Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Jumat, 30 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 30 DECEMBER 2011


- Setelah ditunggu-tunggu aksi window dressing, maka kemarin setelah memasuki sesi ke-2, terlihat IHSG merangkak naik, hampir semua saham naik secara merata, walaupun memang tidak disertai dengan volume yang besar, hal mana dikarenakan sudah banyak market player yang cuti, sehingga memang tidak membutuhkan volume yang besar saat ini.
- Tentu saja bintang yang menjadi tulang punggung pengangkat IHSG adalah Astra group terutama ASII, UNTR dan BBCA yang bermain sangat cantik kemarin. Disamping itu hampir semua saham BUMN, terutama pada saham banking BMRI dan BBRI.
- Dow pagi ini ditutup pada territorial positif, sehingga tidak dapat dihindari lagi IHSG akan berpeluang close menutup akhir tahun ini dengan angkat diatas 3820-3850.
- Saham-saham yang bisa dibeli tentu saja sangat banyak dan bervariasi, karena kemarin semua saham diangkat secara merata, namun bila sudah untung banyak tidak ada salahnya untuk take profit sebagian dulu, karena pandangan mata saya terhadap penurunan harga Gold yang turun tajam dalam 2 hari terakhir ini membuat kondisi kurang nyaman.
- Kalau kita lihat 2 tahun terakhir ini memang pada akhir tahun, harga gold suka dibawa turun dulu, selanjutnya diangkat lagi pada bulan Januari, apakah sejarah akan terulang kembali? Memang sangat menarik harga Gold saat ini mendekati dan testing support pada level 1500 usd/troy ounce.
- Disamping itu pula Dow ditutup kembali mendekati resist pada level 12.300, dan diperkirakan IHSG hari ini akan tutup mendekati resist juga pada level 3875.

IHSG



ASII



UNTR



BBCA



ASRI



OUTLOOK US & GLOBAL 30 DECEMBER 2011


• Bursa saham Amerika menguat sekitar 1% terdongkrak sinyal positif ekonomi berdasarkan rilis data terakhir, sementara itu harga emas kembali melemah dalam 4‐sesi berturut‐turut menyusul maraknya aksi ambil untung pelaku pasar untuk menutupi kerugian berkaitan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Euro sempat anjlok ke level terendah sejak 15‐bulan terakhir terhadap dolar AS setelah lelang obligasi Italia gagal memenuhi ekspektasi dan semakin meningkatkan tensi kekhawatiran mengenai krisis keuangan Uni‐Eropa. Namun demikian pada akhirnya euro berhasil sedikit memupus pelemahan tajam pada awal sesi, mengikuti kembalinya minat investor terhadap aset beresiko seiring kenaikan bursa saham Amerika.
• Bursa saham global turut menguat, dimana The MSCI All‐Country World index <.MIWD00000PUS> naik 0.83%, meskipun terhitung masih mengalami pelemahan sebesar 10% sepanjang 2011.
• Data memperlihatkan bahwa pending sales dari existing home di Amerika pada November mencapai level tertinggi sejak 1‐1/2 tahun terakhir sementara aktifitas pabrikasi di kawasan Midwest Amerika pada Desember bertumbuh lebih dari perkiraan sebelumnya. Turut mendongkrak optimisme pelaku pasar adalah data jobless claims yang memperlihatkan kecenderungan perbaikan pada sektor ketenagakerjaan, dimana jobless claims turun ke level terendahnya sejak Juni 2008.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 135.63 poin atau 1.12% ke 12,287.04, Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 13.38 poin atau 1.07% ke 1,263.02, sedangkan Nasdaq <.IXIC> naik 23.76 poin atau 0.92% ke 2,613.74. Sementara itu indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0.96% ke 992.78 poin.
• Emas turun tajam setelah sempat melemah ke level terendah sejak 6‐bulan terakhir mengikuti pelemahan kinerja euro terhadap dolar AS setelah lelang obligasi Italia yang dibawah ekspektasi. Turut mengikuti pelemahan emas, platina turun lebih dari 1,1% ke level terendah sejak November 2009, sementara perak turun 1,3% mencapai level terendah sejak 3‐bulan terakhir.
• Penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya membuat komoditas yang berdenominasi dolar AS, khususnya emas, menjadi lebih mahal untuk pemegang emas dalam mata uang selain dolar AS. Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah 0,4% ke 1546.09 USD per troy ounce, setelah sempat anjlok hingga 1521.94 USD per troy ounce.
• Fokus mengenai krisis yang saat ini berpusat pada kemampuan keuangan Italia, masih menjadi kekhawatiran utama pelaku pasar. Terutama setelah lelang obligasi hanya berhasil menjual 7 miliar euro, jauh dibawah targetnya 8,5 miliar euro. Italia memiliki hutang yang mencapai 120% dari total GDP, dan sekitar 150 miliar euro akan jatuh tempo pada periode antara Februari hingga April 2012.
• Harga minyak jenis U.S. crude oil <CLc1> ditutup menguat 0,3 ke 99.92 USD per barel.
(vaf)

Kamis, 29 Desember 2011

Tips Trading IHSG di Tahun 2012

Tidak kerasa sekarang kita sudah memasuki bulan Desember, yang itu berarti tahun 2011 sebentar lagi akan berlalu. Sepanjang 2011 ini, pertumbuhan IHSG sama sekali tidak menggembirakan, dimana ketika artikel ini ditulis, IHSG berada di posisi 3,750an, atau hanya naik 1.4% secara Year to Date atau YTD (dibanding posisi 30 Desember 2010). Posisi ini jauh lebih rendah dibanding ekspektasi beberapa analis dan para pengamat, termasuk juga saya, yang setahun lalu memprediksi bahwa IHSG mungkin akan mencapai 4,500 pada akhir tahun 2011. Kalau ada yang bisa 'disalahkan' atas kegagalan target 4,500 tersebut, maka jari kita mungkin akan menunjuk kepada krisis utang di Eropa sana, yang hingga kini belum mencapai penyelesaian yang pasti.

Kalau anda adalah investor long term, maka dengan asumsi saham-saham yang anda pegang pergerakannya selaras dengan pergerakan IHSG, anda bisa dikatakan tidak memperoleh apapun pada tahun 2011 ini (gain 1.43% tentu saja kelewat kecil untuk investasi jangka panjang). Memang, ada juga saham-saham yang dalam setahun terakhir ini masih mampu mencatat gain siginifikan, meskipun IHSG cenderung tidak begitu bersahabat. Contohnya Astra International (ASII), yang naik 30.51%, atau Charoen Pokphand (CPIN), yang naik 36.87%. Namun beberapa saham lainnya cenderung tidak naik-naik dalam setahun terakhir, sebut saja Bank Mandiri (BMRI), atau Indofood (INDF). Yang lainnya lagi malah lebih buruk. Indo Tambangraya (ITMG) dan Timah (TINS), masing-masing telah turun 26.51% dan 38.25% dalam setahun terakhir.

Lalu apa yang menyebabkan perbedaan ‘nasib’ dari saham-saham diatas? Apakah karena fundamental CPIN sangat baik, sementara TINS sangat jelek, misalnya? Mungkin, nggak juga. Saham-saham yang saya sebutkan diatas, merupakan saham-saham bluechip dengan fundamental bagus dan juga masih mencatat pertumbuhan kinerja, setidaknya hingga kuartal III 2011 kemarin. Jadi sulit untuk mengatakan bahwa perbedaan pertumbuhan saham-saham diatas disebabkan oleh perbedaan kualitas fundamental. Yang lebih mungkin menjadi penyebab perbedaan kenaikan harga saham tersebut adalah, ditengah-tengah kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu seperti sekarang ini, investor cenderung memilih saham-saham yang diprediksi akan lebih tahan terhadap goncangan, seandainya market benar-benar dilanda crash, seperti tahun 2008 lalu. ASII dan CPIN kemudian menjadi salah satu dari saham-saham ‘tangguh’ tersebut, karena secara historis, kedua perusahaan tetap mampu mencatat kinerja yang positif bahkan ketika kondisi ekonomi sedang terpuruk sekalipun.

Sementara ITMG dan TINS, sebagian besar dari produk mereka diekspor ke pasar luar negeri, termasuk Eropa. Jadi kalau Eropa beneran terpuruk, maka dua perusahaan tersebut kemungkinan besar akan langsung terkena dampak negatifnya. Dan mungkin itulah yang kemudian menyebabkan sahamnya turun, meskipun kinerja kedua perusahaan masih bagus. Kalau kebetulan anda sedang memegang saham yang setelah anda cek fundamentalnya cukup bagus, namun harga sahamnya malah turun terus, maka cobalah untuk mengecek hal-hal ‘non teknis’ seperti ini, siapa tahu saham yang anda pegang tersebut memiliki masalah yang serupa.

Melihat contoh kasus diatas, maka dalam kondisi market yang tidak cukup kondusif seperti sekarang ini, strategi investasi dengan membeli saham untuk jangka panjang sepertinya bukan lagi menjadi strategi yang bagus. Katakanlah kalau anda beruntung telah memegang ASII atau CPIN dalam setahun terakhir, maka anda memperoleh keuntungan yang lumayan sepanjang tahun 2011 ini. Tapi bagaimana kalau anda ngambilnya ITMG atau TINS, atau mungkin beberapa saham lainnya yang juga terus turun dalam setahun terakhir, padahal fundamental mereka baik-baik saja? Sementara kalau anda mengambil banyak saham, dimana saham-saham tersebut ada yang naik dan ada yang turun, maka keuntungan yang anda peroleh dalam setahun terakhir kurang lebih akan sama dengan pertumbuhan IHSG, alias hampir tidak ada gain sama sekali.

Kalau begitu bagaimana solusinya? Ada seorang teman pernah bilang begini kepada saya, ‘Ketika IHSG bergerak flat, maka salah satu cara untuk tetap memperoleh keuntungan adalah dengan meng-kapitalisasi fluktuasi pasar’. Artinya? Yup, anda masih bisa memperoleh keuntungan dengan cara berinvestasi dalam jangka yang lebih pendek, atau trading. Tapi ini tentunya gak jadi masalah, karena saya yakin anda sudah terbiasa melakukan invest jangka pendek alias semi-trading, atau bahkan trading itu sendiri. Berikut adalah beberapa masukan yang mungkin bisa anda terapkan dalam trading anda, dan mudah-mudahan bisa membantu anda dalam meningkatkan keuntungan.

Pertama, fundamental tetaplah penting. Lakukan trading anda hanya pada saham-saham yang memiliki fundamental bagus berdasarkan laporan keuangan terakhirnya, dan valuasi sahamnya belum terlalu mahal (paling simpel bisa dilihat dari PER-nya, usahakan ambil saham-saham yang PER-nya dikisaran 7 – 10 kali). Kalau anda memaksakan diri untuk mengambil saham-saham yang jelek, misalnya yang labanya jelas-jelas turun, maka anda baru saja mengambil risiko terjadinya kerugian yang besar. Kita lihat, sepanjang tahun 2011 ini saham yang fundamentalnya bagus saja masih bisa turun, apalagi yang jelek?

Kedua, kalau ada saham yang setelah anda cek kinerjanya cukup bagus, namun sahamnya terus saja turun, maka coba cek lagi, adakah faktor-faktor lain diluar faktor kinerja yang menyebabkannya turun? Kalau penulis perhatikan belakangan ini, terdapat dua poin utama yang menyebabkan penurunan harga saham, meskipun kinerja mereka relatif masih bagus. Pertama karena valuasi mereka sebelumnya cukup mahal, dan kedua karena prospek mereka kedepannya dihantui oleh kekhawatiran akan terjadinya krisis (seperti contoh TINS diatas).

Ketiga, peluang memperoleh gain justru berada pada saat market dilanda koreksi. Jadi ketika IHSG jatuh hingga mendekati atau menembus support-nya, dan ketika itu tidak ada sentimen negatif apapun, maka itulah saatnya untuk belanja besar-besaran. Namun kalau ketika itu terdapat sentimen negatif yang penting, misalnya ada lembaga dunia tertentu mengeluarkan laporan bernada pesimis, maka belanjanya menggunakan sebagian dana saja, katakanlah 50%. Sisanya dipakai buat jaga-jaga kalau harus average down.

Sementara ketika IHSG mulai menanjak tinggi, maka itulah saatnya untuk keluar. Jika anda merasa bahwa IHSG masih bisa menanjak lagi, maka keluarnya sedikit-sedikit saja. Yang penting disini adalah, jika IHSG ternyata benar-benar masih terus bergerak naik seperti yang diharapkan, maka dana yang sudah terlanjur dikeluarkan jangan langsung dimasukkan lagi. Anda bisa mulai belanja saham lagi ketika IHSG dilanda koreksi kembali. Kuncinya disini adalah, jangan terburu-buru.

Keempat, follow the market. Kalau anda aktif di market dan bisa mengamati pergerakan harga saham setiap hari, maka anda mungkin bisa trading harian. Sementara kalau waktu anda lebih terbatas, trading bulanan adalah pilihan yang bijak. Namun untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, lebih baik anda mengikuti pergerakan market saja, dan tidak perlu terpaku kepada apakah anda akan trading harian, mingguan, atau bulanan. Misalnya kalau anda beli saham ketika IHSG sedang dibawah, katakanlah 3,500, dan setelah ditunggu selama dua minggu kemudian ternyata IHSG dan juga saham anda masih belum bergerak, maka gak usah buru-buru menjualnya, kecuali kalau anda melihat saham lain yang berpotensi menguat dalam waktu dekat (anda jual saham anda terus beli saham tersebut). Tapi kalau hanya dalam tiga hari IHSG langsung melejit ke 3,700, misalnya, dan saham yang anda pegang juga melejit, maka anda bisa menjualnya untuk kemudian membelinya lagi nanti ketika IHSG turun.

Intinya seperti yang pernah dikatakan oleh seorang teman yang seorang trader tulen, kepada saya, ‘Kalau dalam satu hari saya nggak melihat ada satu saham-pun yang bisa dibeli, maka pada hari itu saya nggak akan membeli saham apapun. Saya akan menunggu sampai besok.’

Dan terakhir kelima, ingat bahwa pergerakan IHSG pada saat ini sangat rentan terhadap sentimen, baik itu positif ataupun negatif. Jadi kalau anda memutuskan untuk aktif bertrading ria, maka anda harus aktif membaca setiap berita terbaru, baik nasional maupun internasional, terkait ekonomi dan pasar modal itu sendiri. Jika anda terlambat merespon sebuah sentimen positif, maka anda akan ketinggalan kereta. Sebaliknya, jika anda terlambat dalam merespon sebuah sentimen negatif, maka anda akan terjebak dalam kereta yang menuju ke jurang. Yup, dalam trading, timing sangatlah penting dalam membeli ataupun menjual, karena itu bisa membuat portofolio anda menjadi menghijau, atau memerah dalam sekejap. Jadi Hati-hati.

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan di artikel ini. Diluar kelima tips yang dibahas diatas, tentunya masih banyak tips-tips lainnya yang juga bisa membantu menaikkan profit anda. Anda juga mungkin bisa menambahkan tips trading versi anda sendiri.

Lantas sampai kapan IHSG akan terus bergerak seperti ini? Beberapa waktu lalu, ada pertanyaan dari seorang rekan, ‘Kira-kira kapan krisis Eropa dan Yunani akan berakhir?’, dan saya jawab, ‘Mungkin tahun 2013.’ Yup, seperti yang sudah-sudah, pemulihan krisis membutuhkan waktu. Tentang bagaimana kira-kira pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti, itu membutuhkan analisis yang lebih lanjut. Tetapi kemungkinan pada tahun 2012 IHSG masih belum akan tumbuh signifikan, sehingga sekali lagi, strategi trading kemungkinan akan lebih efektif untuk memperoleh gain, dibanding investasi jangka panjang.

Kalau anda tidak terbiasa trading, maka jangan khawatir karena ada juga kok saham-saham yang tetap mampu menguat banyak secara konstan dalam setahun terakhir ini, terutama saham-saham second dan third liner (kalau saham-saham bluechip cenderung bergerak mengikuti IHSG). Dan di tahun 2012 nanti, akan selalu ada saja saham-saham yang bagus buat koleksi long term. Kita akan membahasnya di lain waktu.

IHSG OUTLOOK 29 DECEMBER 2011


- Hari ini memasuki hari ke-2 terakhir dipenghujung akhir tahun 2011, dimana pagi ini Dow ditutup -1.14%, artinya Dow tidak mampu tembus resistant pada level 12.300, sehingga Dow berpeluang koreksi pada level 12.000 dan 11.800.
- Demikian juga IHSG yang selama ini tidak mampu menembus level 3800-3820, maka hampir dipastikan pagi ini IHSG akan ikut terkoreksi, dengan harapan tidak lebih rendah dari level 3700.
- Harapan IHSG untuk tutup diakhir tahun diatas 3800 tinggal 2 hari, hari ini dan hari esok, kalau hari ini beberapa saham defensive cipertahankan seperti ASII, UNTR, TLKM, BBCA, JSMR, KLBF, SMGR, dan beberapa BUMN lainnya, maka masih ada kemungkinan IHSG mampu diahir tahun tutup pada level diatas 3800, namun sebaliknya jika Dow makin parah dan saham-saham defensive juga terbawa turun, maka IHSG berat untuk tutup pada level diatas 3800.
- IHSG sendiri pada akhir tahun 2010, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2010 ditutup tepat pada level 3703, akankah IHSG ditutup pada akhir tahun ini dengan level yang sama? Yang berarti IHSG tumbuh sebesar 0% ?
- Dalam market segala sesuatu mungkin saja terjadi, tanda-tanda penurunan terasa kemarin ketika saham-saham banking seperti BMRI dan BBRI dipukul turun, hanya saham ASII, UNTR, AALI yang bertahan tutup dizona hijau.
- Yang paling parah pada komoditi adalah harga Emas yang longsor besar kembali -2.38%, ditutup pada level 1557 usd/troy ons, artinya harga Emas LM saat ini hanya dihargai Rp. 460.000/gram sedangkan puncaknya harga Emas pernah mencapai 600 ribuan/gram.
- Harga oil kembali turun ke level 99.5 usd, harga nikel dan timah juga terkoreksi cukup dalam, hanya harga CPO yang kembali naik berada diposisi diatas 1000 usd/matric ton.
- Harapan IHSG untuk window dressing dan ditutup pada level diatas 3800, saat ini tergantung kepada penutupan Dow nanti malam, untuk hari ini mengingat market akan koreksi sebaiknya hati-hati, dengan melihat kepada gerakan saham Hangseng dan Nikei, serta Dow fut saja.

IHSG


OUTLOOK US & GLOBAL 29 DECEMBER 2011


• Euro melemah lebih dari 1% terhadap dolar AS dan yen sehari menjelang lelang obligasi Italia. Sementara itu bursa saham Amerika turun lebih dari 1% seiring kekhawatiran mengenai prospek ekonomi awal tahun 2012.
• Euro anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS ke 1.291 dan mencapai level terendah sejak 10‐tahun terakhir terhadap yen setelah data memperlihatkan bahwa perbankan Uni‐Eropa cenderung menyimpan uang hasil pinjamannya dari ECB, daripada mengalirkannya dalam pendanaan ke masyarakat ataupun melakukan pembelian obligasi. Terhadap yen, euro sempat mencapai level terendah sejak Juni 2001 di 100.7 yen <EURJPY=>.
• Optimisme pelaku pasar sempat terangkat oleh lelang obligasi jangka pendek Italia pada sesi eropa, namun prospek lelang untuk sesi Kamis ini lebih memberatkan sentimen pelaku pasar yang kemudian melemahkan euro.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 139.94 poin atau 1.14% ke 12,151.41, sementara Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 15.79 poin atau 1.25% ke 1,249.64 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 35.22 poin atau 1.34% ke 2,589.98. Pelemahan bursa Wall Street turut menekan kinerja bursa eropa, dimana FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0.71% ke 983.32, setelah sempat menguat 0.63% di awal sesi. Sementara itu indeks bursa utama dunia yang terangkum dalam The MSCI All‐Country World index <.MIWD00000PUS> tuurn 1.34%.
• Pelemahan pada mayoritas aset beresiko kemudian menaikkan harga obligasi Amerika, dimana obligasi pemerintah Amerika untuk tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya mengalami kenaikan 22/32, dengan imbal hasil berada pada kisaran 1.925% ‐ dibawah level psikologis 2%.
• Harga minyak U.S. crude oil prices <CLc1> turun 1.98 USD ditutup pada level 99.36 USD barrel. Pemerintah Iran menghadapi sanksi baru berkenaan dengan ekspor produknya jika mereka melakukan penghambatan terhadap aktifitas pengiriman barang di selat Hormuz.
(vaf)

Rabu, 28 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 28 DECEMBER 2011


- Pagi ini Dow ditutup relative datar, hanya turun tipis 0.02%, sehingga hari ini IHSG masih akan konsolidasi dan market cenderung makin sepi.
- Para pemain besar masih wait and see menanti awal tahun, sehingga belum merubah chart IHSG dimana bolinger band yang makin menyempit, apakah akan terjadi break out ataukah break down?
- Gerakan IHSG makin menyepit dengan range sempit antara 3750-3800, dan range yang lebih lebar 3700-3875.
- Mata uang usd kemarin menguat terhadap Rupiah, Oil menembus level 100 usd, sedangkan Gold malah turun dibawah 1600 usd.
- Hari ini market masih tidak akan kemana, yang jelas sepi, dan kemungkinan akan bermain dengan saham-saham kecil lagi

IHSG



AALI



CMNP



BUVA


OUTLOOK US & GLOBAL 28 DECEMBER 2011


• Harga minyak dunia melonjak lebih dari 1 USD pada sesi perdagangan Selasa 27 Desember menyusul ancaman Iran yang akan menghambat rute pengiriman minyak melalui selat Hormuz. Sementara itu bursa saham global ditutup stagnan setelah penguatan bursa Wall Street relatif terhambat. Sedangkan euro kembali mendekati level terendahnya sepanjang 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS, investor cenderung khawatir bahwa dengan likuiditas yang tipis pada sesi perdagangan akhir tahun ini akan memberikan komplikasi lebih dalam pada berbagai macam kemungkinan pada lelang obligasi Italia pekan ini senilai 8,5 miliar euro.
• Volume perdagangan sangat tipis di hampir semua pasar keuangan dunia, dimana mayoritas pelaku pasar masih menjalankan liburan pasca Natal dan saat ini menghadapi libur tahun baru.
• Harga minyak US crude <CLc1> ditutpu menguat 1.61 USD ke 101.29 USD per barrel menyusul kekhawatiran akan terhambatnya suplai minyak dari Timur Tengah. Rilis data ekonomi Amerika yang membaik juga turut menopang kenaikan harga minyak.
• Iran, kemungkinan besar akan mendapat sanksi dari Uni‐Eropa berkaitan dengan program nuklirnya. Namun menanggapi kemungkinan tersebut, otoritas Iran malah mengancam akan menghambat aktifitas perdagangan dan pengiriman barang melalui selat Hormuz yang merupakan daerah transit minyak dari Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak. Minyak tercatat menguat 10% sepanjang 2011, merupakan salah satu aset yang naik cukup tajam diantara aset lainnya.
• Bursa saham Amerika ditutup relatif stagnan dengan penyusutan likuiditas menyambut liburan Natal dan Tahun Baru. Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa harga rumah jenis single‐family pada Oktober mengalami pelemahan lebih dari perkiraan sebelumnya. Namun disisi lain consumer confidence pada Desember menguat lebih dari perkiraan.
• Indeks Dow Jones <.DJI> melemah 2.65 poin atau 0.02% ke 12,291.35, sedangkan Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup menguat 0.10 poin atau 0.01% ke 1,265.43, dan Nasdaq <.IXIC> menguat 6.56 poin atau 0.25% ke 2,625.20. Bursa saham eropa, the FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup stagnan di 990.35 poin, diwarnai pelemahan pada saham‐saham perbankan Italia. Bursa ekuitas di Inggris, Hong Kong dan Australia masih tutup sehubungan libur nasional di negaranya masing‐masing. Sementara bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI All‐Country World index <.MIWD00000PUS> ditutup stagnan di 300.10.
• Euro <EUR=> ditutup melemah tipis di 1.3069, dengan prospek akan melanjutkan pelemahan jika lelang obligasi Italia pekan ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Italia dijadwalkan akan merilis obligasi dengan tenor 10‐tahun senilai 8,5 miliar euro pada Kamis 29 Desember mendatang.
• Emas melemah pada sesi perdana pekan ini, terdesak technical selling di kalangan pelaku pasar seiring gagalnya rilis data ekonomi terbaru mengangkat kembali minat beli investor pada minggu terakhir 2011 ini. Pelemahan ini antara lain dipengaruhi oleh jatuh temponya opsi emas untuk Januari, meskipun pada saat yang sama harga minyak menguat dan disisi lain dolar AS melemah. Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah ke 1592.34 USD per troy ounce. Sepanjang Desember emas tercatat melemah 9%. Sementara sepanjang 2011 emas masih tercatat menguat 12%.
(vaf)

Selasa, 27 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 27 DECEMBER 2011


- Setelah liburan panjang menjelang hari Natal, kini IHSG memasuki minggu terakhir dipenghujung tahun 2011, akankah IHSG mampu menembus level 4000 ?
- Jawabannya ada pada Dow Jones yang hari Jumat kemarin ditutup pas pada level resist di level 12.300, bilamana Dow mampu menembus level 12.300 maka berpeluang menuju level 12.700, sedangkan jika sebaliknya maka Dow berpeluang menuju level 11.800 kembali.
- Demikian juga IHSG saat ini berkonsolidasi panjang dengan bolinger band yang makin menyempit, bilamana IHSG mampu menembus level 3820, maka berpeluang menuju level 3875 dan 4020, sedangkan sebaliknya maka IHSG jangan turun dibawah level 3720-3700, karena bisa turun mencapai level 3618.
- Namun sepanjang tidak ada berita buruk mengenai Eropa dipenghujung tahun, maka besar kemungkinan IHSG tutup pada level 3875-3900.
- Hari ini tidak ada yang istimewa, selain harga minyak yang berada di level 99an, namun harga saham batu bara yang relative tidak naik, kecuali saham PTBA yang aka nada aksi korporasi “buy back saham” sebanyak 5%, konon dengan harga tertinggi pada level 17.700.
- Harga Emas juga cenderung konsolidasi dalam 2 hari terakhir ini, demikian juga harga Nikel dan Timah, yang menarik harga CPO yang kembali naik, walaupun naik tipis, namun kembali diatas level psikologis 1000 usd/matrik ton, dan harga coal ada sedikit kenaikan.
- Hari ini mari kita lihat, mampukah IHSG menembus dan tutup diatas level 3820? Yang jelas jawabannya ada pada penentuan Dow nanti malam, sanggupkah Dow menembus resist 12.300?
- Untuk sementara pagi ini, kembali kita perhatikan saham-saham besar seperti ASII, UNTR, BMRI, BBRI, BBCA, GGRM, SMGR, INTP, ITMG, karena saham itu yang mewakili gerakan IHSG.
- Faktor lain yang perlu diwaspadai adalah berita buruk Perekonomian Eropa yang dihembuskan pada awal tahun 2012, jafi waspadai Minggu pertama dan minggu ke-2 bulan Januari 2012.

DOW



IHSG



BMRI



BBNI



INDF



BWPT


OUTLOOK US & GLOBAL 27 DECEMBER 2011


• Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada sesi Jumat 23 Desember, diikuti penguatan harga minyak seiring rilis data ekonomi Amerika yang memberikan prospek lebih baik pada pemulihan ekonomi Amerika. Kondisi ini kemudian menurunkan minat investor terhadap aset safe haven terutama obligasi pemerintah Amerika.
• Euro berakhir stagnan namun diperkirakan akan melanjutkan pelemahan pada sepekan terakhir menjelang akhir tahun. Pemerintah negara‐negara di kawasan Uni‐Eropa saat ini tengah menghadapi masalah pendanaan lanjutan yang diperlukan pada awal 2012, sementara pada saat yang bersamaan belum ada penanganan yang mendasar dan menyeluruh pada krisis fiskal kawasan tersebut. Dalam sepekan terakhir euro ditutup stagnan di kawasan 1.0345 dalam sesi perdagangan yang sangat tipis.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 124.35 poin atau 1.02% ke 12,294.00, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> menguat 11.33 poin atau 0.90% ke 1,265.33, sementara Nasdaq <.IXIC> naik 19.19 poin atau 0.74% ke 2,618.64. Dalam sepekan terakhir, S&P ditutup menguat 3.7%, Dow Jones naik 3.6% dan Nasdaq menguat 2,5%.
• Indeks bursa saham global ‐ MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.6%, sedangkan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup menguat 0.8%, mencatat penguatan 3,5% dalam sepekan terakhir.
• Bursa keuangan Amerika, Eropa dan beberapa negara di Asia akan ditutup pada sesi Senin 26 Desember berkaitan dengan libur hari raya Natal.
• Pada akhir pekan lalu Kongres Amerika akhirnya menyetujui perpanjangan waktu pemangkasan pajak pendapatan selama 2‐bulan yang oleh Presiden Obama dianggap merupakan salah satu faktor yang sangat vital untuk mendukung sektor ketenagakerjaan. Perpanjangan pemangkasan pajak tersebut akan mempertahankan pendapatan
pekerja, yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan daya beli terhadap barang dan jasa.
• Sementara itu Wall Street Journal melaporkan bahwa the Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level terendahnya lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Ekspektasi ini kemudian mendongkrak harapan akan lebih terpacunya pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan peningkatan pendapatan korporasi.
Sebelumnya, The Fed menyatakan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di level terendahnya hingga paling tidak pertengahan 2013 mendatang.
• Meksipun data ekonomi Amerika cukup menaikkan optimisme pelaku pasar, namun fokus pada penanganan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa akan tetap menjadi perhatian utama pelaku pasar. Dalam beberapa bulan terakhir krisis hutang kawasan tersebut telah menurunkan antusiasme pelaku pasar pada saham, euro dan juga komoditas dunia.
• Harga minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> ditutup menguat 15 cent ke 99.68 USD per barrel, sementara February Brent contract <LCOG2> ditutup menguat 7 cent ke 107.96 USD per barrel. Dalam sepekan terakhir, U.S. crude dan London Brent futures tercatat menguat 0.35% dan 5.5%.
• Harga emas di pasar spot <XAU=> ditutup menguat 0,5% ke 1606.49 USd per troy ounce setelah dalam 2‐pekan terakhir mencatat pelemahan tajam 8,4%.
(vaf)

Jumat, 23 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 23 DECEMBER 2011


- Hari ini adalah hari terakhir dan minggu terakhir sebelum Natal, dan minggu depan adalah Minggu terakhir sebelum tahun baru.
- Sampai hari Kamis kemarin IHSG masih belum mampu tembus level 3800, bahkan pada sesi ke-2 kemarin IHSG berada dalam zona merah, padahal Eropa dibuka hijau dan Dow fut makin sore makin besar positifnya.
- Disamping itu market makin terasa makin sepi, sehingga big player sudah banyak yang cuti atau liburan panjang.
- Bila tidak ada perubahan drastis dari Dow, IHSG hingga akhir tahun kemungkinan masih berkonsolidasi sekitar 3750-3820.
- Kemarin hanya saham coal yang banyak bermain, namun saham CPO yang diangkat naik lebih tinggi. Hari ini apakah saham coal masih akan berlanjut mengingat harga minyak dunia naik hingga level 99 usd ?
- Saham banking sedikit kena tekanan, karena harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru mulai merangkak naik.
- Kemarin masih tetap saham B-7 dengan saham DEWA nya yang naik luar biasa, apakah B-7 masih akan melakukan window dressing dengan saham lainnya seperti UNSP ?
- Yang jelas Bandar akan mengalihkan permainan dengan saham-saham kecil, seperti CNKO, CLPI, CLGP, PTPP, MYOH, dsb.
- Pagi ini Dow ditutup naik 0.51% sehingga masih memberikan peluang IHSG untuk berjuang untuk menembus level diatas 3800, namun sayangnya IHSG mulai semakin kekeringan liquidasi.
- Hari ini lisiting perdana saham PT Greenwood Sejahtera Tbk ( code GWSA ),
Jumlah yg ditawarkan 1.600.000.000
Harga Penawaran saham @ 250
Penjamin pelaksana emisi efek :
PT HD Capital Tbk
PT Danareksa sekuritas
PT Mandiri sekuritas

ASII



PTBA



HRUM



OUTLOOK US & GLOBAL 23 DECEMBER 2011


• Bursa saham global menguat ditunjang oleh mulai cerahnya prospek ekonomi Amerika dan menguatnya saham‐saham perbankan. Sementara itu euro melemah terhadap dolar AS seiring berlanjutnya kekhawatiran investor pada semakin meningkatnya krisis hutang kawasan tersebut. Bursa saham Amerika mendapat dukungan dari data pemerintah yang memperlihatkan penurunan jobless claims ke level terendahnya sejak 3‐1/2 tahun terakhir, sementara pada saat yang sama business investment menguat dan consumer sentiment untuk Desember juga naik ke level tertinggi sejak 6‐bulan terakhir.
• Saham‐saham sektor perbankan masih memimpin penguatan pada bursa ekuitas eropa dan juga Amerika. Para analis memandang pinjaman yang diberikan ECB kepada perbankan turut membantu bank dalam mengatasi masalah pendanaan. Indeks perbankan bursa eropa ‐ The STOXX Europe 600 Banks <.SX7P> naik 2.0%, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> menguat 1%. Indeks sektor keuangan S&P <.GSPF> naik 2%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> naik 61.91 poin atau 0.51% ke 12,169.65 dan S&P 500 <.INX> menguat 10.28 poin atau 0.835 ke 1,254, sementara Nasdaq <.IXIC> naik 21.48 poin atau 0.83% ke 2,599.45. Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> naik 0.7%.
• Para analis mengatakan bahwa pinjaman berbiaya rendah yang ditawarkan ECB kepada perbankan pada sesi Rabu 21 Desember tidak memberikan dukungan yang cukup kuat bagi euro. Pelaku pasar ragu bahwa dana tersebut nantinya akan digunakan perbankan untuk membeli obligasi negara‐negara Uni‐Eropa.
• Euro kembali melemah, investor masih pesimis bahwa pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa akan segera menghadirkan solusi bagi krisis hutang kawasan tersebut. Hal ini kemudian mendorong aksi jual investor terhadap euro ketika euro mengalami rebound. Euro ditutup relatif stagnan di kisaran 1.3045 setelah sempat menguat hingga 1.3120. Sementara itu dolar AS tercatat menguat 0,1% terhadap yen ke 78.16 yen.
• Harga minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> ditutup menguat 0.9% ke 99.53 USD per barrel, menguat dalam 4‐sesi berturut‐turut menyusul meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Iran dan Iraq. Harga minyak juga mendapat sokongan dari data ekonomi Amerika yang dirilis lebih baik dari perkiraan. Sementara itu harga tembga <CMCU3> naik 1.1%.
• Emas ditutup melemah, mengikuti penurunan euro seiring berlanjutnya kekhawatiran investor akan minimnya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas <XAU=> ditutup melemah0,6%ke1,604.64USDpertroyounce.
(vaf)

OUTLOOK US & GLOBAL 23 DECEMBER 2011


• Bursa saham global menguat ditunjang oleh mulai cerahnya prospek ekonomi Amerika dan menguatnya saham‐saham perbankan. Sementara itu euro melemah terhadap dolar AS seiring berlanjutnya kekhawatiran investor pada semakin meningkatnya krisis hutang kawasan tersebut. Bursa saham Amerika mendapat dukungan dari data pemerintah yang memperlihatkan penurunan jobless claims ke level terendahnya sejak 3‐1/2 tahun terakhir, sementara pada saat yang sama business investment menguat dan consumer sentiment untuk Desember juga naik ke level tertinggi sejak 6‐bulan terakhir.
• Saham‐saham sektor perbankan masih memimpin penguatan pada bursa ekuitas eropa dan juga Amerika. Para analis memandang pinjaman yang diberikan ECB kepada perbankan turut membantu bank dalam mengatasi masalah pendanaan. Indeks perbankan bursa eropa ‐ The STOXX Europe 600 Banks <.SX7P> naik 2.0%, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> menguat 1%. Indeks sektor keuangan S&P <.GSPF> naik 2%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> naik 61.91 poin atau 0.51% ke 12,169.65 dan S&P 500 <.INX> menguat 10.28 poin atau 0.835 ke 1,254, sementara Nasdaq <.IXIC> naik 21.48 poin atau 0.83% ke 2,599.45. Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> naik 0.7%.
• Para analis mengatakan bahwa pinjaman berbiaya rendah yang ditawarkan ECB kepada perbankan pada sesi Rabu 21 Desember tidak memberikan dukungan yang cukup kuat bagi euro. Pelaku pasar ragu bahwa dana tersebut nantinya akan digunakan perbankan untuk membeli obligasi negara‐negara Uni‐Eropa.
• Euro kembali melemah, investor masih pesimis bahwa pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa akan segera menghadirkan solusi bagi krisis hutang kawasan tersebut. Hal ini kemudian mendorong aksi jual investor terhadap euro ketika euro mengalami rebound. Euro ditutup relatif stagnan di kisaran 1.3045 setelah sempat menguat hingga 1.3120. Sementara itu dolar AS tercatat menguat 0,1% terhadap yen ke 78.16 yen.
• Harga minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> ditutup menguat 0.9% ke 99.53 USD per barrel, menguat dalam 4‐sesi berturut‐turut menyusul meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Iran dan Iraq. Harga minyak juga mendapat sokongan dari data ekonomi Amerika yang dirilis lebih baik dari perkiraan. Sementara itu harga tembga <CMCU3> naik 1.1%.
• Emas ditutup melemah, mengikuti penurunan euro seiring berlanjutnya kekhawatiran investor akan minimnya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas <XAU=> ditutup melemah0,6%ke1,604.64USDpertroyounce.
(vaf)

Kamis, 22 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 22 DECEMBER 2011


- Dow sepanjang hari kemarin berada dalam tekanan jual, mendekati penutupan berhasil tutup + 0.03%, seperti mirip gerakan IHSG 2 hari yang lalu.
- Kemarin IHSG begitu dibuka naik tanpa volume yang besar, sehingga dimanfaatkan oleh sebagian trader lokal untuk mengadakan aksi profit taking, sehingga akhirnya IHSG tidak mampu tembus level 3800.
- Kemarin kenaikan IHSG sangat tidak seimbang, hanya mampu naik 1.1%, tidak seimbang dengan kenaikan EIDO yang naik diatas 3%.
- Pagi ini ini EIDO hanya naik 0.02%, harga minyak masih naik level 98 usd, sedangkan harga gold sempat naik mendekati 1650 usd/troy ounce, akhirnya hanya turun kembali ke level 1617.
- Yang mengecewakan adalah semua saham coal yang tidak bergerak naik, sementara harga minyak telah mendekati level 100 usd.
- Saham B-7 diluar BUMI, malah sepertinya sedang mengadakan window dressing, seperti ENRG, DEWA, UNSP.
- Hari ini tanggal 22 Desember hari Rabu, sehingga minggu ini tinggal hari Kamis dan Jumat (tanggal 23 dan 24 Desember 2011), hampir dipastikan hari Jumat tanggal 24 Desember menjelang Malam Natal, jadi market IHSG akan lebih sepi lagi.
- Konon tanggal 26 Desember 2011 hari Senin, market IHSG masih tutup (mohon dicek lagi), sehingga Jumat ini akan terjadi long week end.
- Kemarin IHSG tutup mendekati level 3800 (kurang 6 points), sanggupkah hari ini IHSG tembus kembali diatas 3800? Kata kuncinya IHSG harus berhasil tutup diatas level 3808.
- Bagi yang masih memeliki barang banyak, sebaiknya mengurangi dulu posisi mengingat kita akan memasuki liburan panjang di hari Natal, untuk mengurangi resiko.
- Faktor posisifnya adalah sampai hari ini Asing masih melakukan net buying terhitung sejak Indonesia masuk dalam rating invesment grade.

BMTR



INDF



ENRG



DEWA


OUTLOOK US & GLOBAL 22 DECEMBER 2011


• Euro berakhir melemah pada sesi Rabu 21 Desember seiring munculnya keraguan pada efektifitas pinjaman ECB terhadap perbankan, pelaku pasar meragukan perbankan akan menggunakannya untuk membeli obligasi negara‐negara eropa. Sementara itu rilis earning Oracle yang kurang menggembirakan kemudian menahan saham‐saham teknologi dan mengantarkan bursa Wall Street ditutup relatif stagnan. Bursa saham global rata‐rata ditutup menguat, mengikuti penguatan tajam pada sesi Selasa, meskipun volume perdagangan cukup tipis menjelang libur akhir tahun. Imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol menguat, menutupi pelemahan dalam 8‐sesi sebelumnya, sementara itu harga obligasi Jerman atau German Bunds naik.
• ECB meminjamkan dana senilai 489 miliar euro (641.08 miliar USD) kepada perbankan kawasan Uni‐Eropa untuk menekan kemungkinan kesulitan pendanaan dan likuiditas, serta menghimbau dana tersebut digunakan untuk membeli obligasi Spanyol dan Italia. Namun pelaku pasar kemudian menilai, besarnya dana yang dipinjamkan ECB tersebut semakin memberikan kejelasan akan besarnya tekanan keuangan yang dialami perbankan Uni‐Eropa saat ini.
• Sementara itu saham produsen piranti lunak terbesar ketiga dunia ‐ Oracle Corp <ORCL.O>, melemah 11.7% setelah earning‐nya anjlok dibawah perkiraan untuk pertama kalinya sejak 1 dekade terakhir. Sementara itu saham Microsoft Corp <MSFT.O> turun 1%. Sektor teknologi S&P <.GSPT> melemah 2%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat tipis 4.16 poin atau 0.03% ke 12,107.74, sedangkan indeks S&P 500 <.INX> menguat 2.42 poin atau 0.19% ke 1,243.72. Namun indeks Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 25.76 poin atau 0.99% ke 2,577.97. Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 0.23%, sementara the European benchmark FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutupmelemah 0.47%.
• Euro melemah terhadap dolar AS meskipun setelah permintaan terhadap penawaran pinjaman biaya rendah oleh ECB kepada perbankan Uni‐Eropa mencapai jumlah yang cukup besar atau melebihi perkiraan. Namun pelaku pasar menanggapi dingin, dan ragu bahwa program tersebut belum serta merta menangani krisis Uni‐Eropa. Euro <EUR=> yang sempat menguat hingga 1% ke 1.3200 level tertinggi sejak 1‐pekan terakhir, kemudian ditutup melemah 0,3% terhadap dolar AS ke kisaran 1.3040.
• Harga minyak jenis U.S. crude futures ditutup menguat 1.43 USD atau 1,5% ke 98.67 USD per barrel, setelah data memperlihatkan cadangan minyak Amerika mengalami penurunan ke level terendah sejak akhir 2008 silam.
• Emas ditutup melemah, mengikuti pelemahan euro terhadap dolar AS setelah pinjaman ECB kepada perbankan kawasan Uni‐Eropa gagal menopang optimisme pelaku pasar bahwa program tersebut akan dapat mengatasi krisis hutang Uni‐Eropa. Harga emas di pasar spot <XAU=> ditutup melemah ke 1611.79 USD per tory ounce.
(vaf)

Rabu, 21 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 21 DECEMBER 2011


- Pagi ini Dow Jones ditutup naik 2.87% sehingga berada diatas level 12.000an kembali, disebabkan keluarnya data penjualan rumah di Amerika yang melonjak tajam sejak 19 bulan terakhir.
- Harga minyak dunia naik ke level 97 usd (+3.32%), harga gold naik diatas level 1600 usd, tepatnya 1615 usd (+1.3%), hampir semua harga komoditi naik semua termasuk Timah dan Nikel.
- Selama beberapa hari ini saham banking papan atas cukup kuat, dan bila hari ini saham mining terutama saham coal bergerak naik, maka IHSG berpeluang besar untuk menembus level 3800 kembali, seperti dow yang berhasil menembus level 12.000.
- Kalau kita lihat EIDO naik 3.6%, berarti IHSG bisa naik diatas 100 point (3.6% x 3750 = 135 points), sehingga IHSG seharusnya mampu tembus level 3750+135 = 3885, namun saya ambil yang moderatnya IHSG berpeluang naik hari ini antara 3820-3850.
- Hari ini mari kita lihat saham coal, apakah naik atau masih ditekan turun? Ini sebagai penentu berapa besar kenaikan IHSG hari ini.
- Saham yang masih sebagai penunjuk Index adalah tetap ASII, UNTR, ITMG, BMRI, BBRI, BBCA, SMGR, INTP.

BBRI



BMRI



UNTR



ITMG



HRUM


OUTLOOK US & GLOBAL 21 DECEMBER 2011


• Bursa saham global mencatat penguatan terpesat sejak 3‐minggu terakhir, sementara itu euro melanjutkan penguatannya seiring rilis data ekonomi Amerika dan Jerman yang melebihi perkiraan. Sentimen positif juga ditunjang oleh lelang obligasi Spanyol yang sesuai harapan. Bursa saham Amerika menguat tajam, ditopang oleh saham‐saham material dan komoditas. Kinerja bursa Wall Street juga mendapat dukungan dari rilis data housing starts Amerika yang memperlihatkan kenaikan ke level tertinggi sejak 1‐1/2 tahun terakhir sementara itu izin mendirikan rumah juga naik, sebagai indikator pengembangan properti di beberapa bulan kedepan.
• Saham‐saham perbankan mendapat dukungan tambahan dari langkah The Fed yang mengajukan aturan likuiditas dan permodalan baru untuk bank‐bank besar yang nampaknya akan sepadan dengan standar internasional. Namun demikian para pelaku pasar masih memperhatikan dengan seksama perkembangan dari krisis hutang Uni‐Eropa, ditengah sesi perdagangan dengan volume tipis menjelang libur akhir tahun.
• Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 2.%, membukukan performa terbaik sejak 30 November silam, sementara itu bursa saham eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 2%. Sedangkan indeks Dow Jones <.DJI> naik 337.32 poin atau 2.87% ke 12,103.58, indeks S&P 500 <.INX> menguat 35.95 poin atau 2.98% ke 1,241.30. Nasdaq <.IXIC> 80.59, 3.19% ke 2,603.73.
• Optimisme pelaku pasar ditunjang oleh data business morale Jerman yang naik tajam pada Desember, menandakan kuatnya stabilitas ekonomi terbesar eropa tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir sentimen pelaku pasar dipengaruhi oleh kondisi yang berkembang di Uni‐Eropa menyusul eskalasi krisis hutang yang mengancam keberlangsungan blok ekonomi kawasan tersebut.
• Euro mencatat penguatan 0,6% terhadap dolar AS ke 1.3077 <EUR=>, setelah sempat menguat ke session high 1.3131. Berkembangnya ekspektasi bahwa perbankan eropa akan mengajukan pinjaman dalam jumlah besar dalam penawaras yang diajukan ECB pada sesi Rabu ini juga turut menopang sentimen pelaku pasar. ECB akan menawarkan pinjaman dengan biaya murah untuk 3‐tahun kedapan bagi institusi keuangan asal Uni‐Eropa.
• Imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol melemah, ditengah ekspektasi bahwa bank‐bank asal eropa akan meminjam dana dari ECB dan akan menggunakan sebagian dari pinjaman itu untuk membeli obligasi. Namnun demikian sebagian bank diperkirakan akan menggunakan dana tersebut untuk membayar hutangnya masing‐ masing untuk menyehatkan neraca keuangannya. Imbal hasil obligasi Italia ber tenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> melemah 23 basis poin ke 6.632%, sementara imbal hasil obligasi Spanyol <ES10YT=TWEB> turun 13 bps ke 5.127%.
• Harga minyak jenis Brent <LCOc1> dan U.S. crude futures <CLc1> menguat lebih dari 3% ke kisaran 97.57 USD per barel menyusul pelemahan dolar AS dan ancaman berkurangnya suplai dari Kazakhstan serta Iran.
• Emas mencatat kenaikan ke level tertinggi sejak 1‐pekan terakhir mengikuti penguatan euro, namun volume perdagangan sangat tipis dan para trader diperlirakan mulai enggan mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang libur akhir tahun. Harga spot emas <XAU=> menguat 1,3% ke level 1,613 USD per troy ounce.
(vaf)

Selasa, 20 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 20 DECEMBER 2011


- Pagi ini Dow kemabali ditutup – 0.84%, sehingga bursa Eropa dan IHSG berpeluang tertekan kembali.
- Kemarin IHSG cukup perkasa walaupun sepanjang hari dalam posisi tertekan, namun akhirnya bisa ditutup naik tipis, dibandingkan dengan bursa-bursa Hongkong dan Jepang yang terkoreksi cukup dalam.
- Hal ini disebabkan oleh karena asing melakukan net buy cukup lumayan, sehingga aksi jual dari para trader lokal tidak begitu agresif dan harga tertahan untuk tidak turun lebih lanjut pada awal pre opening, dengan saham ASII dibuka langsung open gap up ke level 72.500.
- Apakah hari ini IHSG mampu bertahan kembali? Kalau asing masih melakukan net buying, maka tidak ada yang tidak mungkin, karena financial asing jauh lebih besar daripada tenaga trader lokal.
- Jadi hari ini saya tidak bisa berbicara panjang lebar, harga minyak masih berkisar 93 usd, harga gold masih dibawah 1600 usd/troy ounce, sehingga saham-saham berbasic komoditi masih relative tertekan seperti ITMG, ADRO, BUMI, dlsb.
- Sedangkan saham yang masih berpeluang menahan index masih berkisar kepada saham banking BMRI, BBRI, BBCA, dan beberapa saham property seperti ASRI, APLN, SSIA, dlsb.
- Sekali lagi waspadai bila IHSG turun dalam, terutama jika lebih rendah dari 3750.

IHSG



BMRI



CPIN



OUTLOOK US & GLOBAL 20 DECEMBER 2011


• Bursa saham global kembali terpuruk pada sesi awal pekan ini dimana investor menyambut dingin langkah petinggi Uni‐Eropa untuk mengetatkan kebijakan fiskal kawasan untuk menanggulangi semakin mendalamnya krisis yang akan menekan pertumbuhan ekonomi global. Turut memberikan tekanan pada sentimen pelaku pasar adalah sulitnya tercapai kesepakatan diantara para menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa dalam meningkatkan dana talangan yang akan digunakan IMF senilai 200 miliar euro, Inggris menolak ikut dalam program tersebut.
• Bursa saham Amerika turun sekitar 1%, sementara bursa saham eropa ditutup melemah dalam sesi perdagangan yang cukup sempit tertekan data perumahan Cina yang meningkatkan kekhawatiran akan permintaan dari negara tersebut yang kemudian menekan saham‐saham perusahaan pertambangan. Sementara itu komentar dari Presiden ECB Mario Draghi, menambah suram sentimen pelaku pasar akan prospek ekonomi Uni‐Eropa yang tengah menghadapi kemungkinan perlambatan yang signifikan, Draghi juga menekankan bahwa tahun 2012 akan merupakan tahun yang sangat sulit bagi sektor perbankan.
• Saham dari institusi keuangan terbesar Amerika kembali anjlok tajam, dimana saham Bank of America Corp ditutup dibawah level 5 USD per lembar, yang merupakan level terendahnya sejak krisis keuangan 2009 silam. Sedangkan saham Citigroup Inc turun 4,7% ke 24.82 USD per lembar.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 100.13 poin atau 0.84% ke 11,766.26, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup melemah 14.31 poin atau 1.17% ke 1,205.35 dan Nasdaq <.IXIC> merosot 32.19 poin atau 1.26% ke 2,523.14. Sementara itu indeks the FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0,1% ke 957.45. Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PUS> turun 1.2%.
• Kekhawatiran akan mengerucutnya krisis hutang Uni‐Eropa kembali menekan euro ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir. Sementara itu dolar AS mendapat sokongan dari maraknya aksi beli investor terhadap aset safe haven menyusul ketidakpastian kondisi politik di Semenanjung Korea pasca kematian pemimpin Korut Kim Jong‐il. Euro telah mengalami tekanan sejak akhir pekan lalu setelah lembaga pemeringkat Fitch menyatakan akan memangkas peringkat hutang Perancis dan 6 negara Uni‐Eropa lainnya karena solusi yang komprehensif akan penanganan krisis hutang kawasan “secara teknikal dan politis sangat sulit tercapai”. Euro berakhir melemah 0,4% terhadap dolar AS ke 1.2994.
• Harga obligasi pemerintah Amerika meningkat seiring pelemahan bursa ekuitas Amerika yang meningkatkan minat investor akan aset safe haven. Harga obligasi Amerika bertenor 10‐tahun <US10YT=RR> naik 12/32, sementara imbal hasilnya berada pada kisaran 1.81%.
• Harga minyak kembali melemah, dimana minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> turun 0,1% ke 93.83 USD per barel.
• Harga emas melemah pada sesi awal pekan ini seiring pelemahan euro akibat berlanjutnya kekhawatiran akan krisis keuangan kawasan tersebut, namun demikian pergerakan masih berada dalam kisaran yang terbatas dimana likuiditas di pasar keuangan juga mulai turun menjelang liburan akhir tahun. Harga spot emas <XAU=> ditutup melemah 0,3% ke 1593 USD per troy ounce.
(vaf)

Senin, 19 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 19 DECEMBER 2011


- Hari Senin ini tanggal 19 Desember 2011, berarti kita hanya mempunyai waktu trading di bursa IHSG tinggal 2 minggu lagi, yakni minggu sekarang sebelum hari Natal, dan minggundepan setelah hari Natal.
- Akankah market masih mempunyai power untuk window dressing? Sepertinya kalaupun ada hanya minggu ini, setelah hari Natal biasanya market lebih sepi lagi.
- Pengaruh lembaga peringkat International Fitch yang menaikan peringkat hutang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- sehingga Indonesia meraih predikat Investment grade, membuat IHSG jumat kemarin melesat naik +1,8% dan berhasil tutup pada level 3768, sehingga secara Tenikal Analis Chart IHSG menjadi bagus kembali, karena high hari Jumat > daripada High hari Kamisnya, dan seperti yang saya uraikan kemarin pada chart IHSG, bahwa IHSG baru akan bagus jika mampu tutup diatas 3750 kembali.
- Saat ini IHSG akan kembali mencoba kembali naik level 3800an, dengan level resistant pada level 3803, 3833, 3857, 3875. Dan apabila berhasil tembus level 3875, maka akan berpeluang menuju level 4021.
- Namun hati-hati juga bila kondisi berubah ketika IHSG tidak mampu menembus level 3800an, karena berita Indonesia masuk ke level Investment grade sudah menjadi berita basi, sehingga ada juga kemungkin para trader melakukan “sell on news”, oleh karena itu tetap perhatikan market apakah asing melakukan net sell ataukah net buy? Demikian juga perhatikan nilai Rupiah terhadap Usd makinmenguat ataukah sebaliknya makin melemah ?
- Kalau kita perhatikan penutupan Dow hari Jumat kemarin yang tutup flat -0.02%, sehingga pagi ini kita hanya bisa berpatokan kepada dow fut apakah bermain di zona merah atau hijau, serta melihat market Asia sebelum IHSG pre opening.
- Perhatikan kembali saham-saham market leader seperti ASII, UNTR, BBCA, BBRI, BMRI, ITMG, INTP, SMGR.


UNTR



BBRI



ITMG



ABMM




OUTLOOK US & GLOBAL 19 DECEMBER 2011


• Akhir pekan lalu bursa saham global ditutup beragam, sementara euro ditutup stagnan pada sesi akhir pekan lalu seiring berkembangnya kekhawatiran akan prospek pemangkasan peringkat kredit beberapa negara Uni‐Eropa yang menurunkan minat terhadap aset beresiko. Pesimisme akan potensi berkembangnya krisis keuangan Uni‐Eropa menutupi rilis data ekonomi Amerika yang membaik. Volume perdagangan berada di bawah rata‐rata perdagangan harian menjelang libur akhir tahun.
• Sementara itu kegelisahan para investor akan prospek pemangkasan peringkat hutang negara‐negara di kawasan Uni‐Eropa menopang minat pada aset yang dipandang lebih aman yaitu obligasi pemerintah Amerika dan Jerman. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings akhir pekan lalu menempatkan Belgia, Siprus, Perancis, Irlandia, Italia, Slovenia dan Spanyol dalam pengawasan untuk kemungkinan pemangkasan. Fitch bahkan memperkirakan bahwa langkah yang komprehensif dalam penanganan krisis nampaknya “secara teknikal dan politis sangat sulit tercapai”.
• Data pemerintah Amerika yang rilis pada sesi Jumat memperlihatkan bahwa tekanan inflasi Amerika semakin menyusut, data tersebut kemudian menghembuskan ekspektasi di kalangan investor bahwa The Fed dapat menempuh upaya lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi. Sebelumnya, pada sesi Kamis, rilis data sektor ketenagakerjaan memperlihatkan adanya prospek pemulihan. Namun demikian kekhawatiran investor mengenai krisis hutang Uni‐Eropa masih berlanjut seiring belum adanya langkah yang drastis dan menyeluruh serta mendasar pada penanganan krisis pasca hasil KTT Brussels pekan sebelumnya yang kurang meyakinkan.
• Bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> tercatat menguat 0.3% setelah sempat merosot ke level terendah dalam 3‐pekan terakhir pada sesi Kamis 15 Desember, dalam sepekan terakhir tercatat melemah 3,5%. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah tipis 2.42 poin atau 0.02% ke 11,866.39, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup menguat 3.91 poin atau 0.32% ke 1,219.66 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 14.32 poin atau 0.56% ke 2,555.33. Sepanjang pekan lalu, Dow tercatat melemah 2.7%, S&P turun 2.9% dan Nasdaq melemah 3.5%. Bursa saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 0,5%, tercatat merosot 2.9% dalam sepekan terakhir.
• Euro berhasil bertengger pada kisaran 1.3 per dolar AS setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir pada sesi Rabu 14 Desember lalu. Dalam sepekan terakhir, euro tercatat melemah 2,6% terhadap dolar AS ke 1.3035. Euro tercatat melemah 1,8% terhadap sterling ke 0.8388 setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 10‐bulan terakhir di 0.8369.
• Emas <XAU=> berhasil bangkit dari pelemahan tajam sejak awal pekan lalu akibat aksi likuidasi besar‐besaran para investor menyambut akhir tahun. Sementara pada sesi Jumat emas tercatat menguat 1,5% ke kisaran 1597.60 USD per troy ounce setelah sempat mencetak level terendah sejak September pada sesi Kamis 15 Desember. Dalam sepekan terakhir, emas tercatat melemah 6,55%, yang merupakan pelemaham mingguan terbesar sejak akhir September silam.
• Sementara itu minyak gagal mempertahankan penguatan awal sesi seiring pesimisme pelaku pasar akan prospek permintaan minyak global terdampak krisis Uni‐Eropa. Minyak jenis February Brent crude futures <LCOG2> ditutup melemah 25 cent ke 103.35 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 34 cent ke 93.53 USD per barel setelah berada dibawah level moving average 300‐harian nya.
(vaf)

Jumat, 16 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 16 DECEMBER 2011


- Kemarin IHSG sempat terjungkal diatas 2%, namun akhirnya ditutup -1.3%, setelah mendapat angin segar dari Eropa yang dibuka positif dan dow yang makin sore makin hijau.
- Turunnya IHSG ke level 3700, membuat garis up trend IHSG patah, sehingga bila IHSG tidak dapat kembali diatas 3750, maka IHSG akan masuk ke dalam pola konsolidasi dengan range : Support 3919-3585, dan Resist 3858.
- Factor positif datang setelah IHSG ditutup yaitu berita Lembaga Pemeringkat Fitch memasukan Indonesia kepada level Investor grade, yang terjadi setelah Indonesia krismon sejak tahun 1997, hingga kini Indonesia baru bisa kembali ke level tsb, dan membuka kemungkinan besar Asing untuk investasi kembali di Indonesia, lebih jelasnya diuraikan dari berbagai berita dibawah.
- Menjelang pagi dini hari, Dow ditutup tidak terlalu istimewa, hanya naik +0.38% dan ditutup belum mampu diatas level psikologis 12.000, dan harga emas juga masih dibawah 1600 usd, tepatnya dilevel 1573 usd, dan harga minyak dunia semakin turun ke level dibawah 95 usd kembali.
- Pertanyaannya sekarang adalah sanggupkah IHSG anomaly dan naik tinggi setelah Indonesia mendapat level Invesment Grade, ataukah IHSG masih tetap memble seperti kemarin dan kekeringan likwiditas? Mari kita saksikan market IHSG hari ini, dan jangan lupa hari ini adalah hari Jumat, dan biasanya sepi.
- Jawabannya kalau IHSG dibuka langsung naik tinggi dan asing agresif masuk kembali, jangan segan kita segera masuk market pula, namun bila IHSG memble, maka Sell On Strong (SOS) adalah kesempatan buat kita para trader mengamankan dulu posisi.
- Perhatikan beberapa saham petunjuk IHSG yaitu ASII, GGRM, ITMG, BBCA, BMRI, BBRI, UNTR, INDF.

IHSG



BMRI



BBCA



TLKM



SSIA


OUTLOOK US & GLOBAL 16 DECEMBER 2011


• Bursa saham Amerika dan euro berhasil menguat pasca pelemahan beruntun dalam 3‐sesi sebelumnya, menyusul rilis data ekonomi Amerika yang cukup menggembirakan dan kesuksesan lelang obligasi Spanyol yang sedikit meredakan kekhawatiran akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Jobless claims di Amerika turun ke level terendah sejak 3‐1/2 tahun terakhir pada pekan lalu, yang kemudian meningkatkan optimisme bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Sementara itu sinyal penguatan dari sektor manufaktur juga turut menopang minat investor pada aset beresiko.
• Sinyal perbaikan ekonomi zona eropa juga mulai terlihat, antara lain dari rilis data manufaktur yang secara tak terduga mengalami kenaikan pada Desember, meskipun masih berada pada level kontraksi dalam 3‐bulan terakhir. Namun demikian, belum adanya rencana yang komprehensif dari para pemimpin Uni‐Eropa dalam penanganan krisis keuangan kawasan tersebut masih cenderung akan membuat investor lebih defensive.
• Hasil KTT Uni‐Eropa pekan lalu gagal meyakinkan investor akan resolusi menyeluruh dan mendasar pada penanganan krisis ekonomi kawasan tersebut. Kondisi ini kemudian menghasilkan tekanan pada ECB untuk melakukan upaya tambahan diantaranya dengan pembelian obligasi dalam jumlah besar. Ide tersebut ditolak oleh Jerman dan juga oleh ECB sendiri. Presiden ECB – Mario Draghi mengatakan bahwa para pemimpin Uni‐Eropa sudah berada dalam lajur yang benar dalam rangka membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat, namun Draghi mengingatkan bahwa program pembelian obligasi tidak akan bertahan lama dan akan memakan biaya sangat tinggi.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 45.33 poin atau 0.38% ke 11,868.81, indeks S&P 500 <.SPX> ditutup menguat 3.93 poin atau 0.32% ke 1,215.75 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 1.70 poin atau 0.07% ke 2,541.01. Sedangkan indeks dari saham‐saham terkemuka eropa <.FTEU3> ditutup menguat 1% dan indeks bursa saham global MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 0.4%.
• Euro kemudian menguat setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,2% terhadap dolar AS ke kisaran 1.30 setelah sempat anjlok hingga level 1.2945. Level support untuk euro berada pada level 1.2860 yang merupakan level terendahnya untuk 2011 ini. Sementara itu Swiss franc menguat ditunjang langkah SNB yang mempertahankan level batas terhadap euro yang masih berada di 1.20 per euro <EURCHF=>.
• Emas melanjutkan pelemahannya, menyusul maraknya aksi likuidasi pada fund manager menjelang akhir tahun. Harga spot emas tercatat melemah 0,5% ke 1569.75, setelah sempat mencapai level terendah sejak September di 1561.13.
• Sementara itu harga minyak dunia melemah, setelah sempat anjlok tajam dan mencetak performa harian terburuk sejak September menyusul kekhawatiran bahwa krisis keuangan Uni‐Eropa akan menurunkan permintaan minyak secara global. Harga minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 1.08 USD atau 1.1% ke 93.87.
(vaf)

Kamis, 15 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 15 DECEMBER 2011


- Apabila ada sesuatu fenomena yang aneh dan tidak sedap dipandang mata, apakah itu tanda-tanda alam (TAL) sesuatu yang akan terjadi ? Saya mengatakan hal ini karena harga emas yang longsor 3 hari berturut-turut dari level 1750 hingga level 1575, artinya dalam 3 hari berturut-turut telah TURUN SEBESAR 10%, sangguh LUAR BIASA.
- Disamping itu harga semua komoditi juga longsor tajam, Oil turun 5% dalam 1 hari, hingga level dibawah 95 usd, demikian juga harga Timah turun 850 usd, dan harga Nikel turun 835 usd.
- Hanya harga CPO yang naik sebesar 1.67%.
- Window dressing sedang terjadi pada saham-saham kecil, sedangkan pada saham-saham besar apakah akan terjadi Window Dressing?
- Kemarin hanya saham Bakrie yang bisa bertahan serta saham-saham skctor semen, property dan consumers.
- Secara bandarmologi yang saya khawatirkan adalah diangkatnya saham B-7 berarti Bandar distribusi pada saham-saham lain? Dan ketika saham B-7 selesai diangkat, berarti giliran saham B-7 yang diturunkan, dan market tidak akan tahan lagi?
- Pandangan itu belum tentu benar, namun sebaiknya untuk diantisipasi dengan cara mengurangi dulu muatan.
- Pagi ini dow ditutup turun diatas 1% dan dibawah level psikologis 12.000, that is not so good..
- Mau main saham B-7, silahkan saja secara TA bagus, namun jangan terlalu pede dan berlebihan saja, dan jangan lupa pasang stop loss atau trailing stop.

OUTLOOK US & GLOBAL 15 DECEMBER 2011


• Bursa saham Amerika, harga minyak dunia, harga emas dan euro semuanya ditutup melemah sebagai dampak dari naiknya borrowing cost Italia yang semakin menaikkan kekhawatiran investor akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Langkah The Fed yang belum melanjutkan kembali program pembelian aset juga turut menopang naiknya minat investor pada obligasi Jerman dan Amerika.
• Pasar ekuitas global kembali anjlok dan mencatat pelemahan dalam 3‐sesi berturut‐turut sementara euro mencapai level terendah sejak 11 bulan terakhir. Sementara itu minyak dan emas membukukan performa harian terburuk sejak akhir September silam. Dalam lelang obligasi Italia untuk tenor 5‐tahun, terjadi kenaikan borrowing cost menjadi 6,47%, atau merupakan level tertinggi sejak November silam yang mencapai 6,3%. Sementara di sisi lain lelang obligasi Jerman untuk tenor 2‐tahun mendulang kesuksesan dengan imbal hasil yang sangat rendah di 0,29%.
• Tingginya permintaan terhadap obligasi Jerman dengan tenor 2‐tahun dan obligasi Amerika dengan tenor 30‐tahun memberikan gambaran nyata meningkatnya keputusasaan investor dalam upaya mengamankan asetnya masing‐masing.
• Indeks Dow Jones <.DJI> turun 131.46 poin atau 1.10% ke 11,823.48, indeks S&P500 <.SPX> tuurn 13.91 poin atau 1.13% ke 1,211.82 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 39.96 poin atau 1.55% ke 2,539.31. Sementara itu indeks dari saham‐saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 2,1%.
• Euro tercatat melemah 0,4% terhadap dolar AS ke 1.2979, setelah anjlok di bawah level 1.3 untuk pertama kalinya sejak Januari. Pelaku pasar saat ini memprediksi euro akan turun lebih dalam lagi jika terjadi pemangkasan peringkat kredit negara‐negara Uni‐Eropa. Sementara itu indeks dolar AS <.DXY>, yang mengukur kinerja dolar AS terhadap mata uang utama dunia naik ke level tertinggi sejak Januari, menguat 0,4% ke 80.555.
• Kanselir Jerman Angela Merkel di hadapan parlemen Jerman mengatakan bahwa pengetatan anggaran sangat diperlukan guna menanggulangi krisis hutang Uni‐Eropa, Merkel memprediksi krisis ini baru akan dapat ditangani dalam hitungan tahun. Pandangan Merkel ini semakin melengkapi kegalauan investor yang tidak kunjung menemui kepastian akan resolusi komplit dan menyeluruh terhadap krisis hutang yang telah menyedot energi sejak 2‐tahun terakhir.
• Investor mengalihkan investasinya pada aset‐aset yang cenderung lebih aman, seperti dolar AS dan obligasi yang kemudian berimbas pada anjloknya minyak, emas dan komoditas industrial seiring ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi global masih akan terus berlangsung.
• Harga tembaga di bursa London <CMCU3> ditutup melemah 5% ke 7,222.75 USD per ton, mencapai level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir, sementara minyak jenis Brent crude <LCOF2> ditutup melemah 4,1% ke 105.02 USD per barrel dan minyak jenis US crude untuk pengiriman Januari <CLc1> ditutup melemah 5,2% ke 94.95 USD per barel. Emas melemah 3,9% ke 1,566.79 USD per troy ounce, setelah membukukan rekor harga terendahnya sejak September silam, akibat maraknya aksi ambil untung pelaku pasar untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lainnya.
(vaf)

Rabu, 14 Desember 2011

IHSG OUTLOOK 14 DECEMBER 2011



- Seperti diawal minggu saya katakan bahwa IHSG di bulan Desember 2011 ini masih mempunyai sisa waktu 2 minggu lagi (Setelah hari Natal tidak dihitung, karena market sudah sepi), dan IHSG maupun Dow dalam posisi jenuh beli, sehingga ada kemungkinan minggu ini koreksi dulu, dan kemungkinan minggu depannya ada kemungkinan market mencoba untuk window dressing.
- Maka kita lihat Senin kemarin IHSG naik 0.87%, sedangkan hari Selasa kemarin IHSG turun 0.75%, pada subuh ini dow ditutup turun sekitar 0.55%, padahal Dow open sempat gap up sekitar 1%., sehingga besar kemungkinan IHSG pada hari Rabu ini terkoreksi kembali.
- Namun penurunan IHSG kemarin terdapat 2 hal yang patut diperhatikan :
a. Penurunan tidak disertai dengan volume yang besar.
b. Sektor Semen, Kontruksi dan Properti malah naik luar biasa.
c. Asing net sell memang cukup besar hampir 800 milyard, namun ada terjadi crossing pada saham MNCN sebesar 464 M, dan saham AMRT 59 M, sehingga bila dikeluarkan ke2 saham itu, asing net sell sebesar 277 M, masih cukup lumayan besar juga.
- Namun bila IHSG tidak lebih rendah dari level 3700, maka koreksi masih cukup sehat, dan diharapkan IHSG masih mempunyai peluang untuk tutup pada level 3800-3875 diakhir tahun 2011 ini. Semoga….
- Kita boleh berpengharapan yang baik, namun harus menjaga setiap kemungkinan yang buruk, karena IHSG telah 2 tahun berturut-turut pada awal Januari tahun 2008 dan 2009, IHSG langsung turun cukup dalam.
- Dow sendiri sepertinya berat untuk menembus level 12.300, sehingga IHSG juga berat untuk menembus level 3800-3850, sehingga trading masih tetap lebih baik daripada buy and hold.

IHSG
 


CMNP



TLKM



APLN




OUTLOOK US & GLOBAL 14 DECEMBER 2011


• Euro anjlok ke level terendah dalam 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS, sementara itu bursa saham Amerika juga mengalami pelemahan seiring berlanjutnya kekhawatiran investor akan krisis hutang Uni‐Eropa. Turut menekan optimisme investor adalah pandangan the Federal Reserve yang menyatakan bahwa gonjang‐ganjing di pasar keuangan berpotensi menimbulkan resiko serius bagi ekonomi Amerika. Hasil KTT Uni‐Eropa pekan lalu belum cukup memberikan keyakinan bagi pelaku pasar akan penanganan krisis ekonomi kawasan tersebut.
• Kondisi ini diperparah oleh komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel yang menolak ide untuk menaikkan batas pendanaan dari dana talangan Uni‐Eropa kedepannya diatas 500 miliar euro. Pernyataan Merkel semakin menyudutkan harapan investor akan kemajuan resolusi krisis keuangan Uni‐Eropa yang telah menyedot perhatian sepanjang 2‐tahun terakhir.
• Euro anjlok 1,1% terhadap dolar AS ke 1.3033 setelah sempat merosot hingga level 1.3015 yang merupakan level terendahnya sejak pertengahan Januari silam. Sementara itu terhadap yen, euro juga melemah ke level terendahnya sejak 2‐bulan terakhir di 101.49 sebelum akhirnya ditutup melemah 1,2% ke 101.56. Sedangkan terhadap sterling, euro merosot ke level terendah sejak 9‐bulan terakhir di 0.8398.
• Dengan perkembangan terakhir, saat ini investor mulai berpandangan bahwa pemangkasan peringkat hutang beberapa negara di Uni‐ Eropa termasuk Jerman dan Perancis cepat atau lambat akan terjadi. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengatakan bahwa para pemimpin zona eropa gagal untuk menghadirkan solusi yang komprehensif terhadap krisis keuangan saat ini, sementara lembaga pemeringkat Standard & Poor's sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan pemangkasan peringkat hutang 15 negara dari kawasan Uni‐Eropa.
• The Federal Reserve dalam sidangnya untuk Desember tidak mengumumkan adanya stimulus keuangan lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi. Kondisi tersebut semakin meningkatkan kewaspadaan investor bahwa resesi zona eropa akan berdampak langsung pada prospek ekonomi Amerika.
• Indeks The S&P 500 <.SPX> turun 0,9% ke 1,225.29, sementara Dow Jones ditutup melemah 0,6% ke 11,950.36 <.DJI>, sedangkan Nasdaq <.IXIC> mencatat penurunan 1.2% ke 2579.27. Indeks dari bursa saham global yang etrangkum dalam MSCI global stock index <.MIWO00000PUS> turun 0.4%.
• Sebaliknya, kekhawatiran akan resesi ekonomi global menaikkan minat beli investor pada obligasi pemerintah Amerika, hal ini kemudian mendorong turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika untuk tenor 10‐tahun <US10YT=RR> ke 1.96%.
• Emas juga merosot tajam, mencatat penurunan 2,1% setelah ditutup di kisaran 1630.44 USD per troy ounce, membukukan performa dwi‐harian terburuk sejak hampir 3‐bulan terakhir. Pelemahan ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS setelah The Fed dalam sidangnya Desember ini tidak memberikan paket stimulus keuangan terbaru.
• Namun demikian, harga minyak dunia melonjak seiring meningkatnya eskalasi tensi politik antara Iran dan dunia barat. Harga minyak jenis Brent crude <LCOc1> ditutup menguat 2.24 USD ke 109.50 USD per barel, setelah sempat naik hingga 111.10 USD, ini merupakan penguatan harian terbaik sejak 28 November silam. Sedangkan minyak jenis U.S. crude <CLc1> naik 2.37 USD ke 100.14 USD per barrel, penguatan harian terbaik sejak 16 November.
(vaf)