakhiri program stimulusnya lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
• Investor terlihat menahan diri menjelang rilis data non‐farm payrolls AS pada hari Jumat pekan ini untuk melihat kondisi pasar tenaga kerjanya, faktor kunci yang akan membawa arah kebijakan moneter The Fed.
• Presiden Fed Kansas City Esther George kembali mendesak The Fed untuk mengurangi pembelian agresif obligasinya. George terus mengkritisi program stimulus The Fed dan telah memberikan suara menentang di setiap pertemuan The Fed sepanjang tahun ini.
 Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 76,49 poin atau 0,50% di 15177,54. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 9,04 poin atau 0,55% di 1631,38. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> terkoreksi 20,11 poin atau 0,58% di 3445,26.
• Beberapa analis menunjuk ke faktor teknis untuk mengatakan pasar saham AS, dengan S&P 500 naik lebih dari 15 persen sepanjang tahun ini, tidak sekuat seperti yang terlihat bahkan berpotensi mengalami kejatuhan.
• Bursa saham Eropa turun dari posisi puncaknya namun berhasil ditutup menguat 0,3%, mengakhiri depresiasinya selama 2 hari terakhir yang telah menempatkannya di level terendah sejak awal Mei.
• Sementara indeks saham dunia MSCI naik 0,15% di sesi Asia dan Eropa.
• Dengan investor menahan diri menjelang sidang ECB dan BoE pada hari Kamis besok, Bund futures Jerman terkoreksi dan peripheral euro zone debt naik. Rally selama 10 bulan pada obligasi zona euro telah mengendur dalam beberapa pekan terakhir menyusul rumor mengenai pemangkasan stimulus The Fed telah menaikkan yield. Adapun yield Treasury AS tenor 10 tahun naik ke
2,148 persen.
• Setelah mengalami gejolak dalam beberapa hari terakhir akibat eskalasi tekanan politik, saham Turki dan lira berhasil rebound. Hal ini berarti bahwa pasar Asia kembali mendorong kenaikan indeks saham.
• Indeks Nikkei naik 2%, kenaikan harian terbesarnya dalam 3 pekan menyusul pergerakan mata uang yang cepat menjelang testimoni dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada leg ketiga strategi stimulus "Abenomics"‐nya. Prospek aksi beli lebih lanjut dari dana pensiun Jepang juga memberikan support bagi kenaikan Nikkei menyusul sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Jepang akan mendesak dana pensiun masyarakat Jepang, yang mengelola dana/aset lebih dari $2 triliun, untuk meningkatkan investasi mereka di ekuitas dan aset‐ aset mancanegara.
• Dolar menguat 0,5% terhadap yen namun terkoreksi dari posisi puncaknya. Euro naik 0,1% terhadap dolar.
• Bursa saham Australia naik 0,3% dan Aussie terkoreksi 1,3% setelah bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunganya, sesuai prediksi pasar, namun mengatakan terdapat peluang untuk dilakukan pemangkasn suku bunga. Menguatnya dolar juga turut menekan kiwi dollar.
• Harga emas jatuh sekitar 1%, memperdalam koreksinya akibat kekhawatiran menurunnya permintaan setelah India, sebagai konsumen terbesar dunia untuk emas, membatasi lebih lanjut untuk impor logam mulia.
• Harga minyak Brent naik lebih dari $1 per barel, menyusul merebaknya rumor bahwa Korea Selatan akan menciptakan insentif baru bagi penyuling untuk mengimpor minyak mentah yang bisa meningkatkan permintaan. Harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Juli naik ke level intraday high $103,58 per barel pasca munculnya rumor dan kemudian ditutup naik $1,18 di $103,24 per barel. Sementara harga minyak mentah AS berakhir melemah 14 sen di $93,31 per barel. 
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar