Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Jumat, 13 September 2013

IHSG 13 SEPTEMBER 2013


  • IHSG memasuki fase konsolidasi, semua sudah price in, baik tingkat Inflasi, Nilai tukar, Cadangan Devida, Swap bilateral dengan Jepang, dan terakhir adalah BI rate dinaikan kembali 0.25% menjadi 7.25%
  • Hal yang masih positif adalah asing masih nett buy, walaupun semakin hari semakin berkurang value nett buy nya.
  • Secara Tehnical IHSG mulai memasuki area jenuh beli, terutama oleh  saham-saham finance, dan Industri dasar, sektor property dan konstruksi masih belum jenuh beli, sehingga berpeluang naik di sektor itu.
  • Secara Macro Ekonomi Indonesia akan mengalami slow down, seperti dikemukakan kemarin, penurunan GDP dari  5.8%-6.2% menjadi 5.5%-5.9%.
  • Dalam jangka pendek ini, kita menunggu sampai awal Oktober 2013, untuk menantikan data Inflasi bulan September 2013.
  • Untuk trading hari ini pilihlah saham-saham yang naik belum signifikant, kenaikan yang tajam beberapa hari yang lalu akan membuat profit taking yang besar juga seperti yang dialami oleh saham BBRI dan SMGR.
  • Hari ini masih boleh perhatikan saham Property dan konstruksi.
  • Jangan lupa lihat juga apakah asing masih agresif net buy atau tidak dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
  • Ada kala naik dan ada kala turun, dan ada saham yang naik, ada pula saham yang turun, dan ada juga sektor yang bergerak anomali dengan IHSG, so jeli-jeli saja kita sebagai trader.
  • Mudah-mudahan angin besar dan badai dari bulan Juni hingga Agustus 2013 ini sudah berakhir dan mulai membaik di bulan September 2013 dst (ngarep.com)

OUTLOOK US & GLOBAL 13 SEPTEMBER 2013


  • Bursa saham AS dan dolar terkoreksi sedangkan harga Treasury naik pada perdagangan hari Kamis setelah investor menahan diri menjelang sidang The Fed minggu depan. Melemahnya bursa telah mengakhiri kenaikan 7 hari berturut‐turut pada indeks S&P 500 sementara data menunjukkan penurunan pada industrial output zona euro yang mengakhiri kenaikan 8 hari berturutan pada pasar ekuitas.
  • Data klaim pengangguran mingguan AS mencatat turun 31.000 menjadi 292.000, level terendahnya sejak 2006. Namun pasar kecewa setelah mengetahui adanya masalah teknis di 2 negara bagian dalam memproses data klaim yang masuk pekan lalu.
  • Dolar anjlok dari posisi tertinggi 7 pekan terhadap yen serta bergerak tipis terhadap euro menyusul turunnya yield obligasi AS dan berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan berhati‐hati dalam upayanya mengurangi stimulusnya ketika bersidang pekan depan.
  • Still, given expectations that the Federal Reserve is poised to begin unwinding its long‐standing monetary accommodation, benchmark yields might not be high enough. A 10‐year with a 3.5 percent yield would be a more comfortable equilibrium level than 3 percent, kata Jeff Knight, head of global asset allocation pada Columbia Management yang berbasis di Boston.
  • Pihak Treasury AS menjual obligasi tenor 30 tahun senilai $13 milyar, penjualan terakhir dari $65 milyar untuk obligasi pemerintah AS dalam pekan ini.
  • Hasil jajak pendapat terkini Reuters menunjukkan The Fed akan memangkas stimulus sebesar $10 milyar dibandingkan $15 milyar hasil jajak pendapat sebelum rilis data pekerjaan AS. Indeks dolar bergerak mendekati level terendah 2 pekan seiring fokus pasar terhadap sidang The Fed.
  • Di pasar Wall Street, indeks S&P 500 tercatat telah naik 3,4% dalam 7 sesi terakhir seiring meredanya kekhawatiran terhadap krisis Suriah dan rilis lebih baik dari perkiraan untuk data ekonomi Cina. Dalam perdagangan Kamis kemarin, Dow Jones industrial average <.DJI> fmerosot 25,96 poin atau 0,17% di 15300,64. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5,71 poin atau 0,34% di 1683,42. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 9,042 poin atau 0,24% di 3715,97.
  • Indeks saham Eropa, FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3>, berakhir melemah 0,02% sedangkan indeks ekuitas global MSCI turun 0,18%.
  • Harga obligasi Treasuries naik sehari setelah selesainya Verizon <VZ.N> memecahkan rekor kesepakatan obligasi korporasi. Verizon menjual obligasi senilai $49 miliar, jauh melebihi rekor investasi sebelumnya senilai $17 miliar oleh Apple pada bulan April, menurut data IFR, sebuah layanan Thomson Reuters.
  • Jika The Fed memangkas stimulus lebih sedikit dari yang di perkirakan, maka akan berpotensi mendorong naiknya aset‐aset beresiko.
  • Bank sentral Indonesia meluncurkan kenaikan suku bunga kejutan untuk membantu rupiah pulih dari level terendah 4‐1/2‐ tahun. Sedangkan bank sentral Asia lainnya diperkirakan menunggu keputusan The Fed pekan depan sebelum mengambil tindakan apapun.
  • Emas tergelincir ke $1326,54 per ons, sementara minyak mentah Brent bertambah sekitar $1,5 menjadi $113,00 karena para investor mengamati upaya diplomatik untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional.
    (vaf)

Kamis, 12 September 2013

IHSG 12 SEPTEMBER 2013


  • Asing masih net buy relatif besar, namun secara teknikal, karena IHSG terlalu jauh dari MA5, maka mudah terjadi aksi profit taking, apalagi secara psikologis trader masih jera, dan banyak trader yang keluar dari posisi kejepitnya.
  • Sektor Mining dan Agri malah menguat, karena IHSG melemah, jadi masih perlu waspada, karena IHSG masih dalam katagori down trend, namun jika asing masih agresif net buy, maka relatif cukup aman.
  • Kenaikan IHSG yang relatif cukup tajam dalam 3 hari terakhir ini, maka sebaiknya juga hati-hati, sebaiknya melakukan pembelian ketika harga saham mendekati MA5 kembali.
  • Tidak begitu banyak pilihan buat trading hari ini, kecuali yang sedang hold saham, sebaiknya pasang trailing stop.
  • Hari Kamis tanggal 12 September 2013 ini ada 2 peristiwa penting yang perlu dicermati, yang pertama adalah Listingnya saham Siloam Hospital dengan kode SILO, dan yang kedua adalah penentuan BI-rate, apakah Gubernur BI akan menaikan BI-rate lagi atau tidak yang saat ini sudah mencapai 7%, dan kita ikuti juga bagaimana pengaruhnya terhadap IHSG, karena keputusan yang tidak baik tentang BI-rate, akan membuat asing kabur kembali.

OUTLOOK US & GLOBAL 12 SEPTEMBER 2013


  • Penjualan obligasi senilai $49 milyar oleh Verizon dilahap oleh para investor fixed‐income pada hari Rabu, penjualan obligasi korporasi terbesar sepanjang sejarah, sementara bursa global menguat seiring meredanya kekhawatiran terjadinya serangan militer AS ke Suriah, dan dolar jatuh ke level terendah 2 pekan. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan dalam 7 hari berturutan.
  • Kesepakatan obligasi Verizon Communications Inc's senilai $49 milyar menarik total order $101 milyar dari dana pensiun, hibah, para pembeli institusi dan manager kekayaan yang lapar terhadap sekuritas (efek) dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Banyak perusahaan menjual obligasinya karena kekhawatiran terjadi kenaikan suku bunga jangka panjang ketika sidang The Fed tanggal 17‐18 Maret mendatang yang kemungkinan akan memutuskan untuk mengurangi stimulusnya dalam beberapa bulan kedepan. Penjualan obligasi oleh Verizon sebagian digunakan untuk membiayai pembelian operasional nirkabel senilai $130 milyar, Verizon Wireless, dari Vodafone.
  • "Despite the specter of higher Treasury rates going forward, investor demand remains for attractively priced corporate credit deals," kata Bonnie Baha, kepala pengembang kredit pada DoubleLine.
  • Treasury AS tenor 10 tahun naik 16/32 dengan yield menurun menjadi 2,91% dari 2,97% di hari Selasa dan level tertinggi 2 tahun di 3,01% di hari Jumat.
  • Kekhawatiran terhadap krisis di Suriah mereda dan berhasil mengangkat bursa saham. Presiden AS Barack Obama juga meminta Kongres untuk menunda pemungutan suara berkenaan dengan otorisasi serangan militar AS ke Suriah sembari menunggu proses diplomasi berjalan.
  • Saham Apple Inc turun 5,4%, satu hari setelah meluncurkan iPhone high‐end dengan pemindai sidik jari serta model yang lebih murah yang ditargetkan pada pasar negara berkembang. Penurunan saham Apple telah memicu Nasdaq Composite <.IXIC> turun 4,01 poin atau 0,11% ke 3725,01. Namun Dow Jones industrial average <.DJI> berhasil menguat ditopang oleh kenaikan saham IBM, dengan indeks naik 135,54 poin atau 0,89% ke 15326,60. Sedangkan S&P 500 <.SPX> bertambah 5,14 poin atau 0,31% ke 1689,13.
  • Indeks ekuitas global MSCI naik 0,46% dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0,32%.
  • Harga minyak Brent berhasil rebound pasca mencatat kejatuhan 2 hari terdalamnya sejak Juni. Harga emas juga berhasil naik setelah terkoreksi ke level terendah 3 pekan.
  • Sterling terangkat oleh rilis optimis data tingkat pengangguran di Inggris yang turun ke level terendah sejak akhir 2012.
  • Pasar masih menantikan sidang The Fed tanggal 17‐18 September untuk memastikan arah kebijakan bank sentral AS, utamanya mengenai rencana pemangkasan stimulus.
    (vaf)

Rabu, 11 September 2013

IHSG 11 SEPTEMBER


  • Kemarin asing net buy hampir 1,5 trilyun, dengan memborong saham BMRI dan BBRI, berarti capital inflow kembali, dan terlihat juga penguatan Rupiah terhadap USD.
  • Yang kedua yang harus diperhatikan adalah makna dari open up secara 3 hari berturut-turut, seperti halnya yang terjadi pada bulan Agustus 2013, open gap down secara 3 hari berturut-turut, Open gap up ataupun open gap down, pertanda ada kekuatan besar jika disertai oleh Long white Candle untuk arah bullish dan long black candle untuk market bearish.
  • Long White Candle adalah Candle dimana open = Low, Close = High, dan kenaikan sangat tinggi, sehingga candle berbentuk memanjang, tanpa ekor baik bawah ataupun atas.
  • Yang ketiga adalah EIDO yang naik cukup fantastis cukup berpengaruh juga terhadap IHSG, karena orang-orang Amerika disana bisa bermain dengan membeli EIDO, tanpa membeli saham-saham IHSG, sehingga mereka bisa dapat gain, karena posisi mereka beisa beli ataupun jual, tanpa harus memiliki sahamnya terlebih dahulu, berbeda dengan IHSG, dimana kita tidak bisa jual, tanpa memiliki saham dulu.
  • Yang ke-4 adalah ketika Rupiah mulai menguat, maka saham mining dan saham agri mulai tertekan kembali, terutama mereka yang mempunyai penjualan dengan mata uang USD, namun sebaliknya ini menguntungkan terhadap saham-saham yang mempunyai hutang USD, salah satu contohnya adalah saham ASRI yang langsung terbang diatas 20%.
  • Hari ini  pilihlah saham-saham bluechips yang masih turun dalam.
  • Hari ini cukup 1 katalis, lihat asing agresif beli masih berlanjut atau tidak, jika masih berlanjut, maka peluang IHSG menuju minimal level 4500-4575 akan didepan mata.
  • Bagi yang sudah membeli saham 1-2 hari yang lalu, jangan cepat-cepat ambil aksi profit taking, sepanjang market masih diangkat terus (Let the profit run), kecuali saham coal dan agri. 
  • Besok listing saham SILO (Siloam Hospital), boleh perhatikan saham-saham Lippo group.

OUTLOOK US & GLOBAL 11 SEPTEMBER 2013


  • Rilis optimis data ekonomi Cina dan potensi penyelesaian krisis Suriah dengan jalan diplomasi telah mendorong penguatan pada bursa saham AS untuk 6 hari berturut‐turut seiring menguatnya dolar dan ekuitas, sementara harga obligasi dan minyak tertekan. Indeks S&P 500, setelah mencatat kinerja bulanan terburuk sejak Mei 2012 di bulan Agustus, berhasil mencatat kenaikan 3,1% sepanjang bulan ini menyusul pencapaian kenaikan harian terlamanya sejak awal Juli.
  • Suriah menerima usulan Rusia pada hari Selasa untuk menyerahkan senjata kimia dan pihak Barat mulai bekerja sama dengan PBB untuk menciptakan sebuah proses guna memastikan bahwa penyerahan senjata kimia itu benar‐benar terjadi, meskipun Amerika Serikat dan sekutunya tetap skeptis dan Presiden Barack Obama terus menekan Suriah dengan mencari dukungan kongres untuk melakukan serangan militer sembari mencari sebuah alternatif diplomatik.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> naik 127,94 poin atau 0,85% ke 15191,06 dan S&P 500 <.SPX> bertambah 12,28 poin atau 0,73% ke 1683,99. Sedangkan Nasdaq Composite <.IXIC> naik 22,83 poin atau 0,62% ke 3729,021.
  • Kondisi kontras terlihat pada harga obligasi pemerintah AS , dengan Treasury tenor 10 tahun turun 13/32 dan yield naik ke 2,97%. Keengganan investor pada aset aman resiko telah memicu koreksi pada harga obligasi. Harga obligasi Jerman dan emas serta logam mulia lainnya juga turut tertekan.
  • Rilis data industrial output dan retail sales Cina yang berhasil melampaui perkiraan telah memberikan indikasi stabilnya kondisi ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut setelah melambat dalam 2 tahun, sebuah kondisi yang mendorong penguatan pada pasar ekuitas global. Indeks saham Eropa melonjak 1,26% diikuti oleh pencapaian level tertinggi 3 bulan untuk saham Asia.
  • "The U.S. economy is a little weaker than desired, but the recovery theme remains in place. Data from China this week show China might be recovering. If the No. 1 and No. 2 economies in the world are recovering, that favors riskier assets," kata Greg Peterson, direktur riset dan investasi pada Ballentine Partners di Waltham, Massachusetts.
  • Meskipun mengalami pelemahan terhadap sejumlah rivalnya, namun dolar mampu menguat terhadap yen dipicu meredanya krisis Suriah dan rilis optimis data ekonomi Cina. Yen juga melemah setelah rilis minutes BoJ di hari Selasa yang menunjukkan para anggota dewan kebijakan optimis bahwa langkah stimulus agresif bank sentral yang belakangan ini dilakukan telah membantu memulihkan perekonomian.
  • Sementara itu Departemen Keuangan AS telah menjual $31 milyar surat berharga bertenor 3 tahun dan akan menjual surat berharga bertenor 10 tahun pada hari Rabu ini dan untuk tenor 30 tahun pada hari Kamis.
    (vaf)

Selasa, 10 September 2013

IHSG OUTLOOK 10 SEPTEMBER 2013


  • Kemarin IHSG terlihat strong bullish, terlihat dari open gap up 4072-4105, , Open = Low, Close = High, dan ditutup pada level 4191 mendekati resist 4206, demikian juga banyak saham-saham yang open gap up, seperti saham BBRI, KLBF, INDF, ICBP, dsb.
  • Pagi ini Dow ditutup naik hampir 0.94%, sedangkan EIDO naik 5.35%, sehingga jika IHSG hari ini melanjutkan rallynya kembali, sehingga dihampir dipastikan IHSG akan mudah menembus level 4206.
  • Jika IHSG open gap up, maka akan mudah menembus resist 4206 dan akan mampu tutup gap 4259-4310, sehingga target IHSG adalah 4277-4379-4560.
  • Apakah Minggu ke-2 bulan Setember 2013 ini pertanda IHSG akan bullish kembali, tentu saja tidak demikian mudah, sepanjang Rupiah masih melemah terhadap USD, maka IHSG tidak akan buru-buru balik ke level 5000an kembali.
  • Kemarin Rupiah terhadap USD sempat naik di level 11.100, namun menjelang penutupan naik kembali menjadi 11.400.
  • Saham-saham pilihan untuk hari ini tentu saja yang berkaitan dengan saham EIDO, yaitu ASII, BBCA, TLKM, BBRI, BMRI, PGAS, UNVR, SMGR, KLBF dan INTP.
  • Sentimen dari sektor otomotif adalah Pemerintah usai menerbitkan peraturan terkait mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC), dan Daihatsu langsung meresmikan peluncurkan mobil ALYA nya, dengan harga termurah 76.5 juta rupiah.
  • Sektor negatif yang masih kurang mendukung IHSG adalah asing masih banyak melakukan net sell pada saham BMRI, namun sebaliknya malah asing mengumpulkan saham BBRI, sehingga saat ini harga BBRI sudah berada diatas BMRI. sedangkan kemarin saham BBCA melesat hingga 6.3%
  • Kemarin seluruh sektor bermain di zona hijau, Sektor basic Industry menjadi kenaikan paling tinggi, tertutama oleh saham CPIN dan MAIN, diikuti oleh sektor Finance dengan kenaikan tertinggi oleh saham BJBR, BBRI dan BBCA, selanjutnya diikuti oleh sektor property, dengan kenaikan saham ASRI, KIJA,,PTPP,  
  • Saham pilihan hari ini tentu saja  cukup banyak, namun perhatikan kalau IHSG open gap, tetapi menjelang penutupan malah turun (candle merah), maka sebaiknya hati-hati, namun jika IHSG stabil diatas 4206-4250, maka sebaiknya hold saja

OUTLOOK US DAN GLOBAL 10 SEPTEMBER 2013



  • Rilis optimis data ekonomi Cina telah mendorong naiknya bursa Wall Street pada hari Senin dengan indeks S&P 500 terapresiasi untuk 5 hari berturut‐turut, sementara harga obligasi naik sedangkan harga minyak turun seiring prospek serangan militer Barat ke Suriah.
  • Dolar terkoreksi terhadap sejumlah rival utamanya menyusul masih berlangsungnya perdebatan mengenai kapan dan seberapa besar The Fed akan memangkas stimulusnya. Sebagian besar ekonom memprediksi pemangkasan stimulus akan dilakukan pada sidang The Fed tanggal 17‐18 September.
  • Data ekspor Cina yang dirilis optimis telah meredakan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadi kejatuhan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua didunia tersebut. Kondisi ini telah mengangkat bursa saham AS dengan Nasdaq ditutup di level tertingginya sejak September 2000.
  • Dow Jones industrial average naik 140,62 poin atau 0,94% di 15063,12. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 16,54 poin atau 1,00% di 1671,71. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 46,17 poin atau 1,26% di 3706,18. Indeks S&P naik di atas area MA‐50 untuk pertama kalinya sejak 23 Agustus, sebuah sinyal positif untuk jangka penek kedepan.
  • Data ekspor Cina juga berhasil mengangkat pasar ekuitas dunia, dengan MSCI emerging equities index <.MSCIEF> naik 1,8% ke level tertinggi 3 pekan dan MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> naik 1,99%, mencatat kenaikan 6 hari berturut‐turut.
  • Terganggunya aktifitas bisnis di Timur Tengah telah menekan indeks saham Eropa, menyusul melemahnya saham prusahaan minyak BG Group dan ancaman terhadap melonjaknya harga minyak telah memicu profit‐taking pada perusahaan konstruksi Bouygues. FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0,15%, meskipun masih tercatat menguat 6,4% sejak awal Juli, lebih dari 2 kali lipat dibandingkan yang diperoleh S&P 500.
  • Sementara euro mendapat dukungan dari rilis optimis data sentimen Sentix, pandangan investor terus tertuju pada perkembangan yang terjadi di Roma, di mana Senat Italia akan berdebat apakah akan mengusir mantan perdana menteri Silvio Berlusconi dari parlemen, dimana pengusiran ini bisa mengancam koalisi negara itu.
  • Di putaran terakhir pemungutan suara pada rapat Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Buenos Aires, Argentina, pada hari Sabtu (7/9/2013), Tokyo akhirnya memenangi persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Ibu kota Jepang ini mengalahkan Istanbul (Turki). Kemenangan ini bisa meningkatkan ekonomi Jepang dan berkontribusi terhadap upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengembangkan perekonomian setelah selama dekade terakhir mengalami deflasi. Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade diperkirakan bisa meningkatkan perekonomian dengan 3 triliun yen ($30 miliar) selama tujuh tahun ke depan.
  • Sementara itu, pasar akan mencermati data ekonomi Cina lainnya pada hari Selasa ini, diantaranya data industrial production dan retail sales, dimana diharapkan akan memberikan gambaran mengenai prospek negara tersebut mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7,5%.(vaf)

Selasa, 03 September 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 3 SEPTEMBER 2013


  • Kemungkinan ditundanya aksi militer AS di Suriah dan meningkatnya data ekonomi dari Cina dan Eropa telah mengangkat pasar saham di hari Senin dan memicu melemahnya obligasi pemerintah, emas dan yen Jepang. Harga minyak rebound seiring membaiknya prospek ekonomi, setelah awalnya jatuh menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama mengesampingkan aksi militer terhadap Suriah sampai anggota parlemen memiliki kesempatan untuk memberikan suara pada rencana tersebut.
  • Wall Street tutup berkenaan dengan perayaan Hari Buruh di AS dimana kondisi ini telah membatasi pergerakan di pasar global.
  • Pelaku pasar saat ini tengah menantikan sidang bank‐bank sentral dalam pekan ini serta rilis data non‐farm payrolls AS untuk melihat kemungkinan langkah pengurangan stimulus moneter The Fed.
  • Prospek ekonomi global terlihat membaik berdasarkan rilis data PMI sektor manufaktur untuk periode Agustus. Data PMI di Cina menunjukkan terjadi ekspansi terpesat di sektor manufaktur selama lebih dari setahun terakhir, mengurangi kekhawatiran pada investor mengenai terjadinya kejatuhan ekonomi di negara tersebut dalam tahun ini.
  • Peningkatan serupa juga terlihat di Eropa, dimana kegiatan manufaktur meningkat pada level terpesatnya selama lebih dari 2 tahun terakhir, dan manufaktur di Spanyol tengah bertumbuh untuk pertama kalinya sejak April 2011. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 1,8%, dalam lonjakan harian terbesarnya sejak awal Juli. Rilis optimis data manufaktur Inggris juga turut mengangkat sterling.
  • Di AS, pasar saham berjangka menguat, dengan S&P 500 futures naik 16,5 poin, Dow Jones industrial average futures <DJc1> bertambah 117 poin dan Nasdaq 100 futures <NDc1> naik 35,5 poin.
  • Sebaliknya, kondisi yang kontras terjadi di India, dimana kegiatan pabrikan di negara ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut malah mengalami penurunan di bulan Agustus untuk pertama kalinya selama lebih dari 4 tahun terakhir, melanjutkan tekanan pada rupee dan menambah kelesuan ekonomi negara. Data tersbeut telah menghambat rebound rupee, dimana melemah 0,4% ke 66 terhadap dolar dan tidak jauh dari posisi terendahnya di 68,80 yang tercipta di pekan lalu.
  • Indeks ekuitas global naik 0,6% setelah mencatat penurunan dalam 4 pekan berturut‐turut disebabkan investor memposisikan diri untuk kemungkinan The Fed memulai langkah pengurangan stimulusnya, yang kemungkinan pada sidangnya bulan September ini.
  • Membaiknya ekonomi CIna telah membantu aset emerging market dan mengangkat Aussie yang memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Cina. Aussie tercatat menguat 0,9% di $0,8990.
  • Harga tembaga juga meningkat dipicu membaiknya ekonomi Cina sebagai konsumen utama, rebound 2% ke $7235 per ton setelah merosot dalam 4 hari berturut‐turut.
    (vaf)

Senin, 02 September 2013

IHSG 2 SEPTEMBER 2013

  • Hari Senin ini kita memasuki awal bulan September 2013, berarti kita akan mendapatkan data inflasi, yang masih diatas 1%. 
  • Jumat kemarin tanggal 30 Agustus 2013, IHSG naik 2.23% untuk hari ke-3 berturut-turut, dengan kenaikan tertinggi pada sektor basic industry, dan sektor terendah adalah finance, sehingga jelas terlihat sekali bahwa market menanti data inflasi, sekalipun Pemerintah telah menaikan BI-rate sebesar 0.5%. 
  • Saham-saham yang menjadi nett buy asing adalah BMRI, PGAS, UNVR, AALI, BRMS, ADRO, sedangkan saham-saham yang menjadi net sell asing adalah BBRI, ASII, JSMR, ICBP, BBCA.
  • Saham ERAA kemarin setelah ditekan cukup dalam dari harga tertinggi 3500 hingga lowest di harga 940, kemarin naik hingga AR kanan di harga 1320, sehingga maih terbuka kenaikan hari Senin ini.
  • Jumat kemarin Dow ditutup turun -0.21%, namun EIDO naik 2.95%, sehingga hari Senin ini market dibuka lebih cenderung datar, hingga keluar data inflasi, sehingga setelah itu mari kita lihat arah market kedepannya.
  • Tetap hati-hati dalam hal bertrading, karena IHSG masih masuk dalam katagori strong down trend. tidak ada sektor yang up trend, dan banyak yang masuk katagori strong down trend, sehingga silahkan dilihat di tabel arah IHSG berikut sektornya.
  • Saat ini sektor agri dan mining yang membaik, jadi lebih diperhatikan kedua sektor itu, namun beberapa hari terakhir ini seirig harga emas turun, maka harga timah dan nikel juga turun.



OUTLOOK US & GLOBAL 2 SEPETEMBER 2013


  • Bursa saham anjlok dan harga Treasury naik pada hari Jumat setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menegaskan indikasi bahwa AS akan menghukum Presiden Suriah Bashar al‐Assad atas dugaan pengguanaan senjata kimia untuk meyerang warga sipil. Pernyataan Kerry telah memicu kekhawatiran bahwa AS telah siap melancarkan serangan militer terhadap Suriah dan memicu menurunnya aktifitas perdagangan menjelang libur akhir pekan selama 3 hari di AS berkenaan dengan peringatan Hari Buruh. Kerry juga menekankan bahwa Amerika Serikat akan bertindak sangat hati‐hati dan cermat dan tidak akan bertindak gegabah dengan cara apapun menyerupai invasi AS ke Afghanistan dan Irak, atau intervensi untuk membantu menggulingkan mantan diktator Libya Muammar Gaddafi. Kerry mengatakan AS tahu pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia beberapa kali tahun ini.
  • Kekhawatiran terhadap aksi militer AS telah menyurutkan minat investor kepada obligasi pemerintah AS dan mendorong kenaikan pada dolar ke level tertinggi 4 pekan.
  • Bursa AS melemah, dengan indeks S&P 500 menutup bulan Agustus dengan kinerja bulanan terburuknya selama lebih dari setahun. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 30,64 poin atau 0,21% di 14801,09. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5,20 poin atau 0,32% di 1632,97. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 30,44 poin atau 0,84% di 3589,87.
  • Di pasar obligasi, yield pada Treasury tenor 10 tahun menurun menjadi 2,7747 persen.
  • Indeks dolar sebagai barometer kekuatan dolar terhadap 6 mata uang utama dunia, tercatat di 82,067, tidak jauh dari level tertinggi 4 pekan di 82,263 yang dicapai sebelumnya.
  • Di pasar negara berkembang, rupee India anjlok 10,4% terhadap dolar selama bulan Agustus dan mencatat koreksi bulanan tertajamnya.
  • Investor terlihat mulai menjauhi aset beresiko menjelang sidang reguler The Fed pada 17‐18 September yang diperkirakan akan memutuskan untuk mengurangi program stimulus moneternya serta kemungkinan serangan militer AS terhadap Suriah.
  • Konflik Suriah juga telah memicu turunnya harga minyak meskipun kekhawatiran konflik lebih luas di Timur Tengah telah berkurang sedikit setelah Inggris mengatakan tidak akan bergabung dengan aksi militer, meskipun Prancis mengatakan masih mendukung langkah untuk menghukum pemerintah Suriah atas serangan gas beracun terhadap warga sipilnya.
  • Melemahnya harga saham minyak turut menekan indeks saham Eropa, dengan STOXX Europe 600 index <.STOXX> turun 0,9%, mencatat kerugian mingguan menjadi sekitar 2,4%. Harga emas juga mengalami penurunan, menjauhi level tertinggi 3‐1/2 bulan yang dicapai Rabu sebelumnya.
    (vaf)